DokterSehat.Com – Athetosis merupakan suatu istilah medis yang digunakan pada suatu pergerakan yang lambat, tidak bertujuan, tidak disadari pada tangan dan kaki. Jari-jari secara terpisah bergerak fleksi dan ekstensi, abduksi dan adduksi dalam pola yang keseluruhan tidak teratur. Tangan keseluruhan juga bergerak, dan lengan, jari kaki dan kaki dapat juga terkena.
Kondisi ini biasanya dikarenakan adanya lesi di otak yang menyebabkan hemiplegia, dan terutama sering pada masa kanak-kanak. Terkadang ditemukan sebagai congenital, dan selebihnya dikarenakan kerusakan otak pada saat lahir. Atethosis lebih sering dikaitkan dengan hemiplegia, suatu kondisi dimana pada awalnya ketidak dapatan bergerak secara sadar dari bagian tubuh yang terkena: namun kemudian, terdapat pulihnya sejumlah tertentu kekuatan bergerak dari bagian tubuh yang terkena, pergerakan berirama yang lambat dari athetosis adalah yang pertama ditemukan. Namun demikian, atehosis tidak pernah didapati jika tidak terjadi pemulihan kemampuan gerak yang disadari. Distribusinya oleh karenanya selalu terjadi hemiplegia, dan seringkali dikaitkan dengan sedikit banyaknya gangguan kejiwaan.
Patofisiologi
Penelitian dengan Electromyografi menunjukka bahawa terdapat suatu lepasan sinyal listrik yang tidak tersinkronisasi pada motor unit yang menyerupai persarafan normal volunter, kecuali bahwa hal ini terjadi tanpa disadari, dan tidak adanya relaksasi normal pada otot-otot yang berlawanan, oleh karenanya, tentu saja, terjadi distorsi dan menggeliat.
Pergerakan dan postur yang abnormal ini tidak selalu disebabkan oleh karena bagian dari korda posterior, sebagaimana halnya dengan jenis lainnya dari “spastisitas“ dan “rigiditas“. Ini adalah salah satu al;asan mengapa banyak operasi termasuk pemotongan saraf perifer kurang efektif, tindakan tersebut hanya sekedar membalikkan deformitas yang sudah terjadi. Fiksasi dengan bidai ataupun cast (penyangga) melibatkan bahaya terjadinya luka karena tekanannya. Pada athetosis sepertinya diduga bahwa keadaan ini tidak tergantung pada pelepasan dan penguatan dari lokal reflek yang predominan (sebagaimana terjadi pada hemiplegic spasticity), namun oleh karena aliran berulang-ulang impuls dari pusat yang lebih tinggi sebagai respon dari rangsangan afferent oleh berbagai sebab. Karena pergerakan involunter ini terjadi pada daerah yang hemiplegi, kemungkinan impuls ini tidak melalui traktur piramidalis.
Penatalaksanaan
Athetosis pada masa lalu dianggap sebagai suatu neurosis. Memang tidak diragukan bahwa pergerakan yang abnormal biasanya sangat meningkat dalam pengaruh ledakan emosi atau kegembiraan, dan pasien seringkali mengalami perbaikan setelah keadaan mejadi lebih tenang.
Fisioterapi
Pelatihan otot dan latihan tertentu menunjukkan hasil yang menggem,birakan pada beberapa kasus. Peningkatan kekuatan atau nutrisi otot jarang diperlukan. Yang diperlukan adalah relaksasi, dan hal ini terbukti sulit dilatih. Sayangnya, belum ada analisa statistik dari penelitian yang telah dilakukan. Analisa semacam itu akan selalu berharga, dan jika berhasil, tidak perlu dipertimbangkan tindakan lainnya yang lebih drastis, namun berdasarkan pertimbangan kemampuan intelegensi dan keinginan pasien terbukti banyak yang tkurang berhasil dengan cara ini.
Terapi Obat-obatan
Di masa lalu penggunaan obat-obatan sepenuhnya tidak memperoleh hasil yang memuaskan. Telah dilaporkan penggunaan kurare dengan hasil yang menjanjikan, yang memberikan relaksasi dari spastisitas hemiplegik dan pergerakan athetoidyang berlangsung terkadang sampai beberapa hari. Pengobatan semacam ini belum menjadi dasar praktis medis
Pengobatan Bedah Ortopedik
Secara keseluruhan, sedikit yang sudah didapatkan untuk sindroma atethoid dengan operasi otot dan saraf perifer. Pemotongan Posterior-root menggunakan cara Stoffel dikontraindikasikan. stabilisasi ankle atau tenotoniy tendon Achilles dalam beberapa kasus menguntungkan. Fiksasi External dari ektremitas yang terkena jarang dilakukan.
Pengobatan Bedah Saraf
Operasi yang sukses pertama kali untuk athetosis dilaprkan oleh Horsley pada tahun 1909. pada suatu kasus athetosis di salah satu lengan, Horsley melakukan reseksi corteks motoris yang berkorespondensi, hal ini mengentikan pergerakan abnormal, yang digantikan dengan paralysis inkomplet. Operasi yang berhasil dengan jenis ini kemudian banyak dilaporkan. Beberapa kasus yang tidak berhasil juga dilaporkan dan dilaporkan juga satu kasus kematian. Penelitian selanjutnya menganjurkan agar operasi ini hanya dilakukan jika hanya satu ekstremitas saja yang terkena.