DokterSehat.Com – Saraf terjepit mengacu pada jenis kerusakan tertentu di mana saraf perifer atau set saraf terjepit atau tertekan sebagai akibat dari cedera atau penyakit. Istilah saraf kejepit dapat digunakan sebagai frase umum untuk cedera akibat tekanan, penyempitan, atau peregangan, dan mungkin tidak selalu mengacu pada saraf yang sedang terjepit. Karena kondisi ini sangat mengganggu aktivitas Anda, pengobatan saraf kejepit pun sangat diperlukan, bukan?
Saraf kejepit bukanlah hal yang jarang dialami oleh banyak orang, kondisi ini dapat dialami oleh orang dengan berbagai latar belakang. Dari pekerja kantoran yang banyak menghabiskan waktunya untuk duduk, pekerja yang banyak mengangkat beban berat sampai ibu rumah tangga. Sebelum menuju pengobatan saraf kejepit, terlebih dahulu simak penyebab saraf kejepit.
Faktor Penyebab Penyakit Saraf Kejepit
Berikut ini faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya saraf kejepit, di antaranya:
1. Faktor trauma
Penyebab penyakit saraf kejepit ini dapat terjadi dalam satu kejadian, seperti terjatuh dengan posisi duduk cukup keras dan langsung menyebabkan pecahnya Nucleus Pulposus (gel pada disc/bantalan ruas tulang belakang) akibat tekanan berat/shock di sepanjang tulang belakang pada saat jatuh terduduk.
Pada anak muda yang mengalami jatuh seperti ini, biasanya mereka tidak akan merasakan sakit pada saat itu juga, malah cenderung bisa langsung berdiri dan melakukan aktivitas seperti biasa. Namun kebanyakan kasus yang terjadi, mereka akan merasakan gejala sakit pinggang bertahun-tahun kemudian.
Berbeda halnya bila cedera ini terjadi pada orang yang sudah lanjut usia. Mereka akan merasakan nyeri pada pinggangnya secara langsung. Hal ini dikarenakan karena perbedaan elastisitas dari Nucleus Pulposus itu sendiri.
Nucleus Pulposus terdiri dari air dan kolagen yang mempunyai kekuatan dan elastisitas untuk menahan beban dalam ruas tulang belakang pada saat Anda berdiri dan duduk. Pada mereka yang masih muda, kandungan air dalam Nucleus Pulposus masih tinggi sehingga dapat menahan shock/tekanan yang lebih tinggi ketimbang pada orang tua.
2. Kebiasaan postur tubuh yang tidak benar
Postur tubuh yang tidak baik (melengkung) menyebabkan pendistribusian tekanan pada tulang belakang tidak merata, sehingga terdapat titik-titik tertentu pada ruas tulang belakang mengalami tekanan yang lebih tinggi dibandingkan kekuatan normal Nucleus Pulposus dalam menahan tekanan.
Tekanan yang lebih tinggi dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan Nucleus Pulposus mengalami bulging disc, bahkan penyakit saraf kejepit. Hal ini juga dapat terjadi pada bagian leher atau pinggang.
3. Degenerative disc disease (disc aging)
Disc atau bantalan ruas tulang belakang dapat mengalami degenerasi, sehingga melemahkan kekuatannya untuk dapat menahan dan mendistribusikan secara merata tekanan pada tulang belakang.
Degenerasi atau penurunan kualitas disc ini dapat disebabkan oleh nutrisi yang buruk dan juga dapat disebabkan oleh proses reaksi biokimia antara glukosa dan kolagen dalam disc. Beberapa riset juga menunjukkan ada kemungkinan degenerative disc disease terhubung dengan genetik dalam keluarga.
Pengobatan Saraf Kejepit yang Alami
Mengobati sarap kejepit dapat dilakukan secara alami. Berikut cara mengatasi saraf kejepit yang bisa Anda lakukan di rumah dan tempat kerja:
1. Terapi saraf kejepit
Pada umumnya, saraf kejepit dapat membaik dalam hitungan hari hingga minggu. Namun, jika gejala tak kunjung reda setelah melakukan berbagai pengobatan saraf kejepit, tak ada salahnya Anda mencoba melakukan terapi saraf kejepit seperti olahraga peregangan otot dan latihan posisi tubuh tertentu.
Terdapat juga beberapa jenis olahraga ringan yang dapat dilakukan di rumah, seperti jalan santai dan yoga. Terapi saraf kejepit lainnya yang bisa Anda coba seperti akupunktur, pijat, dan perawatan chiropratic.
2. Sesuaikan postur tubuh Anda
Anda mungkin perlu mengubah cara Anda duduk atau berdiri untuk menghilangkan rasa sakit dari penyakit saraf kejepit. Buatlah posisi yang membantu agar merasa lebih baik, dan habiskan waktu sebanyak mungkin dalam posisi tubuh yang nyaman.
3. Sempatkan berdiri di tempat kerja
Sesekali berdiri saat bekerja, terutama bagi mereka yang terlalu lama di balik meja. Mobilitas dan berdiri sepanjang hari sangat penting untuk mencegah dan mengatasi saraf kerepit.
Jika Anda berisiko mengalami saraf terjepit atau ingin menghindarinya, bicarakan dengan atasan Anda tentang memodifikasi meja kerja sehingga dapat berdiri saat bekerja. Jika Anda tidak diizinkan bekerja sambil berdiri, pastikan untuk bangun dan berjalan-jalan setiap jam di sekitaran kantor. Cara ini bisa menjadi obat saraf terjepit.
4. Istirahat
Tidak masalah di mana Anda mengalami saraf kejepit, hal terbaik biasanya adalah beristirahat selama mungkin. Hindari aktivitas yang menyebabkan Anda sakit, seperti bermain tenis, golf, atau aktivitias berisiko lainnya.
Beristirahatlah sampai gejalanya benar-benar sembuh. Ketika Anda mulai menggerakkan bagian tubuh paling sering bergerak, perhatikan bagaimana rasanya. Hentikan aktivitas jika rasa sakit Anda kembali.
5. Splint
Jika Anda mengalami carpal tunnel syndrome, yang merupakan saraf terjepit di pergelangan tangan, splint (alat penunjang) dapat membantu Anda untuk beristirahat dan melindungi pergelangan tangan. Splint sangat membantu saat tidur sehingga Anda tidak melipat atau menindih pergelangan tangan pada posisi yang buruk saat tidur.
6. Peregangan
Peregangan lembut dapat membantu meringankan tekanan pada saraf dan gejala. Jangan melakukan peregangan terlalu kuat. Jika mulai merasa sakit atau tidak nyaman, kendurkan peregangan. Ingatlah bahwa gerakan kecil dapat memiliki dampak besar sebagai obat saraf terjepit.
7. Terapi panas
Anda bisa menggunakan terapi panas untuk mengendurkan otot-otot yang mungkin tegang di sekitar saraf kejepit. Panas juga dapat meningkatkan aliran darah, yang dapat membantu proses pengobatan saraf kejepit. Anda dapat menggunakan bantalan pemanas dalam berbagai ukuran yang banyak tersedia di toko obat. Cara menggunakanya, tahan panas langsung ke saraf terjepit selama 10-15 menit setiap kali.
8. Gunakan es
Es dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan akibat saraf kejepit. Bungkus es menggunakan handuk dan terapkan langsung pada saraf yang terjepit selama 10-15 menit.
9. Mengangkat kedua kaki
Untuk saraf terjepit di punggung bagian bawah, cobalah mengangkat kaki dengan sudut 90 derajat di bagian pinggul dan lutut selama beberapa saat.
10. Kulit manggis
Selanjutnya, salah satu cara yang banyak orang tidak sangka mampu mengatasi saraf kejepit adalah kulit manggis. Obat herbal syaraf kejepit seperti kulit buah manggis bisa menjadi obat saraf kerjepit alami ampuh karena memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh, yang dikenal dengan nama zat xanthone, yang bisa dijadikan vitamin untuk saraf kejepit.
Zat xanthone memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi, bahkan kandungan antioksidan yang terkandung dalam zat xanthone lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan antioksidan yang dimiliki oleh vitamin C dan E.
Kandungan antioksidan yang sangat tinggi dalam zat xanthone ini mampu menangkal sekaligus menyerang penyebab penyakit saraf kejepit.
11. Daun sirsak
Selain kulit manggis, Obat tradisional saraf terjepit bisa mendapatkan manfaat dari daun sirsak. Khasiat daun sirsak banyak mengandung fruktosa, vitamin saraf kejepit seperti vitamin B1, B2, dan vitamin C.
Daun sirsak banyak dimanfaatkan untuk pengobatan herbal mengingat terdapat banyak kandungan penting di dalamnya seperti muricapentocin, gigantetronin, linoleic acid, anomurine, caclourine, gentisic acid, annomuricin, anonol, annocatalin, annonacin, acetogenins, annocatacin dan annohexocin yang sangat bermanfaat bagi pengobatan seperti mengatasi saraf kejepit, asam urat, nyeri pinggang, pegal-pegal dan penyakit lainnya.
12. Gunakan pereda nyeri
Jika ingin mencoba obat penghilang rasa sakit, Anda dapat menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB) atau aspirin (Bufferin). Ikuti instruksi pada kemasan, dan pastikan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat tersebut.
Jika rasa sakit Anda parah, konstan, atau sering kambuh, segera periksakan ke dokter. Dokter dapat melakukan beberapa tes atau mengajukan banyak pertanyaan tentang gaya hidup Anda untuk menentukan apa yang menyebabkan saraf terjepit.
Jika rasa sakit, kesemutan, dan mati rasa tidak sembuh, penting bagi Anda untuk menemui dokter. Mereka mungkin meresepkan anti-inflamasi yang lebih kuat atau menyarankan pengujian tambahan, seperti X-ray, untuk menentukan secara tepatletak saraf yang terjepit. Dokter mungkin juga meresepkan terapi fisik, yang dapat membantu mengurangi gejala.
Sangat penting bagi Anda untuk menghentikan perawatan di rumah jika perawatan itu tampaknya menyakiti Anda atau memperburuk kondisi. Jika mengalami mati rasa atau kesemutan yang tidak kunjung mereda atau semakin buruk, hubungi dokter atau terapis fisik ortopedi.
Segera hubungi dokter jika saraf terjepit menyebabkan:
- Mengganggu usus atau kandung kemih
- Menyebabkan seluruh anggota tubuh menjadi lemah
- Tidak bisa menggenggam sesuatu
Jika perawatan di rumah tidak membantu, atau jika Anda terus-menerus mengalami saraf terjepit, dokter mungkin akan meresepkan obat penghilang rasa sakit, terapi fisik, atau bahkan pembedahan.