Terbit: 27 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Di Indonesia, masih banyak orang yang menganggap gemuk sebagai tanda bahwa tubuh berada dalam kondisi yang sehat. Padahal, anggapan ini tidaklah tepat. Dalam realitanya, memiliki badan yang gemuk justru bisa memberikan kerugian dalam sisi kesehatan. Salah satunya adalah membuat kita lebih rentan terkena flu.

Orang Gemuk Lebih Rentan Terkena Flu

Orang Gemuk Mudah Terkena Flu

Meskipun flu sering dianggap sebagai penyakit yang ringan, dalam realitanya penderitanya akan mengalami gejala tidak enak badan dan bisa membuat kita tidak bisa melakukan aktivitas dengan normal. Karena alasan inilah kita sebaiknya memang cermat dalam menjaga kondisi kesehatan agar tidak sampai mengalaminya.

Selain dengan makan-makanan sehat, rajin berolahraga, dan tidur cukup, pakar kesehatan menyebut flu bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin flu. Hanya saja, penelitian terbaru justru membuktikan bahwa vaksin flu cenderung kurang efektif jika didapatkan oleh mereka yang mengalami masalah kelebeihan berat badan. Meski sudah mendapatkannya, mereka tetap saja rentan terkena flu.

“Kami belum pernah menemukan fakta ini sebelumnya. Virus flu cenderung berkembang dengan lebih pesat dan bisa menyebar ke bagian paru-paru yang paling dalam pada orang gemuk. Hal ini membuat gejala flu yang mereka alami jauh lebih buruk dibandingkan dengan orang dengan berat badan yang lebih rendah,” ucap Stacey Schultz-Cherry dari St. Jude Children’s Research Hospital.

Dalam penelitian yang dilakukan di University of Maryland, Amerika Serikat ini, disebutkan bahwa orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan tak hanya rentan terkena virus flu, melainkan juga cenderung lebih cepat menyebarkan virus dibandingkan dengan orang dengan berat badan yang lebih rendah.

“Mereka mengeluarkan virus lebih banyak saat bernapas,” lanjut Schultz-Cherry.

Menurut Melinda Beck dari University of North Carolina, Chapel Hill, Amerika Serikat, orang dengan tubuh yang gemuk memiliki masalah pada sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat mereka cenderung mudah terkena penyakit yang sebenarnya ringan seperti flu. Masalahnya adalah hal ini juga membuat mereka lebih sulit untuk cepat sembuh.

Berbagai Kerugian Menjadi Orang Gemuk

Selain lebih rentan terkena flu, pakar kesehatan menyebut ada berbagai kerugian lain yang bisa didapatkan jika kita memiliki berat badan berlebihan.

Berikut adalah kerugian-kerugian tersebut.

  1. Lebih Rentan Terkena Penyakit Kronis

Sudah menjadi rahasia umum jika kondisi obesitas bisa menyebabkan datangnya penyakit-penyakit lain seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, penyakit liver, stroke, hingga datangnya diabetes. Bahkan, ada yang sampai mengalami masalah kesuburan akibat hal ini.

Tak hanya karena penumpukan lemak di dalam tubuh, berat badan berlebihan juga bisa memicu peradangan, gangguan kadar gula darah, dan kondisi lain yang memungkinkan penyakit-penyakit tersebut datang.

  1. Menyebabkan Gangguan Tidur

Mereka yang mengalami masalah kelebihan berat badan cenderung lebih rentan terkena masalah sleep apnea. Kondisi ini tak hanya membuat kita mendengkur, melainkan juga mengalami henti napas saat tidur. Hal ini akan mempengaruhi asupan oksigen dan fungsi organ seperti jantung, otak, dan pembuluh darah.

  1. Menyebabkan Gangguan Tulang dan Persendian

Semakin berat badan, semakin besar tekanan pada tulang dan persendian. Tak hanya bisa menyebabkan risiko terkena osteoporosis semakin meningkat, kita juga rentan mengalami masalah nyeri pada lutut, punggung, dan bagian tubuh lainnya.

  1. Bisa Memicu Kanker

Obesitas terkait dengan beberapa jenis kanker seperti kanker esophagus, kanker rahim, kanker ginjal, dan kanker usus.

  1. Memicu Gangguan Mental

Bentuk tubuh yang kurang ideal akan menurunkan rasa percaya diri, depresi, kecemasan, dan masalah mental lainnya.

 

Sumber:

  1. Malicdem, Darwin. 2019. Flu Shot Efficacy Reportedly Weakened By Excess Weight.medicaldaily.com/flu-shot-efficacy-reportedly-weakened-excess-weight-446353. (Diakses pada 27 November 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi