Terbit: 16 April 2016 | Diperbarui: 18 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Di zaman modern ini semakin banyak saja jenis penyakit-penyakit baru yang muncul. Tidak terkecuali penyakit yang sedang booming saat ini adalah flu singapura atau dalam istilah medis disebut Hand, Foot and Mouth Disease. Penyakit ini dinamakan flu singapura karena penyakit ini banyak diderita warga singapura hingga sampai meninggal dunia. Gejala penyakit ini mula-mula demam tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (faringitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti flu pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada dibokong. Penyakit ini umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari, dan tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Mengenal Flu Singapura

Penyakit ini adalah “self limiting diseases”, yaitu dapat sembuh dengan sendirinya, dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut diatas. Pada pasien yang menderita penyakit ini harus tetap mandi, namun ketika menggosok tubuh dengan sabun harus perlahan agar bintil berairnya tidak pecah. Bila demam penderita sangat tinggi, dapat dibantu dengan kompres dan obat penurun panas. Jika bagian kulit yang terdapat ruam dan bintil berair terasa gatal, dapat ditaburi dengan bedak pengurang rasa gatal. Bintil yang pecah dapat diberi salep antibiotik untuk mencegahmenyebarnya   infeksi. Pasien yang tidak mau makan dan minum, tubuhnya akan menjadi kekurangan cairan (dehidrasi), sehingga rentan terhadap infeksi yang lebih berat. Untuk pasien seperti itu, maka perlu dirawat di rumah sakit agar mendapat terapi cairan yang cukup. Dalam jumlah kecil, juga terdapat pasien yang mengalami komplikasi yang cukup berat yaitu ensefalitis (radang selaput otak). Pasien HFMD dengan ensefalitis memiliki gejala demam yang terus menerus tinggi dan hilang kesadaran.

Penyakit ini sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi yang kurang baik. Pencegahan penyakit adalah dengan menghilangkan kekumuhan dan kepadatan lingkungan; kebersihan (Higiene dan Sanitasi) lingkungan maupun perorangan. Cara yang paling gampang dilakukan adalah misalnya membiasakan selalu cuci tangan, khususnya sehabis berdekatan dengan penderita, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi. Selalu waspada dan segera berobat apabila anak tidak mau makan-minum, muntah terus-menerus dan selalu mengantuk tapi anak sukar dibangunkan. Anak yang terserang penyakit ini bisa dipertinggi daya tahan tubuhnya dengan tetap makan secara teratur, dengan gizi yang baik, makanan hendaknya cukup mengandung protein dan kalori. Dianjurkan minum sebanyak mungkin, terutama sari buah segar, sekaligus untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral anak yang terserang penyakit ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi