Terbit: 20 November 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kita tentu sering diminta untk berhati-hati jika ada yang sampai flu hingga bersin-bersin. Jika sampai sistem kekebalan tubuh kita sedang kurang baik, bisa jadi kita akan ikut tertular.

Saat Bersin, Virus Flu Bisa ‘Terbang’ Hingga 3 Meter!

Virus Flu Bisa ‘Terbang’ Mencapai 3 Meter

Situs Washingtonpost baru-baru ini mengungkap sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa bersin-bersin atau batuk yang dialami oleh mereka yang menderita flu bisa menyebabkan dampak yang jauh lebih besar.

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat ini menyebut bersin bisa menyebarkan partikel atau virus flu dalam jarak yang sangat jauh, tepatnya sekitar 8 kaki atau hampir 3 meter. Apalagi jika kita tidak menutup hidung dengan tangan atau sapu tangan.

Salah satu peneliti yang terlibat, Prof. John Bush menyebut masih banyak orang yang menyepelekan pentingnya menutup hidung saat bersin atau batuk. Meski tidak terlihat, dalam realitanya ada banyak sekali virus, partikel, atau kotoran lainnya yang terbang dalam jarak yang sangat jauh.

“Kita tidak bisa melihat apa saja yang keluar saat bersin karena prosesnya sangat cepat. Masalahnya adalah sebenarnya ada banyak sekali yang tersebar, termasuk virus flu saat kita melakukannya. Hal inilah yang memicu penularan penyakit,” ucap Prof. Bush.

Bersin bisa membuat virus flu melakukan ‘perjalanan’ hingga 200 kali lebih jauh dibandingkan dengan saat kita hanya mengeluarkan tetesan ingus saat hidung terasa tersumbat dan meler. Hal ini dibuktikan saat para peneliti merekam video orang yang bersin dengan pencitraan khusus berkecepatan tinggi.

“Tetesan dari hidung bisa menyebar dengan sangat cepat dan sangat jauh. Hal ini tanpa disadari bisa menyebabkan penularan flu,” ucap peneliti lainnya, Lydia Bourouiba.

Selain dengan bersin, jika kita menyentuh tangan, mulut, atau hidung dari orang yang terkena flu, penularan penyakit ini juga sangat memungkinan untuk terjadi.

Mencegah Penularan Flu

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan demi mencegah penularan flu dari orang lain.

Berikut adalah cara-cara tersebut.

  1. Rajin Mencuci Tangan dengan Sabun

Cara pertama yang bisa kita lakukan demi mencegah penularan flu adalah dengan rutin mencuci tangan dengan sabun, khususnya jika kita baru saja bersalaman dengan banyak orang, menyentuh tangan orang lain, baru saja memegang berbagai macam benda, baru saja menggunakan toilet, atau akan makan.

  1. Menghindari Rokok dan alkohol

Kebiasaan merokok dan minum alkohol bisa merusak daya tahan tubuh sekaligus membuat saluran pernapasan mengalami peradangan. Hal ini akan membuat virus lebih rentan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan flu. Tak hanya menjadi perokok aktif, perokok pasif juga rentan mengalami masalah kesehatan yang sama. Alkohol juga bisa memberikan dampak yang sangat buruk bagi sistem kekebalan tubuh.

  1. Memperkuat Daya Tahan Tubuh

Rajin berolahraga, sering mengonsumsi minuman hangat, memperbanyak asupan buah dan sayuran, hingga mengonsumsi suplemen vitamin C bisa membantu sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat dan akhirnya membuat kita tidak mudah terkena flu.

  1. Tidur Cukup Setiap Malam

Tidur cukup setiap malam akan membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat dan kita pun tidak akan mudah tertular flu. Kita juga bisa menyempatkan diri untuk tidur siang demi semakin membuat tubuh fit dan bugar.

  1. Atasi Stres

Stres bisa menyebabkan stres dan peradangan yang memperburuk kondisi sistem kekebalan tubuh. Sebaiknya kita mengelolanya dengan lebih baik demi mencegah datangnya flu.

 

Sumber:

  1. Searing, Linda. 2019. The Big Number: 6 to 8 feet — that’s how far germs can fly after you sneeze or cough. washingtonpost.com/health/the-big-number-6-to-8-feet–thats-how-far-germs-can-fly-after-you-sneeze-or-cough/2019/11/15/dfb2e45a-06fa-11ea-8292-c46ee8cb3dce_story.html. (Diakses pada 20 November 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi