Terbit: 25 August 2017 | Diperbarui: 27 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Cukup banyak orang yang selalu merasakan keinginan untuk buang air (BAB) segera setelah melakukan sarapan pagi. Sebenarnya, apa penyebab dari munculnya rasa ini?

Penyebab Langsung Ingin BAB Setelah Sarapan Pagi

Pakar kesehatan dr. Karin Wiradarma menyebutkan bahwa sensasi rasa mulas yang segera datang setelah kita menyelesaikan sarapan dipicu oleh lambung yang awalnya kecil kemudian melebar karena terisi dengan makanan. Saraf yang ada pada lambung pun akan segera memberikan sinyal pada usus besar untuk memberi tahu jika lambung sudah dalam kondisi penuh sehingga isi perut sebaiknya segera dikosongkan demi memberikan ruangan bagi makanan yang baru dilahap tersebut. Adanya pesan inilah yag membuat usus besar segera memberikan sinyal pada tubuh untuk segera buang air besar di toilet. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai refleks gastrokolik.

Meskipun kita sudah merasakan sensasi buang air besar, normalnya kita masih bisa menahan keinginan untuk buang air besar ini. Hanya saja, sebaiknya kita segera pergi ke toilet karena menahan BAB tidak baik bagi kesehatan. Jika keinginan untuk buang air besar ini kerap kali tidak bisa ditahan dan memaksa kita untuk segera pergi ke toilet, bisa jadi hal ini disebabkan oleh masalah Irritable Bowel Syndrome (IBS).

IBS sendiri memiliki gejala berupa perut yang kembung, munculnya sensasi mulas, diare, atau konstipasi. Meskipun bisa cukup merepotkan dan membuat tidak nyaman, pakar kesehatan menyebutkan bahwa hal ini tidak begitu berbahaya bagi kesehatan. Dr. Karin sendiri menyebutkan bahwa ada beberapa cara yang bisa meringankan gangguan IBS seperti mengkonsumsi makanan dengan porsi yang kecil namun dengan frekuensi lebih sering, minum air putih setidaknya 8 gelas dalam sehari, mengurangi konsumsi makanan yang bisa membuat produksi gas berlebihan pada perut seperti kol dan brokoli, serta tidak minum beralkohol. Selain itu, ada baiknya kita juga mulai menurunkan asupan susu dan berbagai produk turunannya layaknya keju, mentega, dan yoghurt.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi