DokterSehat.Com- Meskipun dikenal luas sebagai minuman yang memberikan banyak sekali nutrisi sehat, dalam realitanya terdapat banyak sekali mitos yang berkembang tentang susu. Sebagai contoh, ada yang menyebut minuman ini sebaiknya tidak dikonsumsi saat sedang terkena diare karena bisa membuat masalah pencernaan ini menjadi semakin parah. Sebenarnya, apakah mitos minum susu saat diare ini sesuai dengan fakta medis?
Minum susu saat diare
Pakar kesehatan menyebut anggapan ini sebagai mitos yang tidak terbukti. Justru, saat diare kita tidak boleh menurunkan asupan makanan bernutrisi, termasuk susu, demi membuat tubuh lebih cepat pulih. Jika kita menurunkan asupan makanan bernutrisi, bisa jadi kondisi diare yang dialami tak kunjung sembuh.
Jika diare yang menyerang adalah diare akut, kita juga sebaiknya memperbanyak asupan makanan sehat seperti buah dan sayur. Banyak orang yang takut untuk mengonsumsi makanan berserat karena berpikir jika kandungan ini bisa semakin ‘memperlancar’ pencernaan sehingga membuat diare menjadi semakin parah. Padahal, serat tidak akan memperparah diare dan justru bisa membantu proses pemulihannya.
Waspadai intoleransi laktosa
Meskipun begitu, pengecualian minum susu saat diare bisa dilakukan jika yang dialami ternyata disebabkan oleh intoleransi laktosa, kondisi yang membuat kita mengalami gangguan pencernaan seperti kembung, mual-mual, atau diare akibat mengonsumsi makanan atau minuman dari produk susu. Jika memang penyebabnya adalah masalah kesehatan ini, mau tidak mau kita memang harus menurunkan asupan susu atau bahkan menghindarinya sama sekali dan menggantinya dengan produk makanan atau minuman bernutrisi lainnya.
Makanan Pantangan Saat Diare
Diare termasuk dalam masalah kesehatan yang cukup merepotkan. Bagaimana tidak, kita akan terus merasa tidak nyaman di perut dan bolak-balik ke toilet demi buang air besar. Masalahnya adalah diare bisa saja berlangsung hingga berhari-hari atau berminggu-minggu sehingga membuat aktivitas sehari-hari kita terganggu.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menghindari beberapa makanan ini demi membantu proses penyembuhan diare.
-
Makanan dengan kandungan gluten
Saat terkena diare, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menghindari makanan dengan kandungan gluten. Sebagai informasi, gluten adalah sejenis protein yang bisa ditemukan di dalam produk olahan gandum layaknya tepung terigu. Biasanya, gluten adalah sumber nutrisi yang dihindari oleh pengidap penyakit celiac, namun pakar kesehatan Sandra Quezada, MD dari University of Maryland, Amerika Serikat menyebut orang dengan kondisi diare parah juga sebaiknya menghindarinya untuk sementara.
Sandra juga menyarankan kita untuk memperbanyak makanan yang bisa membuat perut menjadi lebih nyaman seperti sup dan roti panggang. Selain itu, karena saat diare kita kehilangan banyak cairan, sebaiknya kita memperbanyak asupan air putih.
-
Makanan tinggi lemak dan minyak
Sementara itu, pakar kesehatan Douglas Drossman MD dari University of North Carolina, Amerika Serikat menyarankan kita untuk mengihndari makanan dengan kandungan lemak dan minyak karena akan membebani saluran pencernaan sekaligus membuat otot perut menjadi lebih tegang. Kondisi ini justru akan memperparah diare dan membuat kembung menjadi semakin terasa.
-
Minuman beralkohol dan kafein
Minuman beralkohon dan minuman berkafein seperti kopi sebaiknya tidak kita konsumsi terlebih dahulu saat diare menyerang karena dikhawatirkan bisa membuat diare menjadi semakin parah.
Jangan sembarangan minum obat diare
Pakar kesehatan menyebut diare sebagai salah satu mekanisme tubuh untuk mengeluarkan racun atau zat-zat lain yang dianggap bisa membahayakan kesehatan. Jangan sembarangan mengonsumsi obat penghenti diare karena bisa jadi berbagai kandungan berbahaya ini tetap berada di dalam tubuh dan tidak terbuang sehingga akan menyebabkan dampak kesehatan yang lebih buruk.
Jika ingin minum obat, pastikan bahwa obat tersebut membantu proses pengeluaran racun atau zat-zat berbahaya lain melalui diare. Selain itu, kita juga bisa meminta saran yang tepat pada dokter untuk mendapatkan saran atau obat yang tepat.