Terbit: 13 October 2016 | Diperbarui: 23 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Meskipun merupakan hal yang sangat normal terjadi pada tubuh manusia, kentut masih dianggap sebagai hal yang tabu dan tidak sopan untuk dilakukan, apalagi jika dilakukan di depan orang banyak. Pakar kesehatan sendiri menyebutkan jika setiap orang bisa mengeluarkan kentut sebanyak 10 hingga 20 kali setiap hari. Yang menarik adalah, aroma dari kentut tidak selalu sama setiap kali kita mengeluarkannya. Ada kentut yang disertai dengan suara keras namun tidak berbau menyengat, ada pula kentut yang dikeluarkan secara diam-diam namun menimbulkan bau yang bisa menimbulkan rasa mual. Sebenarnya, apa sajakah pemicu bau kentut kita menjadi sangat tidak sedap?

Mengapa Kentut Kita Cenderung Berbau Tidak Sedap?

Pakar kesehatan dr. Myron Brand menyebutkan jika bau kentut memang tidak selalu sama setiap kali dikeluarkan karena memang berkaitan dengan sistem pencernaan kita. Menurut dr. Brand, kentut yang memiliki bau sangat menyengat biasanya terjadi karena karbohidrat yang kita konsumsi tidak benar-benar diproses dengan baik oleh sistem pencernaan. Alhasil, karbohidrat yang tidak diserap dengan baik ini akan menimbulkan fermentasi pada usus yang pada akhrnya akan menimbulkan adanya gas metana dan juga hydrogen sulfide (H2S). munculnya gas di dalam perut ini akan membuat perut kita menjadi kembung dan pada akhirnya membuat kentut menjadi beraroma menyengat laksana telur busuk.

Selain proses penyerapan karbohidrat yang kurang sempurna, ada beberapa jenis makanan lain yang memang bisa memicu aroma kentut yang sangat menyengat. Untungnya, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Dr Brand sendiri menyebutkan jika andai ada orang yang khawatir karena kentutnya menimbulkan bau tidak sedap dan sangat busuk, mereka bisa berkonsultasi ke dokter karena bisa jadi sistem pencernaan mereka sedang mengalami masalah layaknya infeksi, iritasi usus besar, intoleransi laktosa, atau bahkan adanya penyakit celiac.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi