Terbit: 24 September 2019 | Diperbarui: 25 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu masalah kesehatan yang sering dianggap sepele namun bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman pada tubuh adalah maag. Masalahnya adalah terkadang maag bisa kambuh di saat-saat yang tidak tepat seperti di larut malam saat kita seharusnya sedang beristirahat. Hanya saja, apakah benar jika makan terlalu larut bisa menyebabkan dampak ini?

Makan Sebelum Tidur Membuat Maag Semakin Parah?

Dampak Makan Terlalu Larut bagi Risiko Maag

Pakar kesehatan menyebut orang yang tidak memiliki riwayat maag biasanya bisa dengan tenang makan di waktu yang larut atau sebelum tidur dan tetap tidak akan mengalami gejala dari masalah kesehatan ini, namun jika penderita maag atau yang juga dikenal dengan nama lain gastroesophageal reflux disease (GERD) melakukannya, bisa jadi akan terkena maag.

Hal ini disebabkan oleh posisi tubuh berbaring yang membuat asam lambung lebih mudah naik hingga ke kerongkongan. Tak hanya sensasi perih dan panas, kita juga bisa mengalami sensasi mual akibat hal ini.

Melihat fakta ini, anggapan bahwa makan di waktu dekat dengan waktu tidur yang bisa memicu masalah maag sebenarnya bisa dianggap benar, namun tidak semua orang akan mengalaminya. Jika kita termasuk dalam orang yang bisa terkena maag akibat hal ini, sebaiknya lebih cermat dalam menjaga waktu makan sehingga tidak akan memicu kenaikan asam lambung.

Tak hanya makan malam, waktu makan lainnya seperti makan siang atau sarapan juga harus diperhatikan. Pakar kesehatan menyarankan penderita masalah maag untuk makan di waktu yang tepat setiap hari demi membantu menurunkan risiko terkena gejala maag. Selain itu, mereka juga harus lebih cermat mengonsumsi kopi yang cenderung bersifat asam.

Beberapa jenis makanan yang tinggi lemak layaknya makanan cepat saji juga sebaiknya mulai dikurangi konsumsinya karena bisa saja merangsang datangnya gejala maag. Minuman bersoda dan minuman beralkohol juga sebaiknya dihindari.

Penderita maag juga sangat disarankan untuk mengendalikan stres karena hal ini juga bisa merangsang peningkatan asam lambung. Selain itu, jika dokter meminta kita untuk mengonsumsi obat maag secara rutin sebelum makan, sebaiknya mematuhinya.

Dampak Makan Sebelum Tidur

Selain bisa meningkatkan risiko maag, pakar kesehatan menyebut ada hal lain yang bisa didapatkan jika kita makan di dekat waktu tidur.

Berikut adalah dampak-dampak tersebut.

  1. Berat Badan Naik

Saat tidur, sistem metabolisme tubuh cenderung melambat sebagai cara alami tubuh untuk beristirahat. Hal ini ternyata berimbas pada proses pembakaran kalori yang menurun dan penyimpanan lemak lebih banyak yang menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Penurunan Kualitas Tidur

Perut yang masih sibuk mencerna makanan tidak bisa beristirahat dengan tenang sehingga akhirnya mempengaruhi kualitas tidur kita. Kita pun akan sering terbangun atau tidak bisa memejamkan mata karena perut yang tidak nyaman.

3. Diabetes

Hobi makan sebelum tidur bisa menyebabkan penumpukan lemak perut dan resistensi insulin yang akhirnya berimbas pada peningkatan risiko terkena diabetes.

4. Penyakit Jantung

Menumpuknya lemak di dalam perut sebagai akibat makan sebelum tidur bisa memicu masalah pada jantung dan pembuluh darah seperti serangan jantung.

5. Memperburuk Fungsi Otak

Penelitian yang dilakukan di University of California, Amerika Serikat menghasilkan fakta bahwa makan di waktu terlalu larut bisa membuat fungsi otak, khususnya yang mengendalikan memori akan menurun. Hal ini tentu akan membuat kita lebih rentan terkena penyakit degeneratif di usia tua seperti alzheimer.

 

Sumber:

  1. Jones, Taylor. 2016. Is It Bad to Eat Before Bed?. healthline.com/nutrition/eating-before-bed. (Diakses pada 24 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi