Terbit: 2 April 2019 | Diperbarui: 30 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Demi mencegah gejala maag yang membuat perut terasa sangat tidak nyaman ini kambuh, penderita maag memang harus pandai-pandai memilih makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hanya saja, ada yang menyebut mereka harus menghindari nanas, salah satu buah yang sering kita konsumsi. Apakah anggapan ini memang sesuai dengan fakta medis?

Penderita Maag Dilarang Makan Nanas?

Dampak makan nanas bagi penderita maag

Buah dengan kombinasi rasa asam dan manis ini bisa dikonsumsi secara langsung, dijadikan jus, hingga dijadikan campuran rujak. Di dalamnya juga tinggi berbagai kandungan nutrisi menyehatkan seperti vitamin C, serat, dan protein yang bisa memenuhi sebagian kebutuhan harian tubuh. Hanya saja, sebagaimana rasanya, buah ini bersifat asam sehingga bisa menyebabkan kenaikan asam lambung. Selain itu, di dalam nanas juga terdapat enzim bromelain yang bisa mempengaruhi dinding lambung.

Bagi mereka yang memiliki masalah maag kronis, mengonsumsi nanas memang bisa memberikan dampak buruk bagi masalah kesehatan. Hanya saja, jika maag yang diderita tidak terlalu parah, sebaiknya kita berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui apakah boleh mengonsumsi nanas atau tidak. Jika memang masih diperbolehkan, pastikan untuk tidak berlebihan mengonsumsinya dan baru memakannya saat perut sudah terisi, bukannya saat perut masih kosong.

Pantangan penderita maag

Selain buah-buahan dengan rasa asam, pakar kesehatan menyarankan penderita maag untuk menghindari atau setidaknya menurunkan asupan makanan yang bisa menyebabkan gejala penyakitnya muncul.

Berikut adalah beberapa pantangan bagi penderita maag tersebut.

  1. Susu

Susu yang kaya akan nutrisi menyehatkan ternyata sebaiknya tidak sembarangan dikonsumsi oleh penderita maag. Hal ini disebabkan oleh kadar lemaknya yang cukup tinggi. Kandungan ini bisa membuat pencernaan berjalan dengan lebih lambat dan akhirnya meningkatkan produksi asam lambung. Penderita maag kronis juga sebaiknya berkonsultasi ke dokter agar bisa memilih susu yang tepat.

  1. Kopi dan minuman berkafein lainnya

Kopi dan minuman berkafein lainnya ternyata sebaiknya tidak sembarangan dikonsumsi oleh penderita maag. Hal ini disebabkan oleh sifat kafein yang bisa membuat produksi asam lambung meningkat sekaligus memicu iritasi pada dinding lambung. Hal inilah yang akhirnya bisa menyebabkan datangnya maag.

  1. Makanan berlemak dan makanan pedas

Kedua jenis makanan ini memang digemari oleh masyarakat Indonesia karena bisa memberikan kenikmatan tersendiri. Sayangnya, makanan pedas dan tinggi lemak bisa meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini tentu bisa membuat gejala maag muncul.

  1. Makanan yang cenderung sulit dicerna

Daging olahan, kue, dan makanan tinggi lemak lainnya memang cenderung membuat pencernaan berjalan dengan sangat lambat. Hal ini ternyata bisa membuat produksi asam lambung meningkat. Penderita maag pun sebaiknya tidak sembarangan dalam mengonsumsinya.

  1. Makanan yang tinggi kandungan gas

Makanan dengan kandungan gas tinggi seperti sawi, kol, buah nangka, minuman bersoda, dan beberapa jenis buah kering sebaiknya tidak sembarangan dikonsumsi penderita maag karena bisa meningkatkan produksi asam lambung dan gejala penyakit yang diderita.

  1. Daging merah

Sebenarnya, daging merah masih bisa dikonsumsi oleh penderita maag, namun mereka harus membatasi porsi atau frekuensi memakannya sekaligus memperhatikan cara pengolahannya. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan daging merah yang membutuhkan waktu sangat lama untuk dicerna di dalam perut.

Jika kita mengolahnya dengan cara menambahkan tepung, digoreng, atau bahkan dijadikan masakan bersantan, maka kadar lemaknya akan semakin meningkat sehingga akan semakin sulit dicerna oleh tubuh. Hal inilah yang akhirnya bisa memicu gejala maag.

  1. Alkohol

Alkohol ternyata bisa mengiritasi lambung sehingga memperparah kondisi maag yang diderita. Penderita maag pun harus benar-benar menghindarinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi