Terbit: 14 August 2018 | Diperbarui: 14 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Meskipun kerap dianggap sepele dan bisa dihindari dengan mudah, nyatanya keracunan makanan adalah salah satu hal yang cukup berbahaya.

Jarang yang Tahu, Ini 7 Langkah Penting saat Terjadi Keracunan Makanan

Setelah mengetahui bahwa kita atau orang di sekitar mengalami keracunan makanan, salah satu hal yang cukup vital dilakukan adalah melakukan penangan pasca keracunan dengan tepat.

Beberapa penanganan tersebut, perlu kita lakukan secara awal, sehingga kita harus mampu melakukan penanganan keracunan secara mandiri untuk mencegah terjadinya derajat keparahan keracunan yang semakin tinggi.

Beberapa langkah yang perlu diperhatikan setelah muncul gejala awal keracunan makanan seperti, perut kram, muntah, hingga diare, adalah:

1. Mengawasi keadaan kesadaran penderita keracunan

serat-sebabkan-diare-doktersehatPenderita keracunan harus diusahakan berada pada kondisi sadar. Mengapa?

Penderita yang sudah lemas bahkan pingsan, telah menunjukkan kondisi fisik yang lemah, baik karena dehidrasi maupun karena kondisi paparan bakteri atau virus yang cukup parah.

Kurangi tekanan pada tubuh penderita dengan melepaskan ikat pinggang atau pakaian yang ketat.

2. Mengusahakan agar penderita keracunan mengalami muntah

doktersehat-muntah-toilet-mualSelama penderita berada pada kondisi yang masih sadar, bangun sepenuhnya atau mampu duduk, maka usahakan agar penderita dapat memuntahkan makananya.

Hal ini bisa dilakukan dengan menekan reflek muntah di tenggorokan atau meminum air garam.

3. Posisikan kepala penderita pada kondisi miring

Jika usaha agar pasien mengalami muntah sulit dilakukan, miringkan kepala penderita sehingga aliran atau cairan muntah bisa keluar dengan mudah.

Jika penderita merasa terlalu lemah, maka kondisi tiduran bisa dicoba dilakukan.

 

Umumnya, pada beberapa jenis keracunan makanan, gejala keracunan tidak bisa langsung dirasakan.

Jika sudah lebih dari 4-6 jam, biasanya reflek muntah tidak bisa memberikan banyak hasil, karena kandungan racun pada makanan sudah diserap dalam tubuh.

Untuk itu, beberapa hal yang kemudian bisa kita lakukan adalah:

4. Memberikan obat yang menyerap racun dalam pencernaan

Obat yang dianjurkan untuk penderita keracunan makanan adalah obat golongan absorben, misalnya aluminum hidroksida.

Obat yang dianjurkan untuk penderita keracunan makanan di tahap awal hanyalah obat yang dapat menyerap racun.

Hindari memilih obat yang bertujuan bisa menghindari muntah atau menghindari diare.

Diare dan muntah saat keracunan makanan merupakan mekanisme alami tubuh yang bisa mendukung pengeluaran racun dalam pencernaan.

5. Berikan air kelapa atau susu, dan cairan oralit

doktersehat-kelapa-untuk-puasa

Photo Credit: Flickr.com/John Revo Puno

Diare dan muntah akan menyebabkan penderita keracunan mengalami dehidrasi. Padahal kedua kondisi tersebut bisa jadi mendukung pengeluaran racun dalam tubuh.

Untuk itu, penderita keracunan makanan dianjurkan mengonsumsi minuman berelektrolit tinggi, misalnya air kelapa dan cairan oralit, atau larutan gula garam. Usahakan memilih air kelapa alami dan konsumsi tanpa gula atau pemanis.

Susu bisa diberikan karena memiliki sifat basa yang meringankan kerja lambung yang berada pada kondisi sangat asam akibat kondisi keracunan.

Pilih jenis susu yang rendah lemak agar tidak memperberat kerja metolisme tubuh.

6. Perhatikan tanda dehidrasi, jika semakin parah maka segera bawa ke pelayanan kesehatan

doktersehat air putih

Photo credit: Pexels

Langkah di atas bisa Anda usahakan pada tahap awal setelah penderita mengalami keracunan makanan.

Jika sudah dilakukan namun penderita menunjukkan tanda dehidrasi yang semakin parah, misalnya bibir sangat kering dan tubuh menjadi sangat lemas, maka segera bawa penderita ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan asupan cairan infus.

7. Telusuri jenis makanan yang menyebabkan keracunan

Mengingat kembali makanan apa yang dimakan penderita sebelum mengalami keracunan adalah hal yang harus dilakukan selanjutnya.

Lakukan ingatan mundur hingga 1-2 hari terkait makanan apa saja yang dimakan oleh pasien.

Setelah itu, coba ingat dan evaluasi kualitas makanan, setelah itu Anda bisa melaporkan pada tenaga kesehatan tentang jenis makanan yang menyebabkan keracunan tersebut agar dapat diberi penanganan yang lebih sesuai.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi