Terbit: 25 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu penyakit yang paling sering menyerang manusia adalah diare. Penderitanya biasanya akan sangat kerepotan karena harus bolak-balik ke toilet dan mengalami sensasi tidak nyaman pada perutnya.

Jangan Terburu-Buru Dihentikan, Bisa Jadi Diare Bermanfaat Bagi Kesehatan

Dikutip dari Science Alert, meski mampu membuat seseorang sangat menderita, dalam realitanya diare memiliki tujuan yang bermanfaat bagi kesehatan, yakni menghilangkan infeksi secepat mungkin lewat buang air besar. Hal ini berarti, jika kita tergesa-gesa mengatasi diare, bisa jadi kita tidak akan menghilangkan infeksi dengan tuntas.

Jerrold Turner dari Brigham and Women’s Hospital in Boston, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa banyak pakar kesehatan yang masih penasaran dengan mekanisme dari diare, khususnya tentang mekanisme yang membuat begitu banyak air tidak terserap oleh saluran pencernaan dan membuat kotoran menjadi lebih cair.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus percobaan yang diberi bakteri citrobacter rodentium, bakteri yang memiliki kemampuan menginfeksi pencernaan layaknya bakteri E.coli, dihasilkan fakta bahwa sel-sel imun tubuh mulai memasuki bagian dinding lambung dan memproduksi protein interleukin-22. Protein ini akan tergabung dengan sel-sel pada lapisan usus dan memproduksi protein lain bernama claudin-2.

Proses pembentukan protein ini hanya terjadi dua hari setelah infeksi bakteri pertama kali muncul dan hal ini akan membuat air lebih banyak yang melewati saluran pencernaan demi mencegah peradangan dan kerusakan jaringan menjadi lebih parah.

Dari tiga kelompok tikus yang diteliti, kelompok tikus pertama memproduksi claudin-2 dalam jumlah yang sangat banyak, kelompok tikus kedua tidak mampu memproduksi claudin-2, dan kelompok tikus terakhir yang dikendalikan produksi proteinnya saat terkena infeksi bakteri.

Tikus-tikus yang bisa dikendalikan produksi proteinnya mampu merespons infeksi dengan lebih baik. Sementara itu, tikus yang memproduksi claudin-2 dengan berlebihan terus mengalami diare. Namun, yang paling menderita justru adalah tikus yang tidak mampu memproduksi claudin-2. Meski tidak mengalami diare, di dalam perut terjadi infeksi yang sangat parah dan infeksi bakteri yang terjadi jauh lebih lama.

Melihat adanya fakta ini, Sobat Sehat jangan terburu-buru mengobati diare dan pastikan untuk menghilangkan semua infeksi bakteri di dalam perut, ya?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi