Terbit: 29 March 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pesan berantai tentang informasi kesehatan kembali viral di aplikasi percakapan ponsel pintar. Dalam pesan berantai terbaru, disebutkan bahwa pemilik golongan darah O harus pandai-pandai menjaga pola makannya karena mereka cenderung lebih rentan terkena sakit maag dibandingkan dengan pemilik golongan darah lainnya. Apakah isi dari pesan ini sesuai dengan fakta medis?

Pemilik Golongan Darah O Lebih Berisiko Sakit Maag?

Risiko maag pada pemilik golongan darah O

Dalam pesan berantai ini, disebutkan bahwa pemilik golongan darah O sangat tidak disarankan untuk menerapkan gaya hidup vegetarian karena akan membuat risiko terkena maag semakin meningkat. Padahal, banyak orang yang mulai menerapkan pola makan ini demi menurunkan berat badan atau ingin mendapatkan tubuh yang lebih sehat.

Pakar kesehatan dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH yang berasal dari FKUI – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menyebut pesan tersebut sebagai hoaks belaka. Menurutnya, golongan darah tidak memiliki kaitan dengan risiko sakit maag. Siapa saja rentan terkena penyakit ini, apalagi jika tidak menerapkan pola makan atau gaya hidup yang sehat.

Selain itu, terkadang maag juga disebabkan oleh infeksi bakteri h.pylori yang biasanya dipicu oleh gaya hidup yang tidak mampu menjaga kebersihan seperti malas mencuci tangan atau kebiasaan makan di tempat yang tidak higienis.

Beberapa hal yang bisa menyebabkan datangnya gejala sakit maag

Pakar kesehatan menyebut gejala dari sakit maag biasanya berupa sensasi nyeri dan terbakar pada perut bagian atas, mual-mual, hingga kehilangan nafsu makan. Mengingat gejala dari penyakit ini cukup merepotkan dan bahkan bisa membuat kita sulit untuk berpikir dengan jernih, pakar kesehatan menyarankan kita untuk mewaspadai beberapa hal yang bisa menyebabkan datangnya gejala penyakit maag.

Berikut adalah berbagai pemicu datangnya maag tersebut.

  1. Faktor usia

Meski bisa dialami oleh mereka yang berusia muda, maag seringkali terjadi pada mereka yang sudah berusia lanjut. Hal ini disebabkan oleh lapisan perut orang tua yang memang secara alami lebih tipis dibandingkan dengan mereka yang masih berusia muda. Selain itu, mereka juga lebih rentan terkena infeksi bakteri h.pylori atau terkena penyakit autoimun yang bisa menyebabkan datangnya kondisi kesehatan ini.

  1. Stres

Maag juga terkait dengan stres. Padahal, banyak orang yang mengalaminya karena faktor pekerjaan, tuntutan ekonomi, hingga adanya masalah lainnya. Hal ini disebabkan oleh terganggunya sistem metabolisme tubuh dan keseimbangan hormon saat kita mengalami stres atau gangguan mental lainnya. Hal ini mempengaruhi kinerja saluran pencernaan dan akhirnya membuat produksi asam lambung meningkat yang berujung pada datangnya maag.

  1. Mengalami penyakit autoimun

Jika sampai kita mengalami penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh justru menyerang tubuh yang sehat, maka risiko terkena maag juga meningkat. Hanya saja, menurut pakar kesehatan, kondisi yang dikenal sebagai gastritis autoimun ini sangatlah jarang terjadi.

Meskipun begitu, mereka yang menderita diabetes tipe 1, penyakit lupus, penyakit hashimoto, dan terkena infeksi virus atau parasit memiliki risiko terkena penyakit ini.

  1. Kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol

Kandungan di dalam rokok dan minuman beralkohol mampu memicu iritasi pada dinding bagian dalam lambung dan akhirnya memicu datangnya maag. Karena alasan inilah kita memang harus benar-benar menghindari rokok dan alkohol.

  1. Konsumsi obat pereda nyeri dalam jangka panjang

Jika kita mengonsumsi obat pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen dalam jangka panjang, maka dinding lambung akan terus terkikis oleh kandungan dari obat-obatan tersebut sehingga bisa menyebabkan risiko terkena maag meningkat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi