Terbit: 1 September 2018 | Diperbarui: 13 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Masalah asam lambung tinggi seringkali dianggap sebagai kondisi yang sepele. Banyak orang yang bahkan mengabaikannya begitu saja karena berpikir jika hal ini akan mereda dengan sendirinya. Padahal, jika dibiarkan, ada kemungkinan asam lambung mencapai paru-paru. Kok bisa?

Waspada, Asam Lambung Tinggi Bisa Mencapai Paru-Paru

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dan rekan-rekannya, disebutkan bahwa prevalensi munculnya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) di kalangan dokter tanah air mencapai 27,4 persen. Yang menjadi masalah adalah, kenaikan asam lambung ini bisa memicu luka pada bagian kerongkongan. Selain itu, GERD juga bisa memicu perubahan struktur kerongkongan yang bisa saja berimbas pada munculnya lesi pra-kanker.

Sebenarnya, GERD terjadi karena asam lambung atau cairan empedu memicu iritasi pada lapisan saluran pencernaan. Sayangnya, pergerakan asam lambung ini bisa berlanjut hingga ke tenggorokan, pita suara, gigi, hingga ke saluran pernapasan atau paru-paru. Tanpa kita sadari, penyakit ini masuk dalam 10 besar pemicu kematian di Indonesia.

Jika dibiarkan, hal ini bisa berimbas pada munculnya kanker gastrointestinal yang juga dikenal sangat mematikan. Padahal, gejala dari kanker ini cenderung tidak begitu terasa hingga kondisinya sudah berubah menjadi cukup parah. Jika sampai pasien terlambat datang ke dokter karena kanker sudah berada dalam kondisi stadium 3 atau 4, maka risiko untuk mengalami kematian akibat penyakit ini pun meningkat.

Melihat adanya fakta ini, jangan sepelekan kondisi asam lambung tinggi. Jika sering mengalaminya, datanglah ke dokter untuk mengetahui apa penyebabnya dan mendapatkan solusi terbaik untuk mengatasinya. Pastikan untuk makan tepat waktu setiap hari dan tidak terlau sering mengonsumsi makanan yang bisa memicu kenaikan asam lambung demi menghindarinya.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi