Terbit: 3 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Belakangan ini Diet DEBM sedang digandrungi cukup banyak masyarakat. Diet DEBM sendiri berarti Diet Enak Bahagia dan Menyenangkan. Disebut sebagai diet yang menyenangkan karena pelaku diet ini justru mengonsumsi lemak dalam jumlah yang banyak, bukannya menghindari lemak sebagaimana diet-diet pada umumnya.

Apa Dampak Diet DEBM Bagi Pencernaan?

Dikutip dari IDN Times, diet DEBM dilakukan dengan cara memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi tidak memiliki kadar karbohidrat yang rendah namun memiliki kadar lemak dan protein yang tinggi. Hal ini berarti, energi tubuh akan didapatkan dari lemak yang akan kita konsumsi.

Yang menjadi masalah adalah, jika kita mengonsumsi lemak dengan berlebihan, maka kita pun akan meningkatkan risiko terkena berbagai masalah kesehatan pada saluran pencernaan seperti sebagai berikut.

  1. Masalah pada sistem pencernaan

Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan lemak akan membuat sistem pencernaan mengalami tekanan yang lebih besar. Sebagai informasi, lemak adalah nutrisi yang paling lambat saat dicerna dan perut pun membutuhkan enzim khusus untuk memecahnya. Beratnya saluran pencernaan dalam memecah lemak akan membuat kita lebih rentan terkena sakit perut dan diare.

  1. Merusak keseimbangan bakteri usus

Di dalam usus terdapat bakteri baik yang disebut sebagai mikrobioma. Fungsi dari bakteri baik ini adalah menjaga kekuatan sistem kekebalan tubuh. Jika kita terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kaya lemak, maka keseimbangan bakteri pada usus akan terganggu dan akhirnya membuat sistem kekebalan tubuh menjadi semakin lemah.

  1. Meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit berbahaya

Sudah menjadi rahasia umum jika asupan lemak, khususnya lemak jenuh bisa memicu datangnya masalah kesehatan. Kandungan lemak jenuh bisa menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan penyakit mematikan seperti stroke atau penyakit jantung. Selain itu, risiko untuk terkena kanker juga meningkat dengan signifikan.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak sembarangan dalam menerapkan diet DEBM atau diet-diet yang belum tentu dipastikan sehat oleh pakar kesehatan lainnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi