Terbit: 3 April 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Nyeri pada lutut adalah salah satu masalah yang sangat tidak menyenangkan jika muncul. Disamping rasa tidak nyaman, rasa nyeri ini juga akan sangat mengganggu aktifitas sehari-hari karena kita tidak akan nyaman untuk berjalan atau bahkan berlari saat dibutuhkan. Bagi para pria sendiri, nyeri lutut ternyata bisa disebabkan karena beberapa hal yang sepele. Salah satunya adalah karena kebiasaan memakai ikat pinggang yang terlalu kencang. Bagamana hal ini bisa terjadi?

Nyeri Lutut Berkaitan Dengan Ikat Pinggang

Daily Mail melaporkan sebuah hasil penelitian yang dilakukan di Korea Selatan dimana penggunaan ikat pinggang yang terlalu kencang secara tidak langsung akan membuat nyeri pada punggung. Memang, selain bisa membuat celana akan tetap akan mudah melorot, ikat pinggang yang kencang ternyata bisa mempengaruhi tampilan menjadi jauh lebih baik. Sayangnya, ikatan yang terlalu kencang ini bisa membuat otot perut terganggu dan pada akhirnya meningkatkan tekanan pada perut. Tekanan yang berlebihan ternyata bisa menyebabkan tulang belakang menjadi lebih kaku dan sudut serta posisi panggul pun ikut terpengaruh. Panggul yang tidak dalam posisi yang ideal saat kita melakukan berbagai macam kegiatan inilah yang pada akhirnya akan membuat sendi lutut menjadi lebih tertekan. Jika hal ini berlangsung cukup sering, maka yang terjadi adalah resiko terkena nyeri lutut menjadi jauh lebih tinggi.

Memang, penggunaan ikat pinggang kini sudah menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam membuat tampilan pakaian menjadi lebih baik dan meningkatkan rasa percaya diri. Sayangnya, jika kita tidak memperhatikan kekencangan ikat pinggang dengan baik, maka postur dan persendian tubuh pun beresiko mendapatkan masalah kesehatan. Selain membuat nyeri pada bagian lutut, kesehatan saluran pencernaan pun beresiko terganggu. Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita memakai ikat pinggang dengan kekencangan yang nyaman bagi tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi