DokterSehat.Com- Penyakit asam urat menyerang bagian persendian dengan gejala pembengkakan, kemerahan, sensasi kaku, atau bahkan kesemutan. Hanya saja, banyak orang yang tidak tahu jika penyakit ini juga terkait dengan serangan jantung. Menurut pakar kesehatan, penderita asam urat ternyata memiliki risiko lebih besar terkena serangan jantung dua kali lipat jika dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita penyakit ini.
Penyebab utama dari masalah asam urat adalah tingginya kadar purin di dalam tubuh. Purin ini didapatkan dari konsumsi makanan seperti jeroan atau makanan laut. Masalahnya adalah purin tidak hanya akan memicu penumpukan kadar asam urat di dalam persendian, melainkan juga mempengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Keberadaan purin ini mempengaruhi struktur kimia pada gen tubuh sehingga menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Jika sampai hal ini terjadi, maka darah akan lebih kental dan bisa memicu pengendapan dalam darah. Kondisi ini akan membuat pembuluh darah menjadi rusak dan akhirnya meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Lantas, apa yang harus dilakukan penderita asam urat agar tidak sampai terkena serangan jantung yang mematikan?
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kondisi penyakit ini bisa dikendalikan asalkan penderitanya juga mau mengendalikan kadar purin atau asam urat di dalam tubuh. Caranya tentu saja adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat. Mereka tak lagi boleh mengonsumsi makanan tinggi purin dan menurunkan asupan makanan berlemak atau berkolesterol tinggi. Selain itu, rajin-rajinlah mengonsumsi makanan yang bisa menurunkan kadar asam urat seperti minyak zaitun, bawang putih, dan buah beri. Penderita asam urat juga sebaiknya semakin rajin berolahraga dan minum air putih demi membantu proses peluruhan kadar asam urat di dalam tubuh.
Jika kita tidak memiliki penyakit asam urat, bukan berarti kita bisa tenang. Pastikan pula untuk selalu menerapkan gaya hidup yang sehat demi mencegah penyakit jantung. Sering-seringlah mengonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah dan kurangi kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat seperti makanan cepat saji, makanan kalengan, atau bahkan makanan berpengawet.