DokterSehat.Com- Pada setiap kegiatan, termasuk di antaranya aktivitas fisik yang memerlukan mobilisasi organ kaki, tentu perlu diperhatikan kondisi pergelangan kaki. Hal ini disebabkan terdapat kemungkinan konsekuensi cedera engkel kaki atau yang disebut juga sebagai ankle.
Secara umum, biasa disebut keseleo, terkilir, pergelangan kaki bengkak karena jatuh, hingga terjadi patah tulang pada pergelangan kaki. Nah, dalam hal ini, maka perlu terlebih dahulu dipahami gambaran mengenai kondisi kaki cedera.
Engkel Kaki Ada di Bagian Mana?
Engkel merupakan salah satu sendi di tubuh yang berada pas di atas kaki yang berfungsi menumpu berat badan. Selain itu, bagian ini juga mempunyai gerakan harmonis tertentu waktu berdiri dan berjalan atau bahkan untuk berlari.
Kalau dilihat pada Foto X-Ray, engkel terdiri dari susunan tiga tulang, yaitu:
- Tulang kering,
- Tulang betis, dan
- Tulang talus
Atap engkel merupakan ujung bawah tulang kering yang datar melintang dengan bentuk tertentu, berpasangan dengan dasar engkel merupakan permukaan atas tulang talus, disisi dalam dikuatkan oleh mata kaki dalam yang merupakan tojolan ke bawah dari tulang kering; di sisi luar dikuatkan oleh mata kaki luar yang merupakan ujung bawah tulang betis.
Kestabilan sendi tidak cukup dengan susunan tulang yang harmonis tersebut, tapi ada penguat lain berupa jaringan “non tulang” yang meliputi:
- Tulang rawan yang menjadi permukaan sendi yang licin,
- Kapsul sendi,
- Urat sendi (ligament), dan
- Urat otot (tendon) dari otot yang kekuatannya normal.
Bentuk cedera pergelangan kaki
Pada cedera engkel parah sering terjadi patah tulang mata kaki sisi dalam. patah tulang mata kaki sisi luar, atau keduanya. Hal ini juga menyebabkan sendi engkel bergeser (subluksasi) atau bahkan lepas (luksasi).
Suatu keadaan patah tulang, maka penatalaksanaan jelas: sejak diagnosa, pengobatan (operasi) dan hasil operasi, di mana dapat dinilai secara terukur, karena ketiga tahapan tersebut dapat dilihat melalui Foto X-Ray.
Sebaliknya, cedera engkel yang tidak menyebabkan patah tulang, maka yang jadi “korban” adalah jaringan non tulang, terutama urat sendi (ligament) dan atau disertai capsul sendinya, atau bisa juga cedera tulang rawan yang tidak kelihatan pada Foyo X-Ray biasa.
Tergantung beratnya cedera, bisa hanya berupa regangan, atau robekan halus, bahkan bisa berupa robekan parah. Robekan-robekan jaringan non tulang bisa juga dinilai memakai foto MRI, tapi hasilnya belum maksimum.
Memang untuk kerusakan tulang rawan sendi dan memar tulang dibawah tulang rawan sendi sangat terbantu diagnosanya oleh periksaan MRI. Pemeriksaan lebih canggih lagi untuk kerusakan dalam sendi adalah dengan cara arthroscopy (peneropongan) yang dilakukan di kamar operasi.
Tentunya sebelum dilakukan pemeriksaan dengan alat bantu tersebut (Foto X-Ray dsb), terlebih dahulu harus dilakukan wawancara yang teliti mengenai keluhan dan mekanisme cederanya, disusul dengan pemeriksaan fisik seksama khusus engkel tersebut.
Pemulihan cedera engkel
Selanjutnya, robekan-robekan jaringan tersebut meskipun tidak dijahit (karena tidak dibuka), akan mencapai penyembuhan (penyambungan) kembali secara alamiah dalam periode waktu tertentu, asal diberi kesempatan istirahat fungsi.
Waktu yang diperlukan untuk peroses penyembuhaan sekitar 3 sampai dengan 6 minggu, tergantung beratnya kerusakan.
Proses alamiah ini bisa tercapai apabila diistirahatkan dari fungsi sendi engkel yang berupa mengistirahatkan gerakan sendi dan tidak menumpu berat badan, serta ditinggikan untuk mengurangi atau menghilangkan bengkak.
Pada fase akut sampai hari kelima: diistiratkan; ditinggikan; didinginkan, contoh: pakai es dibungkus kering (bukan dipanaskan!).
Cara mengistirahatkan engkel kaki
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengistirahatkan kaki cedera atau cedera engkel agar lebih cepat pulih. Khusus Anda yang menderita cedera engkel parah, tentunya hal ini harus diperhatikan!
Cara sederhana mengistirahatkan gerakan sendi
- Waktu berjalan “seperti robot” (= engkel dikakukan secara aktif oleh dirinya sendiri);
- Menghindarkan dari posisi yang tidak menguntungkan engkel (nyeri);
- Meminimalkan aktivitas berjalan dan tidak naik tangga.
Cara mengistirahatkan engkel (lebih kuat)
Memakai plester melalui teknik tertentu,seperti:
- Memakai elastic verban;
- Memakai “engkel decker, atau
- Memakai “engkel splint”
Cara mengistirahatkan engkel secara maksimal
Ada cara paling maksimal untuk mengistirahatkan fungsi engkel, yaitu dengan cara dipasang gips dan otomatis harus memakai tongkat.
Tatalaksana lanjutan
Proses penyembuhan robekan urat sendi (ligament) dan atau capsul sendi tidak bisa dipercepat. Kalaupun diberikan obat, ini sifatnya hanya membantu. Justru memperlambat proses penyembuhan cedera engkel lebih mudah, misalnya: dengan cara tidak mengistiratkan fungsi sendi seperti tersebut diatas; atau bahkan diurut, jadi kalau cedera sekali dan diurut dua kali, sama saja dengan cedera tiga kali.
Dengan cara-cara pasien menangani sendiri atau tidak mengikuti program pengobatan yang betul, maka akan terjadi penyembuhan yang terlambat, atau bahkan menjadi nyeri kronis atau bahkan sama sekali tidak sembuh. Penanganan segera sangatlah diperlukan dalam hal ini.
Pasien cedera engkel terlebih dahulu harus dievaluasi ulang kelainan yang ada sekarang (wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang). Dilanjutkan dengan program penatalaksanaan secara khusus. Program ini pun tidak selalalu memberikan penyembuhan yang maksimum. Hal ini harus dilakukan segera agar tidak menjadi akut dan kronis.
Narasumber: dr. Muljana Hasan SpOT
Jadwal Praktik Spesialis Orthopedi (Bedah Tulang) di RS Meilia Cibubur
Nama | Senin | Selasa | Rabu | Kamis | Jumat | Sabtu |
dr. Muljana Hasan, SpOT | 16.30-17.30 | 16.30-17.30 | On Call | |||
dr. Andre Sihombing, SpOT | 17-19 | 08-10 | 19-20 | 17-19 | 08-10 |