Terbit: 10 April 2019 | Diperbarui: 17 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Penyakit yang menimbulkan rasa sakit akibat otot atau persendian yang mengalami pembengkakan dan peradangan dikenal dengan sebutan rematik. Sementara itu, rematik terdiri dari berbagai jenis dan bisa menjangkati seluruh bagian persendian pada tubuh. Lantas, apa saja jenis rematik tersebut?

10 Jenis Rematik yang Harus Dikenali dan Cara Mengatasinya

Mengenali Berbagai Jenis Penyakit Rematik

Sebelum membahas mengenai berbagai jenis rematik, perlu Anda ketahui bahwa rematik  dapat menjadi berbahaya apabila telah mencapai tingkat kronis. Kondisi ini bisa menjadi penyebab kelumpuhan pada anggota gerak tubuh penderita.

Berikut adalah macam macam rematik yang harus Anda kenali, di antaranya:

1. Osteoartritis

Osteoartritis adalah jenis rematik yang menimbulkan rasa sakit akibat terbatasnya pergerakan sendi. Osteoartritis bisa menjangkiti berbagai persendian, namun bagian persendian yang sering terkena adalah pinggul, lutut, kaki, leher dan jari. Selain itu, bertambahnya usia juga menjadi salah satu faktor terjadinya osteoartritis.

Karena faktor usia memengaruhi terjadinya osteoarthritis, gangguan ini disebut juga sebagai penyakit sendi degeneratif. Bahkan, faktor genetik dan mekanik cukup berperan dalam munculnya osteoarthritis.

2. Artritis reumatoid

Jenis rematik berikutnya adalah artritis reumatoid, sebuah kondisi ketika kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan-jaringan sendi. Jika penyakit ini tidak mendapatkan penanganan, perubahan bentuk permanen pada sendi bisa terjadi. Kondisi ini mengakibatkan pergerakan sendi mulai terbatas dan menghilangnya fungsi sendi.

Artritis reumatoid bisa memunculkan gejala-gejala lain di luar masalah persendian seperti demam, kelelahan, nafsu makan menurun, dan nyeri otot. Jenis rematik ini juga bisa menyerang organ tubuh ginjal, jantung, mata dan kulit.

3. Lupus

Banyak orang tidak menyangka bahwa lupus juga termasuk jenis rematik. Dalam dunia medis, lupus sering disebut systemic lupus erythematosus (SLE). Hingga saat ini penyebab terjadinya lupus belum diketahui dengan pasti.

Beberapa gejala lupus yang bisa terjadi seperti, persendian terasa kaku dan nyeri, sensitif terhadap cahaya matahari, rambut rontok, kejang dan stroke.

4. Ankylosing spondylitis

Jenis rematik ini berkembang secara bertahap dan terasa nyeri pada punggung bagian bawah. Sendi dasar tulang belakang menjadi aktor utama dalam penyakit ini. Penyakit ini terjadi di mana tulang belakang menempel pada panggul dan sering terjadi pada pria yang masihremaja hingga usia 30 tahunan.

Beberapa bagian tubuh lain yang paling sering terkena dampak adalah tulang dada, tulang rusuk, tulang rawan, ruas tuas belakang, persendian bahu, ligamen dan tendon di persendian tulang belakang dan belakang tumit.

5. Sindrom Sjorgen

Sindrom Sjogren adalah jenis rematik yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Sindrom ini membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang sehat, sehingga menibulkan peradangan. Meski belum diketahui penyebab sindrom Sjogren secara pasti, kondisi ini bisa muncul dengan penyakit seperti artritis reumatoid dan lupus.

6. Gout

Terganggunya metabolisme asam urat dalam tubuh dapat menimbukan gout. Kondisi ini membuat kristal asam urat disimpan pada sendi, terutama di jempol kaki. Akibatnya, sendi menjadi nyeri, muncul kemerahan dan pembengkakan.

7. Polymyalgia rheumatica

Jenis rematik sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. Jenis penyakit rematik ini sering kali menyerang penderita yang berusia di atas 50 tahun dan menyebabkan kekakuan pada leher, pinggul, dan bahu.

8. Juvenile arthritis

Radang sendi yang memicu kekakuan dan peradangan lebih dari 6 minggu disebut juvenile arthritis. Penyakit ini umumnya menyerang anak yang berusia 16 tahun atau lebih muda. Jenis rematik ini menyebabkan bengkak, nyeri sendi, hingga kemerahan.

9. Septic arthritis

Jenis rematik ini bisa terjadi karena disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Kondisi septic arthritis membuat kuman menyusup ke dalam sendi dan menimbulkan rasa nyeri yang disertai pembengkakan.

Pada umumnya bakteri sering menyerang lutut, meski begitu bagian lain dari tubuh seperti bahu, siku, pergelangan dan pinggul juga bisa terserang.

10. Fibromyalgia

Jenis rematik yang terakhir ini bisa memengaruhi jaringan lunak tubuh karena kerusakan fungsi neurotransmitter di otak. Kondisi ini ditandai dengan kekakuan, pegal, dan nyeri otot.

Nah, itulah jenis jenis rematik yang harus Anda tahu.

Penanganan Rematik

Pada dasarnya, perawatan rematik bisa dilakukan dengan berbagai cara, dari medis hingga penggunaan cara-cara alami. Berikut adalah cara menangani rematik, di antaranya:

1. Obat rematik

Konsumsi obat-obatan rematik sesuai resep dokter adalah cara pertama yang bisa Anda lakukan. Obat yang disarankan dokter tergantung pada tingkat keparahan gejala dan berapa lama Anda mengalami gangguan ini. Beberapa obat yang disarankan adalah:

  • Pereda nyeri NSAID (Obat antiinflamasi nonsteroid), seperti naproxen atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi peradangan akibat rematik.
  • Obat kortikosteroid seperti prednison mampu mengurangi peradangan dan nyeri serta memperlambat kerusakan. Obat ini biasanya diresepkan dokter untuk meredakan gejala rematik akut.
  • Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD). Obat ini dapat menyelamatkan sendi dan jaringan lainnya dari kerusakan permanen. Beberapa obat DMARD seperti sulfasalazine (Azulfidine), methotrexate (Trexall, Otrexup, Rasuvo), hydroxychloroquine (Plaquenil) dan leflunomide (Arava). Efek sampingnya meliputi gangguan pada sumsum tulang, infeksi paru-paru dan kerusakan hati.

2. Terapi fisik

Terapi fisik berguna untuk menjaga sendi tetap fleksibel. Pada umumnya, seorang terapis akan menyarankan Anda untuk menjalankan tugas sehari-hari yang ringan guna membantu melemaskan persendian. Selain itu, olahraga ringan juga mungkin dianjurkan oleh terapis.

3. Operasi

Jika obat dan terapi fisik gagal memperlambat atau mencegah kerusakan sendi, dokter biasanya menyarankan untuk melakukan pembedahan. Pembedahan ditujukan untuk memperbaiki sendi yang rusak agar dapat digunakan kembali.

Operasi radang sendi pada rematik biasanya melibatkan lebih dari satu prosedur. Prosedur pembedahan itu, di antaranya

  • Synovectomy

Pembedahan dilakukan untuk menghilangkam sinovium (lapisan sendi) yang meradang. Prosedur ini bisa dilakukan pada pergelangan tangan, jari-jari, pinggul, lutut, dan siku.

  • Perbaikan tendon

Gangguan yang terjadi pada sendi menyebabkan tendon di sekitar sendi putus atau kendur. Prosedur ini akan memperbaiki tendon yang mengalami kerusakan di sendi.

  • Penggantian sendi total

Pembedahan ini dilakukan guna menghilangkan bagian sendi yang rusak dan menggantinya dengan prostesis yang terbuat dari logam dan plastik.

  • Penggabungan sendi

Prosedur ini dilakukan untuk menstabilkan kembali sendi yang rusak dan menghilangkan rasa sakit. Pembedahan ini dilakukan jika penggantian sendi total tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Pada akhirnya, setelah Anda mengetahui jenis rematik dan cara mengobati rematik baik lewat konsumsi obat maupun pembedahan, perlu Anda ketahui bahwa semuanya memiliki risiko masing-masing yang bisa memengaruhi kondisi tubuh. Konsultasi dengan dokter ahli terlebih dahulu untuk menentukan pengobatan terbaik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi