Saat harus mendapatkan pelayanan kesehatan darurat, emergency unit adalah tujuan pasien. Unit ini lazim disebut UGD atau IGD. Namun, apa bedanya kedua unit tersebut? Pada artikel ini akan dijelaskan fungsi dan perbedaan UGD dan IGD. Sekaligus fungsi dan perbedaan ICU dan NICU bagi pasien yang memerlukan perawatan intensif.
Mengenal Jenis Departemen Gawat Darurat di Rumah Sakit
Departemen gawat darurat adalah bagian rumah sakit yang menyediakan pelayanan 24 jam untuk pasien yang membutuhkan pelayanan medis darurat. Hampir semua rumah sakit, baik besar maupun kecil memiliki unit ini. Bahkan beberapa klinik pun memilikinya.
Departemen gawat darurat memiliki dokter khusus serta unit khusus gawat darurat yang dapat melayani pasien secara cepat. Unit ini lazim disebut IGD (Instalasi Gawat Darurat) atau UGD (Unit Gawat Darurat). Walaupun fungsinya secara garis besar sama, terdapat perbedaan IGD dan UGD.
Pada umumnya semua gawat darurat dapat ditangani di bagian ini. Namun pada beberapa rumah sakit khusus, departemen gawat daruratnya pun menangani kondisi gawat yang khusus juga. Misalnya, di rumah sakit khusus ibu dan anak, rumah sakit mata, dll.
Baca Juga: Sangat Berjasa, Kenali Tugas Perawat di Rumah Sakit
Perbedaan UGD dan IGD
Perbedaan nama antara UGD dan IGD sering membingungkan masyarakat. Apa perbedaan UGD dan IGD? Apakah pelayanan dan biayanya juga berbeda?
Sebenarnya, tidak ada perbedaan khusus antara UGD dan IGD. Keduanya memiliki fungsi yang sama. Hanya saja UGD memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dibandingkan IGD. Karena itu UDG lebih sering dipakai oleh rumah sakit kecil atau klinik.
Keluhan gawat darurat yang ditangani adalah keluhan yang umum seperti luka sayatan, sakit pada ulu hati, demam tinggi (terutama pada bayi dan anak-anak), dll. Secara rinci, tindakan yang didapatkan pasien di UGD adalah:
- Mendapat pemeriksaan dasar sesuai kondisi pasien.
- Diminta tinggal di UGD beberapa waktu sambil diobservasi.
- Tindakan medis seperti suntikan, bantuan oksigen, nebulizer, pengobatan luka, dll.
- Meresepkan obat atau langsung memberikan obat tanpa harus ke bagian farmasi.
- Merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih besar apabila kondisinya tidak bisa ditangani
- Merujuk pasien ke dokter spesialis atau sub spesialis.
Sementara IGD, memiliki ruang yang lebih lengkap, lebih luas, dan kasus yang ditangani jauh lebih kompleks. Dokter yang berjaga adalah dokter umum dan spesialis.
Dari segi peralatan medis, IGD memiliki peralatan yang lebih banyak dan lengkap dibandingkan UGD. Sehingga dapat menangani keluhan gawat seperti serangan jantung, kecelakaan berat, kegawatan pada kehamilan, dll.
Di IGD pula pasien bisa mendapatkan tes dasar sederhana seperti tes darah dan urin, rontgen, atau USG. Jika kondisi pasien harus mendapatkan perawatan dan tes lanjutan, pihak IGD akan meneruskan pasien ke unit perawatan yang diperlukan.
Baca Juga: Kenapa Tulisan Dokter Jelek dan Sulit Dibaca? Ini Faktanya!
Perbedaan ICU, PICU, dan NICU
Unit lainnya yang juga menangani pasien dengan kondisi gawat adalah ICU (Intensive Care Unit). Berbeda dengan IGD, pasien yang masuk ke ruang ICU berdasarkan rekomendasi dokter yang merawatnya. Bisa jadi pasien dari IGD dengan kegawatan tinggi langsung dirujuk ke ICU, misalnya pasien gagal jantung atau korban kecelakaan.
Namun bisa jadi pula pasien dirujuk ke ICU setelah menjalani perawatan, namun kondisinya memburuk hingga membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Selain ICU, ada pula NICU (Neonatal Intensive Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Unit). Keduanya mirip, namun memiliki perbedaan.
Apa Itu ICU?
ICU dapat menerima pasien dengan semua tingkat usia, kecuali bayi dan anak-anak. Pasien yang dirawat di ICU mengalami kegagalan organ-organ vital. Misalnya masalah pernapasan akut, kecelakaan parah, pendarahan pada organ dalam, dll.
Apa Itu NICU?
NICU adalah Neonatal Intensive Care Unit, merupakan ruang perawatan intensif untuk bayi yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus. Seperti pasien di ICU, bayi yang dirawat di NICU juga mengalami kegagalan organ atau kondisi gawat yang memerlukan perawatan intensif. Misalnya prematur, kelainan kelahiran, dll.
Apa Itu PICU?
PICU atau Pediatric Intensive Care Unit merupakan unit perawatan intensif untuk bayi berusia di atas 28 hari dan anak-anak berusia maksimal 15 tahun. Kondisi pasien di PICU juga tidak berbeda dengan ICU dan NICU.
Hanya tingkat usia yang membedakannya. Anak yang dirawat di PICU umumnya mengalami masalah pernapasan, kegagalan atau kelainan organ, kecelakaan, pendarahan otak, dll.
Baca Juga: Nosocomephobia (Takut Rumah Sakit): Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll
Hal yang Perlu Diperhatikan Bila Dirawat di IGD, ICU, NICU, PICU
Bisa dikatakan tidak ada yang ingin sampai dirawat di unit emergency di rumah sakit. Namun bila salah satu keluarga dirawat di unit tersebut, jangan lupa untuk meminta atau menanyakan hal-hal berikut ini:
- Jenis penyakit atau kondisi yang dialami secara jelas dan lengkap.
- Semua perawatan dan tindakan yang diberikan petugas medis di IGD/UGD dan atau ICU/NICU/PICU. Apakah perawatan yang harus dilanjutkan di rumah, bagaimana melakukannya, dll.
- Informasi mengenai bagaimana kondisi yang mungkin akan dialami pasien saat dalam masa perawatan di rumah.
- Surat keterangan untuk dokter pribadi pasien (atau faskes 1 jika memakai BPJS Kesehatan), atau surat rujukan ke dokter spesialis jika diperlukan.
UGD dan IGD sebenarnya berfungsi sama, yaitu memberikan pelayanan kepada pasien dengan kondisi gawat darurat. Namun peralatan, ruang lingkup, dan fasilitas di IGD lebih lengkap daripada UGD. Itu sebabnya IGD ada di rumah sakit besar, sedangkan UGD lazim dipakai di rumah sakit kecil atau klinik.
Sedangkan ICU, PICU dan NICU memiliki fungsi yang berbeda. Walaupun ketiganya sama-sama menangani pasien dengan kondisi memerlukan perawatan intensif. ICU dapat menerima pasien dari semua tingkat umur, sedangkan NICU dan PICU ditujukan untuk pasien bayi. Demikian perbedaan UGD dan IGD serta ICU, NICU dan PICU. Semoga informasi ini bermanfaat!