Terbit: 3 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pria atau wanita mungkin bisa mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak dalam sekali waktu. Namun, berdasarkan beberapa penelitian, pria lebih banyak melakukannya pada beberapa situasi. Saat sedang tertekan pria akan melampiaskan kekesalannya dengan menenggak minuman keras. Selain itu, ketika mereka berkumpul dengan sejawat, minuman ini juga kerap disajikan.

Efek Samping Terburuk dari Kecanduan Alkohol pada Pria

Beberapa pria menganggap kalau alkohol membuat tubuh jadi relaks dan rasa berat di kepala jadi hilang. Memang benar, tapi konsumsi alkohol yang berlebih justru meningkatkan beberapa masalah pada tubuh dan juga pikiran. Beberapa pria bahkan mengalami gangguan fungsi seksual akibat kecanduan minuman keras ini.

Alkohol memperbesar peluang kecelakaan

Alkohol secara instan akan menurunkan kemampuan mengambil keputusan dari pria. Saat kesadaran dari pria mulai turun, mereka akan susah mengendarai mobil atau motornya di jalanan. Akibatnya, jumlah kematian akibat kecelakaan yang dialami oleh pria jadi lebih banyak ketimbang wanita yang lebih sedikit mengonsumsi alkohol.

Selain kecelakaan, pria yang kehilangan kesadaran kerap melakukan hal-hal yang tidak diinginkan seperti terlibat perkelahian. Melakukan kekerasan seksual atau fisi pada wanita, menurunkan gairah seks, hingga depresi yang berujung pada bunuh diri.

Meningkatkan risiko terkena penyakit kronis

Setelah mendapatkan efek langsung atau jangka pendek, konsumsi alkohol untuk jangka panjang juga cukup berbahaya. Tubuh akan mengalami penurunan fungsi dan juga mengalami obesitas. Lebih lanjut, pria juga berisiko mengalami penyakit yang cukup kronis yang mengancam nyawa.

Berdasarkan penelitian dari the World Cancer Research Fund and the American Institute for Cancer Research, pria yang kecanduan alkohol bisa mengalami peningkatan risiko terkena kanker usus, kanker hari, kanker esofagus, dan kanker mulut. Selain itu, alkohol juga erat dengan serangan jantung, gagal hari, dan penyakit hati lain seperti pengerasan dan pelemakan hati.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi