DokterSehat.Com– Bahaya nikotin sangat memengaruhi dan mengubah fungsi otak pada tubuh. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemudian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek nikotin ini umum dikenal sebagai biphase effect. Bahayanya, semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan digunakan.
Nikotin akan memasuki tubuh melalui paru-paru dan alveoli pada perokok aktif maupun perokok pasif. Alveoli merupakan bagian paru-paru, tempat terjadi pertukaran oksigen dengan karbon dioksida dalam proses pernapasan. Ketika asap rokok dihirup ke dalam paru-paru, nikotin berpindah melalui alveoli ke dalam aliran darah, dan dalam 15 detik, diangkut ke seluruh tubuh dan otak.
Bahaya Nikotin pada Tubuh
Asap rokok yang dihirup juga memiliki efek negatif pada tubuh: Karbon monoksida pada asap rokok berpotensi merusak paru-paru dan dinding arteri, sehingga meningkatkan potensi serangan jantung, stroke, dan pembekuan darah. Merokok juga mengubah kulit, gigi, dan rambut tampak lebih tua. Merokok juga memengaruhi segalanya mulai dari kesuburan, kekuatan hati, hingga tulang Anda.
Berikut selengkapnya bahaya nikotin yang dapat mengganggu kesehatan tubuh:
1. Menyebabkan warna kulit tidak merata
Bahaya nikotin rokok secara kronis dapat mengurangi oksigen kulit dan nutrisinya. Beberapa perokok tampak pucat, sementara yang lain mengembangkan warna kulit yang tidak merata. Perubahan ini dimulai pada usia muda, menurut dokter kulit, Jonette Keri, MD, dari University of Miami Miller School of Medicine. Pada orang muda yang tidak merokok, biasanya tidak terlihat warna kulit yang tidak rata, tapi ini berkembang lebih cepat pada orang yang merokok.
2. Kulit kendur
Ada lebih dari 4.000 bahan kimia dalam asap rokok, dan bahaya nikotin memicu perusakan kolagen dan elastin. Ini adalah serat yang membuat kulit Anda kuat dan elastisitasnya. Perokok aktif atau bahkan perokok pasif, dapat menurunkan “blok bangunan kulit.” Konsekuensinya termasuk menyebabkan kulit kendur dan kerutan kulit yang lebih dalam.
3. Lengan dan payudaranya kendur
Merokok tidak hanya merusak penampilan wajah, tetapi juga dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya. Ketika kulit kehilangan elastisitasnya, bagian-bagian yang dulunya kencang mungkin mulai mengendur. Ini termasuk lengan bagian dalam dan payudara. Para peneliti telah mengidentifikasi merokok sebagai penyebab utama payudara kendur.
4. Bibir keriput
Efek nikotin dari merokok secara perlahan dapat memengaruhi di sekitar mulut Anda. Pertama, menyebabkan kerutan bibir. Perokok menggunakan otot tertentu di sekitar bibir yang menyebabkan memiliki kerutan dinamis. Kedua, kulit kehilangan elastisitasnya. Bersama-sama, faktor-faktor ini dapat menyebabkan garis-garis dalam di sekitar bibir.
5. Bercak kulit
Bintik-bintik usia adalah bercak warna kulit yang lebih gelap yang umum terjadi pada wajah dan tangan. Sementara sebagaian orang dapat mengembangkan bintik-bintik ini kaena terlalu sering terpapar sinar matahari, namun penelitian menunjukkan bahwa perokok lebih rentan.
6. Gigi dan gusi rusak
Gigi kuning adalah salah satu efek nikotin yang paling sering dari merokok jangka panjang, tetapi kerusakan gigi tidak berhenti di situ. Orang yang merokok cenderung mengembangkan penyakit gusi, sesak napas persisten, dan masalah kebersihan mulut lainnya. Perokok dua kali lebih mungkin mengalami gigi ompong.
7. Jari bernoda
Jika Anda sudah merokok, perhatikan kuku dan kulit tangan Anda. Efek nikotin dari rokok dapat menodai kulit, kuku, dan gigi. Kabar baiknya adalah noda ini cenderung memudar ketika Anda berhenti merokok.
8. Rambut rontok
Baik pria maupun wanita cenderung mengembangkan rambut yang lebih tipis atau rontok seiring dengan bertambahnya usia, dan merokok dapat mempercepat kerontokan rambut. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa orang yang merokok lebih mungkin mengalami kebotakan. Para peneliti di Taiwan telah mengidentifikasi merokok sebagai faktor risiko yang jelas untuk kebotakan pada pria Asia.
9. Katarak
Bahkan mata pun rentan oleh baya nikotin. Merokok membuat Anda lebih mungkin mengembangkan katarak seiring bertambahnya usia. Mata manjadi area yang sering terpapar asap rokok yang kerap mengalangi cahaya masuk mencapai retina. Jika asap rokok menyebabkan masalah penglihatan yang serius, tindakan medis adalah operasi.
10. Psorias
Psoriasis adalah kondisi kronis yang paling sering menyebabkan bercak tebal dan bersisik pada kulit, kondisi ini biasanya terjadi pada lutut, siku, kulit kepala, tangan, kaki, atau punggung. Bercak mungkin berwarna putih, merah, atau perak. Studi terbaru menunjukkan bahwa bahaya nikotin dari rokok memiliki risiko lebih besar mengembangkan psoriasis.
11. Kulit area mata keriput
Setiap orang akan memiliki kerutan di bagian luar mata seiring bertambahnya usia, tetapi keriput ini berkembang lebih awal dan lebih dalam pada perokok. Panas dari rokok dan menyipitkan mata untuk mengusir asap rokok dari mata akan menyebabkan kulit di bagian mata keriput. Sementara itu, bahan kimia dari efek nikotin menyebabkan kerusakan internal pada struktur kulit dan pembuluh darah di sekitar mata.
12. Tulang rapuh
Semua orang tahu paru-paru rusak karena efek nikotin dari merokok, tetapi penelitian menunjukkan cara-cara yang mengejutkan bahwa tembakau memengaruhi anggota tubuh lainnya, yakni tulang Anda. Merokok ternyata meningkatkan risiko mengembangkan tulang yang lemah atau osteoporosis. Kondisi ini meningkatkan risiko patah tulang termasuk tulang belakang, yang menyebabkannya melengkung dan membuat Anda membungkuk.
12. Penyakit jantung dan disfungsi ereksi (DE)
Efek nikotin memengaruhi hampir setiap organ di tubuh, termasuk jantung. Pada orang yang merokok, arteri yang membawa darah ke jantung menjadi menyempit seiring waktu.
Merokok juga meningkatkan tekanan darah dan membuat darah lebih mudah membeku. Faktor-faktor ini meningkatkan kemungkinan mengalami serangan jantung. Pada pria yang merokok, penurunan aliran darah dapat menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi (DE).
13. Masalah reproduksi
Wanita yang merokok bisa menyebabkan sulit hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Rokok berhubungan dengan masalah kesuburan. Efek nikotin dari merokok selama kehamilan juga meningkatkan kemungkinan mengalami keguguran, kelahiran prematur, atau melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
14. Mempercepat menopause
Ini adalah kesamaan yang dirasakan semua wanita: menopause, fase ketika hormon wanita menurun dan siklus menstruasi berhenti untuk selamanya. Sebagian besar wanita mengalami perubahan ini sekitar usia 50 tahun. Tetapi bahaya nikotin dari merokok dapat menyebabkan menopause lebih awal rata-rata 1 1/2 tahun, daripada wanita yang tidak merokok. Efeknya paling kuat pada wanita yang sudah merokok selama bertahun-tahun.
15. Kanker mulut
Dibandingkan perokok pasif, orang yang merokok atau menggunakan produk tembakau tanpa asap lebih mungkin mengembangkan kanker mulut. Perokok yang juga peminum berat 15 kali lebih mungkin mengembangkan kanker ini. Gejala yang paling umum adalah radang yang sakit di lidah, bibir, gusi, atau area lain di dalam mulut yang tidak kunjung sembuh dan mungkin terasa sakit. Solusi yang paling mudah untuk menghindari bahaya nikotin adalah berhenti merokok, ini dapat menurunkan risiko kanker mulut secara substansial dalam beberapa tahun.
16. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah pembunuh kanker utama pria dan wanita. Mereka yang meninggal karena penyakit tersebut, 9 dari 10 kematian disebabkan oleh merokok. Bahaya nikotin dari rokok juga dapat merusak paru-paru dengan cara lain, membuat orang lebih rentan terhadap masalah pernapasan dan infeksi berbahaya seperti pneumonia.
Tahapan Bahaya Nikotin pada Otak
Selain memengaruhi kesehatan tubuh, bahaya nikotin juga mengakibatkan kerusakan pada otak. Otak terdiri dari jutaan neuron atau sel yang mennyalurkan informasi ke seluruh sistem saraf.
Antara dua neuron terdapat sinapsis, di mana informasi ditransmisikan. Neuron melepaskan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang mengikat sel neuron lain sehingga membentuk jalinan.
Dalam otak, efek nikotin mengikatkan dirinya ke subset neuron yang biasanya mengikat asetilkolin neurotransmitter. Hal tersebut akhirnya menghalangi neuron mentransmisikan pesan-pesan yang berkaitan dengan gerakan otot dan tingkat energi.
Ketika nikotin memblok reseptor tersebut, tubuh akan melepaskan lebih banyak asetilkolin dalam upaya untuk menemukan sinapsis antar-neuron.
Asetilkolin yang berlebih lantas membuat otak melepaskan neurotransmitter lain yang disebut dopamin yang mengontrol pusat kesenangan atau kenyamanan pada otak. Peningkatan kadar asetilkolin membuat orang merasa lebih waspada, sedang peningkatan dopamin membuat seseorang merasa rileks.
Tingginya tingkat asetilkolin dan dopamin menjadi sinyal bagi otak untuk melepaskan endorfin dan glutamat. Endorfin menghasilkan perasaan senang atau rileks sedangkan glutamat merekam sensasi rileks ini sehingga mendorong penggunaan lebih lanjut yang ujungnya menyebabkan kecanduan bahaya nikotin.