Terbit: 31 March 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Diet ekstrem diklaim membantu mendapatkan bentuk tubuh yang ramping dengan cepat, tetapi memiliki bahaya yang harus Anda hindari! Selengkapnya simak penjelasan jenis-jenis dari diet ini dan apa saja bahayanya.

8 Jenis Diet Ekstrem untuk Melangsingkan yang Sebaiknya Dihindari!

Jenis Diet Ekstrem yang Sebaiknya Dihindari!

Ketika memilih diet, penting untuk memikirkan dan mempertimbangkan apakah diet yang Anda pilih akan membantu menurunkan berat badan dan sekaligus menyehatkan. Ini karena ada berbagai macam diet yang memiliki dampak negatif bagi kesehatan jika menjalaninya dalam jangka panjang.

Berikut ini jenis diet ekstrem yang sebaiknya Anda hindari:

1. Diet Sup Kol

Program diet sup kubis alias kol berlangsung selama satu minggu dapat menurunkan berat badan 4,5 kilogram. Orang yang menjalani diet ini mengonsumsi sup kol sebanyak 3 kali dalam sehari. Anda dapat mengonsumsi sup kol bersama dengan buah-buahan dan sayuran pada hari-hari tertentu.

Meskipun menurunkan berat badan dengan cepat, diet sup kol membahayakan kesehatan karena mengurangi kadar air dalam tubuh daripada lemak. Ini juga rendah protein, sehingga berisiko mengalami kehilangan massa otot.

2. Diet Cacing Pita

Orang yang menjalani jenis diet ekstrem ini harus menelan cacing pita, merupakan parasit yang menempel di usus dan menyerap semua nutrisi makanan, sehingga menyebabkan penurunan berat badan.

Jenis cacing ini dapat tetap berada dalam sistem pencernaan, kemudian memakan semua kalori yang membuatnya tumbuh dan berkembang biak – terkadang ini menyebabkan penyumbatan usus. Jenis diet ini juga dapat menyebabkan efek samping, termasuk kram perut, diare, dan kelelahan.

3. Diet 500 Kalori

Jenis diet ini adalah bentuk ekstrem dari diet sangat rendah kalori. Metode ini mengharuskan Anda untuk secara mengurangi jumlah makanan secara drastis, biasanya maksimal 800 kalori per hari.

Diet sangat rendah kalori dengan cara mengganti makanan seperti minuman dan makanan siap saji alih-alih makan setidaknya dua kali sehari. Metode penurunan berat badan ini untuk mereka yang mengalami kelebihan berat badan (obesitas) dan tidak mampu menurunkan berat badan setelah mencoba berbagai macam program diet.

Sayangnya, metode diet 500 kalori berbahaya bagi tubuh dan membutuhkan pengawasan dari dokter.

4. Diet Makanan Bayi

Ini adalah program diet dengan mengganti beberapa jenis makanan orang dewasa dengan makanan bayi. Mengonsumi makanan bayi mungkin terdengar mudah karena hanya makan makanan yang lembut, tapi cara makan seperti ini terasa hambar pada lidah Anda.

Seperti membuat makanan bayi, Anda harus merebus dan menghaluskan sayuran selama 10 hari tanpa garam atau bumbu lainnya yang bisa menjadi rutinitas yang sangat sulit.

Alasan mengapa diet ini berbahaya sebab tidak mencukupi nilai gizi untuk tubuh, ini dapat menyebabkan gizi buruk. Bukannya menekan rasa lapar, orang yang menjalani diet makanan bayi masih merasa lapar, sehingga membuat nafsu makan meningkat pada waktu tertentu.

5. Diet Master Cleanse (Diet Lemon)

Jenis diet ini hanya mengonsumsi minuman tertentu selama 10 hari, seperti air lemon, teh herbal laksatif, dan air garam. Minuman ini dapat membantu membuang racun dalam tubuh, menyehatkan tubuh, dan mendorong penurunan berat badan. Tetapi belum terbukti secara ilmiah.

Sayangnya, diet master cleanse mungkin menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala, pusing, mual, dan diare. Diet ini juga membuat tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari minuman tersebut, termasuk karbohidrat, protein, mineral, vitamin, serat, dan lemak.

6. Diet Jus

Jika diet sebelumnya hanya minum minuman tertentu, diet ini hanya mengonsumsi jus buah dan sayuran segar setidaknya selama tiga hari. Namun, diet jus tidak memberikan gizi seimbang karena hanya mengonsumsi buah dan sayur, Ini membuat tubuh akan kehilangan energi dari karbohidrat, protein, lemak esensial, dan mineral (seperti kalsium).

Meskipun menurunkan berat badan, diet ini tidak menghilangkan lemak melainkan mengurangi cairan tubuh dan otot. Akibatnya, orang yang menjalani jenis diet ekstrim ini secara teratur dapat meningkatkan risiko anemia (kekurangan darah) dan kepadatan tulang menurun karena kekurangan kalsium.

7. Diet Bebas Gula

Jenis diet ini memiliki banyak versi, mulai dari yang menghindari gula dan karbohidrat bertepung, hingga menghindari gula alami dalam buah-buahan dan produk susu.

Meskipun mengurangi jumlah gula yang ditambahkan ke makanan dan mengurangi asupan makanan dan minuman bergula secara umum disarankan, tetapi menghilangkan semua gula dan karbohidrat dari makanan tidak menyehatkan.

Akibat diet ekstrem ini berisiko mengalami anemia, sembelit, kelelahan, dan kekurangan energi karena menghindari karbohidrat bertepung. Sedangkan menghindari produk susu tanpa menggantinya dengan alternatif yang diperkaya kalsium dapat membuat tulang berisiko mengalami osteoporosis (pengeroposan tulang).

Menghindari buah juga tidak baik bagi tubuh. Seperti yang kita tahu bahwa makan lima porsi buah dan sayuran setiap hari bisa menjaga kesehatan jantung dan mencegah kanker.

8. Diet Grapefruit

Sebelum makan, orang yang menjalani diet ini harus mengonsumsi 240 ml jus grapefruit, jeruk berukuran besar seperti jeruk bali. Grapefruit mengandung enzim tertentu yang dapat membakar lemak jika mengonsumsinya sebelum makan.

Diet jeruk ini selama setidaknya antara 10-12 hari bisa membantu mengurangi nafsu makan dan menurunkan berat badan sebanyak 4,5 kilogram bisa. Selama menjalani diet grapefruit, Anda masih bisa mengonsumsi daging dan sayuran tetapi harus membatasi karbohidrat, serta minum air putih sebanyak 240 ml setiap hari.

Sayangnya, mengonsumsi satu jenis makanan dan membatasi makanan tertentu dalam waktu yang lama tidak begitu menyehatkan dan dapat menyebabkan tubuh mengalami kekurangan gizi.

Selain itu, grapefruit dapat mengganggu efektivitas banyak obat. Oleh karenanya, Anda harus memeriksakan diri ke dokter sebelum mengonsumsi buah ini.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. 5 of the most extreme diets (and what they could do to your body). https://www.bhf.org.uk/informationsupport/heart-matters-magazine/nutrition/weight/diets/extreme-diets (Diakses pada 31 Maret 2021)
  2. Davis, Susan. 2021. The Grapefruit Diet. https://www.webmd.com/diet/a-z/grapefruit-diet. (Diakses pada 31 Maret 2021)
  3. Khan, Amir. 2014. 5 Extreme Diets You Shouldn’t Try. https://health.usnews.com/health-news/health-wellness/slideshows/5-extreme-diets-you-shouldnt-try?slide=2 (Diakses pada 31 Maret 2021)
  4. Stickler, Tracy. 2021. The Master Cleanse Diet (Lemon Detox Diet). https://www.healthline.com/health/master-cleanse-diet (Diakses pada 31 Maret 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi