Terbit: 10 May 2022 | Diperbarui: 2 June 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Tidak semua anak bisa memproses informasi yang pertama kali ia dapat dengan cepat. Sebagian anak bisa saja membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahaminya. Kondisi ini dikenal dengan istilah slow learner. Sebenarnya, apa itu slow learner? Kenali ciri-ciri beserta tips untuk menanganinya melalui ulasan berikut.

Ciri-ciri Anak Slow Learner dan Cara Mengatasinya

Ciri-ciri Anak Anda Slow Learner

Melansir American Physiological Association (APA), slow learner adalah kondisi seorang anak yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Istilah ini juga kerap kali ditujukkan kepada anak dengan gangguan disabilitas intelektual.

Anak dengan kondisi ini membutuhkan waktu lebih banyak untuk memahami suatu konsep baru ketimbang anak-anak di usianya.

Berikut ini ciri-ciri anak slow learner yang sebaiknya diketahui orang tua:

1. Masalah belajar

Hal paling kentara dari anak dengan kondisi ini adalah memiliki masalah belajar. Si Kecil akan mempelajari sesuatu dengan lambat, lalu kesulitan mengingat apa yang  dipelajarinya.

Berikut ini merupakan tanda anak yang lambat dalam masalah belajar:

  • Membaca

Anak yang tergolong slow learner akan kesulitan memahami atau mengingat apa yang dibaca.

Meski sudah bisa membaca, anak juga akan kesulitan mengeja beberapa kosa kata baru, membaca dengan kecepatan biasa, memahami apa yang ia baca, dan menarik kesimpulan dari bacaan tersebut.

Baca Juga7 Faktor yang dapat Menghambat Tumbuh Kembang Anak

  • Menulis

Ciri-ciri lain dari anak yang mengalami keterlambatan dalam belajar bisa terlihat dari kemampuannya dalam menulis.

Anda bisa mengamati dari kemampuan anak menuangkan isi pikirannya ke dalam tulisan, kecepatan menulis yang lambat, serta tata bahasa yang sulit dimengerti.

Jika anak kesulitan dalam melakukan hal-hal tersebut, curigai kemungkinan ia termasuk slow learner.

  • Berhitung

Kemampuan berhitung anak juga bisa bermasalah jika mereka termasuk slow learner. Perlu Anda ketahui, keterampilan ini adalah salah satu keterampilan dasar.

Kesulitan yang akan anak hadapi, yakni memahami angka serta urutannya, menghitung angka (penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya), memakai simbol dalam matematika, dan berbagai kesulitan berhitung lain.

2. Masalah sosial

Anak slow learner memiliki kemampuan sosial yang kurang. Pola perilaku sosial mereka sebagian besar belum matang dan tidak stabil. 

Selain itu, anak yang kemampuan belajarnya lambat cenderung lebih suka menghabiskan waktu sendiri atau berinteraksi dengan anak di bawah usianya. 

Ciri-ciri lain dari anak yang tergolong slow learner yaitu kesulitan beradaptasi ketika harus bekerja secara berkelompok. Selain itu, anak juga dapat mengalami perubahan suasana hati yang cepat.

Karakteristik anak yang lambat belajar juga menggambarkan sifat antisosial.

3. Gangguan pendengaran

Ciri-ciri lain yang bisa Anda amati adalah adanya masalah pada pendengaran. Anak dengan kondisi ini akan kesulitan mengidentifikasi suara. Ia pun bisa memberikan jawaban tidak relevan dengan pertanyaan.

Tanda ini berhubungan dengan masalah belajar. Anak akan menemui kesulitan saat belajar dengan lisan dan cenderung lebih baik dalam melakukan pembelajaran secara visual.

Kendati begitu, anak slow learner yang memiliki masalah visual-motorik memiliki kondisi sebaliknya. 

4. Masalah visual-motorik

Anak yang lambat belajar dan memiliki masalah visual-motorik akan lebih nyaman ketika melakukan pembelajaran secara lisan karena menemui kesulitan dalam membedakan benda-benda dengan ukuran, warna, dan bentuk yang berbeda. 

Selain itu, sejumlah anak dengan kondisi ini akan mengalami beberapa kesulitan seperti:

  • Memahami perbedaan antara objek-objek yang berbeda dan kesulitan mengingatnya.
  • Mengoordinasikan anggota tubuh.
  • Memahami isyarat non-verbal.
  • Melakukan keterampilan motorik halus.
  • Memberikan perhatian terhadap sesuatu.

5. Permasalahan Bahasa

Masalah lain yang muncul pada anak dengan kemampuan belajar lambat mencangkup masalah bahasa. Anak umumnya tidak dapat mengekspresikan secara verbal dan kesulitan mengartikulasikan apa yang sedang ia rasakan.

Oleh karena itu, Anda mungkin akan menemui kesulitan dalam memahami apa yang sedang ia bicarakan.

Baca JugaMengenal Montessori, Metode Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

Tips Menghadapi Anak Slow Learner

Jangan gampang terbawa emosi jika menghadapi anak yang proses belajarnya lambat. Sebagai orang tua, sebaiknya Anda memberikan perhatian lebih sehingga anak bisa terbantu dalam menjalani aktivitas seperti anak-anak sebayanya.

Anda bisa menerapkan tips-tips berikut untuk mengatasi anak slow learner:

  • Lakukan banyak riset mengenai anak dengan kondisi ini. Bila perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
  • Selalu berikan apresiasi pada si Kecil.
  • Berikan anak dengan reward yang sewajarnya.
  • Temukan metode pembelajaran yang sesuai.
  • Tunjukkan perhatian Anda sehingga anak bisa merasakan kasih sayang.
  • Bekerja sama dengan guru di sekolah untuk memantau kegiatan si Kecil.

Menghadapi anak dengan kondisi slow learner memang tidak mudah. Anda membutuhkan kesabaran ekstra pada prosesnya. Jangan lupa tetap perhatikan diri Anda dengan mendapatkan istirahat cukup dan mengelola stres dengan baik.

 

  1. Anonim. Slow Learner. https://dictionary.apa.org/slow-learner. (Diakses 9 Mei 2022).
  2. Edward, Caroline. 2020. Slow learners: Characteristics and Tips to improve. https://www.hopscotch.in/blog/slow-learners-characteristics-and-tips-to-improve/. (Diakses 9 Mei 2022).
  3. Khan, Aliya. 2018. Dealing with A Slow Learning Child – Challenges and Tips to Help. https://parenting.firstcry.com/articles/dealing-with-a-slow-learner-child-challenges-and-tips-to-help/. (Diakses 9 Mei 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi