DokterSehat.Com– Orchitis adalah suatu kondisi peradangan pada satu atau kedua testis pria, yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Orchitis pada anak-anak sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus gondong (mumps) sehingga menyebabkan testis bengkak.
Orchitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri paling sering berhubungan dengan epididimis, merupakan tabung yang membawa semen atau sperma keluar dari testis. Infeksi ini disebut epididymo-orchitis.
Siapa yang Berisiko Mengalami Orchitis?
Anak-anak maupun pria dewasa baik usia produktif maupun lansia sama-sama dapat memiliki risiko untuk terkena orchitis, namun yang membedakannya adalah penyebabnya saja.
Sebelum mengetahui bagaimana pengobatan orchitis, terlebih dahulu simak apa saja penyebab orchitis pada pria.
Penyebab Orchitis pada Pria
Dari yang telah disinggung sebelumnya, penyebab orchitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau dapat pula bersifat idiopatik.
1. Orchitis bakterialis
Merupakan penyebab orchitis paling sering pada pria dewasa akibat infeksi bakteri dari gonore, klamidia, dan sifilis. Biasanya mengenai pria usia produktif antara 19-35 tahun. Hal ini terjadi karena pada usia ini umumnya sudah memiliki banyak pasangan seksual, terlibat dalam perilaku seksual berisiko tinggi terutama bila memiliki riwayat penyakit menular seksual (PMS). Pada beberapa kasus juga pernah terjadi akibat infeksi saluran kencing (ISK) atau dari penggunaan urine kateter yang terlalu lama, namun hal ini jarang sekali terjadi.
2. Orchitis virus
Lain halnya dengan orang dewasa, orchitis virus merupakan penyebab yang sering ditemukan pada anak-anak. Kejadian ini biasanya berhubungan dengan infeksi gondongan (mumps). Selain virus mumps, orchitis bisa juga disebabkan oleh coxsackievirus, echovirus, dan cytomegalovirus.
3. Orchitis idiopatik
Merupakan orchitis yang masih belum dapat ditentukan penyebabnya atau bukan berasal dari bakteri maupun virus.
Gejala Orchitis
Gejala yang ditimbulkan oleh orchitis dapat ringan hingga berat, tergantung dari luasnya inflamasi. Dan peradangan mungkin juga dapat terjadi pada satu atau kedua testis. Penderita orchitis mungkin mengalami nyeri dan pembengkakan yang cepat, atau gejalanya dapat muncul secara bertahap. Biasanya pasien akan mengeluhkan:
- Pembengkakan testis
- Kemerahan pada testis
- Nyeri ketika testis ditekan lembut
- Demam dan menggigil
- Mual
- Lesu dan kelelahan
- Sakit kepala
- Pegal-pegal
- Nyeri saat buang air kecil
Cara Mengatasi Orchitis di Rumah
Penanganan yang tepat untuk mengurangi gejala orchitis dapat memberi efek hasil yang tepat pula, berikut akan dipaparkan beberapa penanganan orchitis yang mungkin Anda dapat aplikasikan di rumah.
1. Menggunakan obat bebas
Obat-obatan golongan antiinflamasi nonsteroid atau analgesik non-opioid yang dapat membantu mengatasi rasa sakit seperti asam mefenamat, ibuprofen, naproxen dan acetaminophen, bisa Anda dapatkan di apotek tanpa resep dokter. Namun untuk kasus yang berat, obat-obat antinyeri golongan opioid dapat diresepkan oleh dokter.
2. Pakai celana dalam yang tepat
Menggunakan celana dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat merupakan salah satu upaya untuk mencegah rasa sakit pada testis bengkak karena orchitis.
Anda juga bisa menggunakan celana dalam atletik untuk membantu mengatasi skrotum bengkak dan dapat membuat Anda lebih nyaman saat beraktivitas.
3. Kompres es
Mengompres dengan es pada area skrotum dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari orchitis ini. Namun perlu diperhatikan cara pengompresannya, berikut cara mengompres dengan es pada tetsis bengkak:
- Es tidak boleh langsung dikompreskan ke kulit testis karena dapat menyebabkan luka beku, yang malah dapat makin memperparah rasa nyeri yang ditimbulkan. Sebaiknya es harus dibungkus dengan kain atau handuk, lalu kemudian dikompreskan ke buah zakar yang bengkak.
- Kompres es dapat diterapkan selama 10-15 menit pada testis yang bengkak, beberapa kali sehari selama 1-2 hari pertama. Cara ini dapat membantu mengurangi rasa sakit pada testis bengkak sebelah atau bahkan keduanya.
4. Mengonsumsi dandelion
Produk olahan dandelion, seperti pada teh atau salad segar dapat memberi efek relaks dan menenangkan sehingga dapat membantu mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan oleh orchitis.
5. Menjaga kebersihan
Pada pasien yang telah memiliki orchitis, kehigienisan area sekitar testis pun turut penting untuk diperhatikan agar tidak menambah atau memperparah peradangan yang telah terjadi. Anda dapat membantu menjaga kebersihan area sekitar testis dengan cara mencuci testis secara teratur baik sebelum dan setelah BAK, lalu melakukan hal kecil seperti mencuci tangan dengan sabun saat hendak dan setelah BAK.
6. Vaksin gondong
Telah dipaparkan sebelumnya bahwa orchitis yang sering terjadi pada anak-anak biasanya disebabkan oleh penyakit gondong (mumps). Dan untuk mencegah terjadinya penyakit gondong tersebut, salah satunya dapat melakukan vaksin untuk penyakit gondong. Biasanya vaksin ini tergabung dalam vaksin untuk penyakit lain, biasa dikenal dalam masyarakat dengan sebutan vaksin MMR (Mumps, Measles dan Rubella).
7. Hindari mengangkat benda berat
Jangan mengangkat barang-barang yang terlalu berat, karena ini akan memperparah orchitis yang telah terjadi dan menimbulkan rasa nyeri yang lebih hebat lagi. Lakukanlah aktivitas fisik ringan sehari-hari di rumah, namun jangan sampai melakukan tindakan melompat, mengangkat atau mendorong beban yang terlalu berat.
8. Istirahat
Pada saat posisi berdiri gravitasi dapat sedikit menarik scrotum ke arah bawah sehingga dapat menimbulkan nyeri, Anda beristirahat di tempat tidur dengan cara berbaring sehingga membantu meringankan nyeri yang ditimbulkan oleh tarikan gravitasi ini.
Itulah cara mengurangi gejala orchitis pada pria yang bisa Anda terapkan di rumah. Yuk, mulai sekarang jaga kesehatan prostat Anda, Teman Sehat!