Terbit: 4 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Selain mengurus anak, ibu juga harus menjadi istri bagi suami, belum lagi jika menjadi ibu pekerja. Tak jarang tuntutan peran ini sering membuat ibu stres. Oleh karena itu, harus tahu cara mengatasi emosi ketika menjadi ibu.

Tips Mengontrol Emosi Ketika Menjadi Seorang Ibu

Penyebab Emosi Negatif yang Dialami Ibu

  • Terlalu menganggap secara personal mengenai segala hal.
  • Punya ekspektasi atau harapan berlebihan.
  • Merasa jenuh
  • Terlalu banyak hal-hal yang terjadi di luar kendali mama
  • Stres
  • Rasa frustrasi yang menumpuk dan tidak ditangani dengan baik, sehingga jadi emosi negatif.

Akibat Emosi Ibu yang Berlebihan Terhadap Anak

Emosi negatif yang dibiarkan saja dan tidak tertangani dengan baik, tentunya akan berdampak buruk jika berkepanjangan.

Dampak luapan emosi negatif berlebihan ini kemungkinan lebih banyak terjadi pada anak, antara lain:

  1. Memperburuk kebiasaan anak.
  2. Menurunkan perkembangan otak anak. Hal ini terjadi karena otak memproses informasi negatif lebih cepat ketimbang informasi yang baik.
  3. Saat dewasa, anak cenderung lebih mudah depresi atau sebaliknya, bersifat agresif.
  4. Memengaruhi kesehatan anak.
  5. Menyebabkan penyakit kronis, seperti sakit kepala, leher, dan sakit punggung berkepanjangan.

Cara Mengatasi Emosi Ketika Menjadi Ibu

Berikut adalah tips untuk mengatasi luapan emosi berlebih yang dialami seorang ibu:

Hal yang Harus Dilakukan (Do’s)

1. Ketahui Pemicu Emosi

Faktor pemicu ini bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Perlu menjadi catatan bahwa pemicu tidak harus selalu berasal orang lain. Beberapa faktor yang jarang disadari, yaitu lapar, kurang tidur, lelah, atau stres sepulang kerja. Hal yang paling penting, ibu harus sadar ketika emosi meluap dan mencari tahu faktor pemicunya.

2. Cari Hal yang Membuat Tenang

Segera alihkan perhatian dengan cara mencari hal (termasuk kegiatan, benda, makanan dll) yang bisa membuat tenang. Luapan emosi adalah hal yang wajar, tapi yang penting adalah mengetahui cara agar emosi ibu tidak berlanjut. Cara meredakan emosi bisa dengan aroma terapi dengan minyak esensial, mendengarkan musik, berjalan kaki, atau berdoa.

3. Menulis

Catat hal-hal yang membuat Anda marah atau sedih beserta pemicunya. Menulis dapat menenangkan dan juga membuat ibu berpikir dua kali mengenai hal-hal yang terjadi. Jujurlah dalam menulis dan belajarlah dari kesalahan.

4. Membuat Daftar yang Dibutuhkan

Coba buat daftar hal-hal yang dibutuhkan. Kita tidak bisa selalu mengatur hal-hal di luar diri, tetapi kita bisa mengatur diri sendiri dan pikiran.

5. Cari Pertolongan Medis

Konseling dengan ahli sangat dianjurkan jika periode emosi negatif sangat sering muncul dan memengaruhi ibu. Oleh sebab itu, penting untuk mencatat seberapa sering emosi tersebut menguasai dan apa faktor pemicunya.

Hal yang Harus Dihindari (Don’ts)

1. Melampiaskan Amarah kepada Anak

Stres bukanlah alasan untuk melampiaskan emosi kepada orang lain, terutama kepada anak dan orang terdekat. Saat emosi hampir meluap, segera tarik napas yang dalam dan alihkan perhatian dengan berjalan kaki atau stretching.

2. Makan Berlebihan

Jika makan adalah salah satu cara mengontrol emosi, maka pastikan makanan yang dikonsumsi itu menyehatkan. Beberapa jenis makanan yang bisa jadi pilihan adalah sayur, buah, atau kacang-kacangan.

3. Membiarkan Stres

Tanda-tanda membiarkan stres adalah tidur berlebihan, menunda-nunda pekerjaan, atau melakukan hal-hal yang tidak memperbaiki kondisi stres.

Cara Mencegah Emosi dengan Mencegah Parental Burnout

  • Belajar menolak dan berkata “tidak” agar waktu dan energi Mama tidak terbuang sia-sia.
  • Atur prioritas, mana hal yang lebih penting yang harus diselesaikan terlebih dulu dan mana yang bisa ditunda.
  • Berbagi tugas dengan pasangan. Libatkan Ayah dalam peran mengasuh anak dan rumah tangga. Selain Mama bisa beristirahat, Ayah pun bisa membangun ikatan yang lebih kuat dengan anak.

Langkah Preventif Manajemen Stres untuk Mencegah Emosi

  1. Olahraga. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat memberi manfaat pada kondisi mental dan fisik seseorang dan dapat mengurangi stres.
  2. Mengurangi asupan alkohol, obat-obatan, dan kafein. Zat-zat ini dapat memperburuk stres.
  3. Memerhatikan asupan nutrisi. Pola makan yang sehat dan seimbang dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada saat stres. Hal ini berguna untuk mencegah stres bertambah parah dan mencegah gangguan fisik.
  4. Menentukan skala prioritas. Luangkan waktu untuk menyusun daftar berbagai tugas dan kegiatan dari mulai yang paling penting. Fokus menjalani kehidupan sesuai dengan skala prioritas yang Anda susun, agar hal-hal penting tidak terlewatkan.
  5. Luangkan waktu untuk ‘me time’. Anda memerlukan waktu untuk diri sendiri yang dapat Anda manfaatkan untuk rileks dan melakukan hal yang Anda sukai.
  6. Berlatih pernapasan dan relaksasi. Meditasi, pijat, dan yoga dipercaya dapat membantu mengurangi stres. Teknik pernapasan dan relaksasi dapat membuat Anda lebih rileks.
  7. Berbicara dengan orang di sekitar Anda. Menceritakan apa yang Anda rasakan dan khawatirkan pada keluarga maupun teman dapat meringankan stres yang Anda rasakan. Anda tidak akan merasa sendiri dan bukan tidak mungkin bisa mendapatkan solusi dari masalah yang Anda alami.
  8. Kenali tanda-tanda stres. Terkadang karena rasa cemas yang berlebihan terhadap suatu masalah, kita jadi tidak menyadari bahwa masalah tersebut telah menyebabkan perubahan pada tubuh kita.
  9. Mencari tahu penyebab stres dan mencari solusi. Memerhatikan gejala dan menemukan penyebab stres dapat menjadi langkah baik untuk dapat mengatasi stres. Setelah Anda mengetahui penyebabnya, Anda akan lebih mudah untuk mengambil langkah yang pasti untuk mengurangi stres.
  10. Ketahui apa yang dapat mengurangi stres Anda. Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengatasi stres. Temukanlah hal positif yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi stres Anda, sehingga Anda tahu harus berbuat apa ketika stres mungkin menyerang.

Tanya-jawab Mengenai Cara Mengatasi Emosi Ketika Menjadi Seorang Ibu

Pada 31 Januari 2020, DokterSehat bersama @mamapapa.id kuliah singkat melalui grup WhatsApp untuk membahas tips mengatasi emosi ketika menjadi seorang ibu. Semua pertanyaan dijawab langsung oleh Irma Gustiana A., M.Psi (Psikolog dan Founder Ruang Tumbuh @ruangtumbuh.id)

1. Bagaimana caranya agar tidak mudah marah kepada anak ketika pekerjaan rumah belum selesai, sedangkan anak maunya dekat terus dengan kita?

Jawaban:
Berarti si kecil memang membutuhkan ibunya. Khusus untuk new moms memang perlu adaptasi dengan pola kegiatan pengasuhan dan domestik. Jadi utamakan kebutuhan anak-anak terpenuhi, terutama terkait kebutuhan makan, tidur, dan main. Apabila pekerjaan rumah belum selesai, maka kerjakan saat si kecil tertidur. Turunkan standar soal kerapian saat memiliki anak agar tidak frustrasi.

2. Bagaimana meregulasi emosi bagi new mom untuk merawat bayi tanpa support system yang utuh (hanya berdua dengan suami, tanpa ibu dan baby sitter)?

Jawaban:
Sebenarnya setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan emosi. Cara paling praktis adalah membuat jadwal harian, lalu turunkan standar dan bersikap realistis, istirahat saat anak tertidur, komunikasi dengan pasangan, sehingga bisa bagi tugas dan tanggung jawab. Selanjutnya, praktikkan teknik pernapasan untuk relaksasi (tarik nafas dalam, tahan dengan hitungan 1-3, lalu hembuskan dari mulut).

3. Bagaimana menghadapi suami yang tidak mau membantu pekerjaan rumah?

Jawaban:
Para suami cara berpikirnya berbeda dengan ibu, sehingga ketika membagi tugas, perlu bicara lebih lanjut dan sesuaikan dengan kemampuan suami. Berikan tugas ringan yang sekiranya suami bisa bantu, seperti mengajak main si kecil saat ibu menyiapkan makan malam. Jangan lupa apresiasi usaha suami saat ia mau berusaha ikut serta menjaga si kecil.

4. Apa yang harus dilakukan saat emosi ibu sedang memuncak karena lelah atau atau ada hal lain agar tidak berimbas kepada anak?

Jawaban:
Ambil waktu, misalnya ke kamar mandi sebentar. Anda harus memberi ruang untuk diri sendiri saat sedang emosional, tarik nafas dalam dan buang dari mulut atau, menghirup aromatherapy yang menenangkan, lalu jika sudah siap/tenang baru hadapi anak.

5. Bagaimana cara menunjukkan marah atau kecewa kepada anak, tapi tidak dengan memarahinya?

Jawaban:
Ucapkan saja dengan kalimat. Jika anaknya sudah bisa diajak bicara, misalnya dengan berkata “Kak/Adik, Mama marah karena Adik melanggar aturan.” Jangan lupa juga jika anak sudah bisa diajak berdiskusi, pemberian punishment bisa didiskusikan saat membuat aturan bersama. Ini dilakukan agar anak tahu ketika melanggar aturan, maka ada konsekuensinya. Sebaliknya, jika anak berlaku positif, berikan reward seperti pelukan atau suguhan makanan yang disukainya.

Perlu menjadi catatan!

Kelola emosi adalah hal paling mendasar dan penting sekali dilakukan agar bisa memberikan pengaruh positif pada tumbuh kembang anak. Beberapa caranya yaitu bisa dengan mengenali emosi diri, kenali pemicunya, beri ruang pada diri ketika dalam emosi negatif, lepaskan dengan terarah, minta dukungan pasangan, dan bersikap realistis. Tidak ada ibu yang sempurna, yang ada adalah ibu yang mau berusaha mencoba jadi yang terbaik untuk anaknya.

Masih punya pertanyaan lain seputar cara mengontrol emosi bagi ibu? Segera konsultasikan dengan tim dokter dari DokterSehat secara GRATIS!

Cukup follow dan tanyakan langsung pertanyaan Anda melalui media sosial DokterSehat berikut ini:


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi