Terbit: 29 July 2025
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Deodoran dan antiperspiran biasanya digunakan untuk mengatasi bau badan. Namun, terkadang tidak cukup untuk mencegah bau badan sepanjang hari. Lantas, apa saja cara terbaik untuk menggunakan deodoran dan antiperspiran? Simak jawabannya di bawah ini!

Masih Bau Badan? Ini Cara Pakai Deodoran & Antiperspiran yang Benar

Perbedaan Deodoran dan Antiperspiran

Deodoran dan antiperspiran adalah dua produk yang sering digunakan untuk mengatasi masalah bau badan. Meskipun seringkali dianggap sama, sebenarnya keduanya memiliki fungsi yang berbeda dalam cara kerjanya.

Deodoran berfungsi untuk menghilangkan bau badan yang muncul akibat bakteri di area seperti ketiak. Produk ini biasanya mengandung bahan seperti soda kue, alkohol, dan pewangi. Bahan-bahan tersebut membantu menetralkan bau tidak sedap dan membuat tubuh terasa segar sepanjang hari.

Sementara itu, antiperspiran bekerja dengan cara mengurangi produksi keringat. Produk ini mengandung bahan aktif seperti aluminium yang membantu menyumbat kelenjar keringat di kulit. Dengan berkurangnya keringat, bakteri pun tidak mudah berkembang, sehingga bau badan bisa dicegah lebih efektif.

Cara Menggunakan Deodoran dan Antiperspiran yang Benar

Jika ingin deodoran dan antiperspiran Anda gunakan lebih efektif dan tahan lebih lama, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

1. Gunakan Deodoran Setelah Mandi

Menggunakan deodoran setelah mandi adalah cara terbaik untuk menjaga kesegaran tubuh sepanjang hari. Saat mandi, kotoran, keringat, dan bakteri yang menyebabkan bau badan akan hilang. Kulit yang bersih dan kering membuat deodoran bekerja lebih efektif karena dapat menyerap lebih baik ke dalam kulit.

Kenapa harus setelah mandi? Kulit yang bersih memungkinkan kandungan aktif dalam deodoran memberikan perlindungan maksimal terhadap bau badan. Jadi, agar deodoran lebih tahan lama dan bekerja optimal, gunakan segera setelah mandi saat tubuh masih segar dan pori-pori terbuka. Ini adalah langkah sederhana yang bisa meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan Anda setiap hari.

2. Gunakan Antiperspiran Sebelum Tidur

Sama seperti deodoran, antiperspiran akan bekerja lebih maksimal jika digunakan pada kulit yang bersih dan kering. Waktu terbaik untuk menggunakannya adalah di malam hari, sebelum tidur. Pada saat itu, tubuh Anda cenderung berkeringat lebih sedikit, sehingga antiperspiran bisa bekerja lebih efektif.

Antiperspiran mengandung senyawa aluminium yang berfungsi untuk menghalangi saluran keringat. Ketika digunakan pada kulit yang kering, bahan ini akan bereaksi dengan keringat dan membentuk penyumbat sementara di kelenjar keringat. Proses ini membantu mengurangi jumlah keringat yang muncul di permukaan kulit. Namun, proses ini memerlukan waktu beberapa jam agar bisa bekerja secara optimal.

Jika Anda memakai antiperspiran setelah mandi, saat kulit masih lembap atau basah, garam aluminium bisa bercampur dengan air, bukan dengan keringat. Hal ini membuat antiperspiran hanya membentuk lapisan di permukaan kulit, bukan masuk ke dalam saluran kelenjar keringat, sehingga efektivitasnya menurun.

Cara Mengatasi Bau Badan

Bau badan sebenarnya bukan berasal dari keringat itu sendiri. Keringat tidak berbau, tetapi saat bercampur dengan bakteri di kulit, barulah muncul bau yang tidak sedap. Jika Anda mengalami keringat berlebih (hiperhidrosis) dan bau badan sulit diatasi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Sedangkan untuk mengatasi bau badan non-medis, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Mandi minimal dua kali sehari, dengan memberikan perhatian ekstra pada area yang paling banyak berkeringat, seperti ketiak dan selangkangan.
  • Kenakan pakaian yang longgar, bersih, dan berbahan katun. Bahan ini membantu menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap kering.
  • Hindari konsumsi makanan yang menjadi memicu bau badan, seperti bawang putih, bawang bombai, dan alkohol.
  • Mengendalikan stres secara efektif. Stres dapat memicu produksi keringat berlebih, yang dapat menyebabkan bau badan semakin kuat.

Itulah cara menggunakan deodoran dan antiperspiran yang benar untuk membantu mengatasi bau badan tak sedap. Namun, jika bau badan tetap muncul meskipun sudah mengikuti tips di atas, bisa jadi penyebabnya berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu.

Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Kini, kamu bisa konsultasi secara online lewat Farmaku.com atau aplikasi Farmaku. . Praktis tanpa perlu keluar rumah, kamu tetap bisa mendapatkan informasi terpercaya dan solusi medis terbaik untuk menghilangkan bau badan secara efektif.

 

  1. AI Cara. When is the Best Time to Apply Deodorant and Antiperspirant and Avoid Body Odor?. https://ai-care.id/lifestyle/best-time-to-use-deodorant-and-antiperspirant-en (Diakses pada 28 Juli 2025)
  2. Frothingham, Scott. 2019. Benefits and Risks of Deodorants vs. Antiperspirants. https://www.healthline.com/health/deodorant-vs-antiperspirant (Diakses pada 28 Juli 2025)
  3. WebMD. 2025. Difference Between Deodorant And Antiperspirant. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/difference-between-deodorant-and-antiperspirant (Diakses pada 28 Juli 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi