DokterSehat.Com – Tahukah anda, angka kematian yang diakibatkan oleh bunuh diri di Indonesia sangatlah tinggi. Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, pada tahun 2010 bisa ditemukan lima ribu kasus bunuh diri per tahun, dan pada tahun 2012, angka ini naik menjadi sepuluh ribu kasus bunuh diri setiap tahunnya, yang jika dirasiokan sekitar 4,3 kasus untuk setiap 100 ribu masyarakat Indonesia. Untuk skala global yang lebih luas, rasio bunuh diri di Indonesia bahkan mencapai 1,2 % dari angka bunuh diri total di dunia setiap tahunnya, yakni sekitar 800 ribu kasus. Sayangnya, tingginya angka bunuh diri ini masih belum benar-benar dianggap serius di Indonesia.
Pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Nurmiati Amir, menyebutkan jika BPJS Kesehatan Indonesia bahkan tidak menanggung aksi bunuh diri yang gagal. Hal ini dikarenakan, penyakit mental yang bisa menyakiti atau membahayakan diri sendiri ternyata tidak termasuk dalam penyakit yang ditanggung oleh BPJS. Padahal, Nurmiati menganggap jika bunuh diri seharusnya termasuk dalam penyakit yang pasiennya seharusnya ditangani dengan benar secara medis jika gagal melakukan aksinya.
Nurmiati juga mengungkapkan jika penanganan secara dini pada pasien yang akan melakukan bunuh diri juga masih sangat rendah. Banyak orang bahkan justru cenderung menjauhi mereka yang mengalami stress atau depresi parah yang bisa berujung pada bunuh diri. Dari sebuah penelitian yang dilakukan dalam rentang 2002 hingga 2005, Nurmiati bahkan mengungkapkan jika 45 persen korban meninggal bunuh diri sudah pernah menghubungi dokter baik itu di tingkatan puskesmas setidaknya sebulan sebelum aksinya. Sayangnya, di tingka Puskesmas, sangatlah minim dokter atau pakar kesehatan lain yang mampu mengetahui secara mendalam tentang psikologis seseorang atau saat mendeteksi adanya gejala-gejala akan perilaku bunuh diri sejak dini.
Dengan adanya fakta-fakta ini, Nurmiati berharap agar pemerintah mulai menganggap masalah bunuh diri sebagai masalah yang serius dan menjadikannya isu kesehatan masyarakat sehingga akan ada lebih banyak masyarakat yang mewaspadai hal ini dan bisa segera memberikan bantuan pertolongan agar pelaku bunuh diri bisa kembali sembuh dan membatalkan niatnya.