Terbit: 10 March 2017 | Diperbarui: 22 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebuah kejadian luar biasa terjadi di Jambi dimana seorang wanita berusia 60 tahun ternyata sudah mengandung selama 37 tahun. Tidak seperti ibu hamil lainnya yang kemudian melakukan persalinan setelah mengandung selama sekitar 9 bulan, ibu yang tidak diketahui namanya ini ternyata melewatkan proses persalinan tersebut hingga berpuluh tahun lamanya dan akhirnya janin di dalam kandungannya pun membatu.

Wanita Dari Jambi Ini Mengandung Janin Batu Selama 37 Tahun!

Kondisi yang tidak biasa ini akhirnya terungkap tatkala wanita ini mengeluhkan masalah susah buang air besar dalam beberapa tahun terakhir. Saat Ia memeriksakannya ke dokter, dokter menemukan adanya benjolan pada bagian bawah perut. Benjolan ini awalnya diduga sebagai tumor. Namun, setelah dokter melakukan pemeriksaan lebih mendalam, barulah diketahui ada janin yang sudah berusia 37 tahun dan membatu.

Dr. Parianto, SpOG, dokter yang menangani pengangkatan janin yang sudah membatu ini di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher di Jambi pada hari Selasa, 7 Maret 2017 lalu, menyebutkan jika selama bertahun-tahun, ibu ini kesulitan untuk buang air besar. Andaipun mampu, kotoran yang berhasil dikeluarkan pun hanya berukuran sebiji cokelat. Operasi yang berlangsung selama 2,5 jam pun berhasil mengangkat sang janin batu. Yang luar biasa adalah, wanita ini langsung bisa buang air besar dengan lancar dan banyak setelahnya. Hanya saja, demi proses pemulihan, sang wanita pun masih dirawat di ruang ICU.

Menurut dr. Parianto, kasus ibu yang mengandung hingga bertahun-tahun lamanya hingga janinnya membatu ini sangat langka di dunia. Tercatat baru sekitar 300 kasus yang dalam dunia medis disebut sebagai lithopedon ini terjadi di seluruh dunia. Lithopedon sendiri bisa dijelaskan sebagai kondisi dimana sperma gagal untuk kembali menuju rahim dan sel telur justru berkembang di luar rahim. Hanya saja, untuk kasus wanita dari Jambi ini, sperma yang gagal kembali ke rahim justru menempel di belakang rahim. Sang bayi pun akhirnya kekurangan nutrisi dan terus mengecil dan mengeras hingga akhirnya menjadi batu.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi