Terbit: 25 July 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kasus vaksin palsu sudah bergulir di dunia kesehatan nasional dalam beberapa minggu terakhir dan telah menyeret beberapa pihak menjadi tersangka dan bahkan beberapa rumah sakit ternama dan fasilitas kesehatan di berbagai tempat. Beruntung, Kementerian Kesehatan menyebutkan jika anak yang sudah mendapatkan vaksin palsu ini ternyata tidak akan memberikan dampak kesehatan yang negatif sehingga bisa segera mendapatkan vaksinasi ulang untuk memastikan bahwa anak akan terlindungi dari berbagai macam penyakit berbahaya. Kementerian Kesehatan sendiri sudah melansir data dimana telah ada 327 anak yang sudah divaksinasi ulang.

Vaksinasi Ulang Sudah Dilakukan Pada 327 Anak

Dari 327 anak ini, sebagian besar, yakni 194 anak divaksinasi ulang di Puskesmas Ciracas, 28 anak lainnya di RS Kec. Ciracas, 31 anak di RS Polri Kramat Jati, 10 anak di RS Kesdam Cijantung, 15 anak di RSUD Pasar Rebo, 8 anak di RS Ibu dan Anak Sayang Bunda, dan 41 anak di RS yang banyak disorot media, yakni RS Harapan Bunda. Elizabeth Jane dari Kementerian Kesehatan menyebutkan jika jumlah anak ini bisa akan semakin bertambah mengingat pendataan anak yang mendapatkan vaksin palsu juga masih dilakukan.

Jane sendiri menyebutkan jika Kementerian Kesehatan telah bekerja sama dengan Polri untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang akan tertinggal dan harus benar-benar mendapatkan vaksinasi ulang. Selain itu, jika ada orang tua yang ragu anaknya telah mendapatkan vaksin yang asli atau tidak, bisa segera melaporkan ke Posko Pemeriksaan Kesehatan dan Imunisasi untuk mendapatkan konsultasi.

Selain memastikan anak akan mendapatkan vaksinasi ulang, Kementerian Kesehatan juga memastikan bahwa orang-orang yang terlibat dalam kasus vaksin palsu akan segera diadili. Tersangka utama R dan H, dan juga beberapa orang lain yang ditangkap terpisah bahkan berkas perkaranya segera dilimpahkan ke Kejaksaan Agung. Selain itu, Kementerian Kesehatan bertekad untuk melakukan pengawasan yang jauh lebih baik mengenai produksi dan pemberian vaksin pada anak-anak di masa depan.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi