DokterSehat.Com- Pria berusia 82 tahun dari India bernama Prahlad Jani mengaku tidak makan atau minum sama sekali selama 70 tahun. Banyak orang yang menganggap ceritanya sebagai bohong belaka, namun dokter militer India kemudian penasaran dan mencoba untuk mengujinya.

Dilansir dari NBC News, dokter terus memeriksa kondisi kesehatan dan aktivitas sehari-hari sang pria selama 2 minggu di rumah sakit. Hasilnya adalah, dalam waktu selama itu, Prahlad memang tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun namun tetap masih berada dalam kondisi bugar.
Pakar kesehatan dr. Michael Van Rooyen dari Harvard’s Brigham and Women’s Hospital yang pernah meneliti orang-orang yang cenderung jarang makan dan minum menyebutkan bahwa manusia bisa bertahan hidup tanpa makanan atau minuman apapun selama 5-6 hari. Hanya saja, jika seseorang mengonsumsi suplemen yang berisi vitamin atau elektrolit, maka tubuh tetap akan bisa bertahan hidup hingga 3 bulan tanpa makan dan minum.
Sebagai informasi, hingga saat ini rekor paling lama yang dipegang manusia untuk tidak mengonsumsi makanan apapun masih dipegang Bobby Sands dari Irlandia yang baru meninggal di hari ke-66 saat mogok makan pada tahun 1981 silam.
Meski Prahlad dengan yakin mengklaim dirinya tidak makan atau minum apapun, dr. van Rooyen justru yakin bahwa meskipun hanya sesekali, Prahlad pasti mengonsumsi minuman atau makanan tertentu.
“Tubuh manusia tidak akan mampu bertahan hidup tanpa makanan atau minuman apapun. Hal ini disebabkan oleh tubuh akan memetabolisme lemak jika kita tidak mengonsumsi makanan apapun dan akhirnya membuat otot semakin lemah dan mengubah konstelasi kimia dalam tubuh. Kondisi ini akan memicu gagal hati, serangan jantung, dan tachycardia yang mampu menghilangkan nyawa,” tegas dr. van Rooyen.
“Tubuh membutuhkan air agar tidak dehidrasi. Jika tidak mengonsumsi minuman apapun, tekanan darah akan jatuh dan darah akan menjadi kental. Hal ini akan memicu gagal ginjal yang sangat mematikan,” tambah dr. Rooyen.
Banyak dokter yang menganggap cerita Prahlad sebagai hoaks belaka, namun dalam realitanya, kisahnya masih cukup membingungkan bagi dunia medis.