DokterSehat.Com – Seorang gadis berusia 19 tahun bernama Phoebe Dormand mengalami fobia yang sangat aneh, yakni fobia muntah atau dalam dunia medis disebut sebagai emetophobia. Karena fobia ini, Ia mengalami gejala yang mirip dengan anoreksia. Padahal, yang terjadi lebih dari itu. Ia takut untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan karena takut akan muntah. Karena hal ini, berat badan Phoebe pun tinggal 44 kg dan terlihat sangat kurus.
Phoebe menyebutkan jika satu-satunya makanan yang tidak membuatnya ingin muntah adalah keju dan hal ini membuatnya hanya mengkonsumsi makanan ini. Sayangnya, hal ini membuatnya mengalami masalah kekurangan gizi dan asupan tenaga. Alhasil, Ia sangat mudah jatuh pingsan karena tubuhnya yang sangat lemah. Bahkan, saat di sekolah, Phoebe selalu duduk di posisi dekat dengan pintu agar Ia bisa segera lari ke toilet andai merasa mual dan ingin muntah.
Phoebe mengaku jika Ia mulai mengalami fobia ini pada saat usianya 12 tahun. Tiba-tiba saja Ia takut untuk muntah dan cenderung malas untuk pergi bertemu orang lain. Bahkan, saat Ia merasa gugup atau cemas, Ia juga akan langsung merasa mual-mual. Beruntung, saat mulai masuk ke universitas, fobia muntah Phoebe mulai mereda meskipun kadang-kadang Ia juga masih mengalami gejala mual-mual dan muntah ini.
Pakar kesehatan sendiri menyebutkan jika emetophobia sebagai ketakutan melihat dirinya muntah dan berpikir jika Ia sedang sakit. Fobia ini termasuk dalam gangguan kecemasan yang cukup parah. Bagaimana tidak, andai penderitanya mendengar orang lain mual atau muntah, Ia akan langsung merasa takut akan hal ini dan merasakan gejala layaknya peningkatan denyut jantung, lonjakan adrenalin, serangan panik, pusing-pusing, berkeringat dingin, badan gemetaran, hingga mati rasa dan mengalami sensasi tersedak.
Penyebab dari fobia ini masih belum diketahui dengan pasti, namun, ada kemungkinan seseorang yang pernah mengalami pelecehan fisik ataupun seksual saat masih kecil menjadi pemicu munculnya fobia ini. Beruntung, fobia muntah bisa diatasi dengan Cognitive Behavioral Therapy atau CBT yang dilakukan secara bertahap.