Terbit: 2 May 2017 | Diperbarui: 22 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Dawn Cofini, seorang ibu yang berasal dari Amerika Serikat, baru-baru ini menuturkan cerita pilu tentang anaknya yang bernama Stone. Stone yang masih berusia 15 tahun ini diketahui mengalami alergi yang cukup parah pada kacang. Yang menjadi masalah adalah, reaksi alergi yang diderita oleh Stone ini sangat berbahaya, dimana jika Ia sembarangan berciuman dengan orang lain, Ia memiliki resiko besar untuk meninggal dunia. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Remaja Ini Bisa Saja Kehilangan Nyawa Hanya Karena Ciuman

Alergi kacang seringkali disepelekan oleh banyak orang, padahal, alergi ini tidak bisa disepelekan begitu saja. Andai Stone tanpa sengaja menghirup aroma dari kacang ini, maka Ia pun akan segera mengalami syok anafilaksis, suatu kondisi dimana saluran pernafasannya menyempit sehingga bisa menyebabkan pasokan oksigen terputus dan memicu kematian.

Lantas, bagaimana mungkin sebuah ciuman bisa memicu syok anafilaksis ini. Menurut Dawn, andai Stone mencium gadis yang baru saja mengkonsumsi kacang, maka aroma ini akan memicu reaksi alergi ini pada Stone dan hal ini bisa sangat berbahaya. Meskipun terlihat mengada-ada, dalam realitanya kasus ini pernah terjadi di Quebec, Kanada, dimana seroang wanita berusia 25 tahun bernama Myriam Ducre-Lemay akhirnya meninggal dunia setelah berciuman dengan pacarnya yang sebelumnya baru saja makan kacang.

Pakar kesehatan di bidang alergi anak dari Columbus, Ohio, Amerika Serikat, bernama dr. David Stukus menyebutkan bahwa meskipun cukup berbahaya, banyak orang tua yang mengalami kekhawatiran berlebihan andai mengetahui anaknya terkena alergi kacang. Dalam sebuah survei sendiri, 26 persen orang tua bahkan melarang anaknya yang memiliki alergi kacang untuk tidak jauh-jauh dari rumah demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Padahal, andai anak mau membekali diri dan terbuka pada teman-temannya, maka Ia pun tidak akan mudah terkena masalah kesehatan akibat alergi tersebut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi