Terbit: 25 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Pemain sepakbola tim nasional (timnas) Indonesia yang kini berkarir di Persebaya Surabaya, Raphael Maitimo mengalami cedera panjang. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh fans klub dari klub berjuluk Bajul Ijo ini, disebutkan bahwa dirinya terkena haglund syndrome.

Pemain Timnas Raphael Maitimo Terkena Haglund Syndrome

Besar kemungkinan Maitimo tidak akan bisa lagi merumput hingga akhir musim, namun ia juga berharap masih sempat bisa bermain bagi Persebaya sebelum kompetisi tahun ini usai. Maitimo mengaku mengalami kondisi ini setelah bermain melawan PSIS Semarang.

Sehari setelah pertandingan tersebut, Maitimo tidak bisa berjalan dan langsung mendapatkan pemeriksaan MRI. Hasil pemeriksaan ini menunjukkan bahwa pemain kelahiran Belanda ini mengalami haglund syndrome yang membuatnya harus absen cukup lama dari lapangan hijau.

Dalam wawancara tersebut, Maitimo sempat menghubungi rekan-rekannya di Belanda dan mendapatkan fakta bahwa kondisi ini cukup berat bagi atlet. Bahkan, ia bisa saja kesulitan untuk berjalan kaki hingga 10 minggu. Sayangnya, sudah lebih dari 10 pekan berlalu sejak mulai mengalami cedera ini, Maitimo belum mendapatkan perubahan yang signifikan.

Dilansir dari Healthline, haglund syndrome atau haglund’s deformity adalah kondisi ketidaknormalan pada tulang kaki dan jaringan di sekitarnya. Tulang pada bagian tumit, lokasi dimana tendon Achilles berada mengalami pembesaran. Jaringan di bagian belakang kaki kemudian mengalami peradangan dan akhirnya menyebabkan penumpukan kalsium di tulang kaki. Hal ini bisa memicu rasa nyeri hingga kesulitan untuk berjalan.

Penyebab haglund syndrome adalah tekanan besar yang sering diterima oleh bagian belakang telapak kaki, sesuatu yang wajar terjadi pada pemain sepakbola. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan dari dokter ahli dan fisioterapis agar bisa disembuhkan.

Sayangnya, proses penyembuhan penyakit ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Dalam beberapa kasus, penderitanya bahkan bisa sampai menjalani operasi demi menghilangkan “kelebihan” tulang pada kaki.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi