Terbit: 17 March 2016 | Diperbarui: 25 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Dalam beberapa bulan terakhir dunia digoncangkan dengan sebuah virus yang bernama virus zika. Virus ini pada awalnya hanya menyerang monyet melalui perantaraan nyamuk Aedes. Namun karena mampu bereplikasi virus ini berhasil menginfeksi manusia. Gejala yang dapat ditimbulkan berupa demam, nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah) dan ruam. Yang lebih berbahaya virus ini sangat erat dikaitkan penyebab mikrosefalus (bentuk kepala yang menegecil) pada bayi yang akan lahir. Kasus mikrosefalus ini banyak ditemukan di Brazil dan beberapa Negara afrika. Penyebarannya sudah mendunia termasuk negara Indonesia. Walaupun kasus yang pernah ditemukan di Indonesia hanya berupa gejala klinis ringan, namun virus ini tetap harus mendapat perhatian khusus.

Peneliti Indonesia Berhasil Mengembangkan Konstruksi Vaksin Virus Zika

Pada dasarnya imunitas adalah hal pokok yang penting untuk mencegah virus zika berkembang biak dalam tubuh manusia. Selain itu menjaga lingkungan tetap bersih agar terhindar dari gigitan nyamuk Aedes. Namun terlebih dari pada itu hal protetif yang paling utama adalah vaksin yang dapat memberikan perlindungan lebih dan memberikan perlindungan lebih dini.

Pada bulan yang lalu, beberapa kelompok ilmuan dari Amerika Serikat sempat melontarkan pernyataan butuh paling tidak butuh waktu dua tahun untuk dapat mengembangkan vaksin virus zika dan 10-12 tahun untuk dapat dilakukan uji klinis hingga dapat digunakan masyarakat. Kalau melihat dampak yang telah ditimbulkan, rasanya sangat lama kita harus menunggu hingga minimal 10 tahun untuk dapat menikmati vaksin pencegah virus zika.

Secara mengejutkan peneliti dari Surabaya menyatakan mempunyai kontruksi vaksin (mock-up) yang dapat mengatasi virus zika. Beliau adalah Chairul Anwar Nidom dari Pusat Penelitian Flu Burung Universitas Airlangga (AIRC). Beliau menyakini dalam waktu enam bulan melalui kerja sama dari industri vaksin dan pemerintah Indonesia. Peneliti ini juga menyakini penyempurnaan vaksin virus zika buatan ala Indonesia ini dapat diaplikasikan pada manusia. Walaupun saat ini Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pembuatan vaksin virus zika bukan prioritas utama, namun para peneliti ini tidak menyurutkan semangat untuk terus berinovasi. Bahkan mereka bisa menyelesaikannya dengan lebih cepat melalui teknologi reverse genetic. Teknik ini telah digunakan untuk virus influenza dan virus-virus lain. Jika tidak berhasil alternatif yang dapat digunakan adalah teknik knock-out flu virus yaitu mengambil DNA dari virus influenza lalu menggantinya dengan fragmen dari virus target lain.

Jika pengembangan vaksin virus zika ini berhasil maka ini akan menjadi prestasi tersendiri bagi negara kita. Maka kita sama-sama mendoakan agar proses pembuatan ini berhasil dan dapat diuji cobakan kepada manusia . Karena bukan tidak mungkin apabila virus zika tidak dapat diatas dengan baik maka kejadian luar biasa (KLB) dari penyakit mungkin dapat terjadi di Indonesia seperti yang telah terjadi di beberapa negara afrika.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi