Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta seluruh pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia untuk bersiap dan melakukan antisipasi demi mencegah penyakit demam berdarah dengue yang biasa muncul saat musim hujan. Hal ini disebabkan oleh sudah adanya kasus orang yang meninggal akibat penyakit ini di Purwakarta, Jawa Barat.
Kasus DBD di Purwakarta Mendapatkan Perhatian Menkes
Terawan menyebut kasus kasus DBD di Purwakarta harus bisa dijadikan tanda bahaya bagi semua pihak untuk melakukan pencegahan agar kasus penyakit ini tidak semakin membesar. Selain itu, di Indonesia, penyakit ini memang memiliki sejarah bisa menyebabkan banyak korban setiap tahunnya.
“Wabah DBD bisa menjadi semakin parah jika kita tidak melakukan antisipasi dengan baik. Asalkan sudah dipersiapkan, kita pasti bisa mencegahnya,” ucapnya.
Khusus untuk kasus DBD di Purwakarta, hal ini memang biasa terjadi seiring dengan semakin meningkatnya curah hujan. Satu orang dilaporkan meninggal dunia di wilayah tersebut beberapa hari lalu.
Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut sudah ada 84 kasus DBD yang terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Lampung, dan dan Kalimantan Tengah. Memang, jumlah kasus penyakit ini masih tergolong rendah, namun karena musim hujan cenderung baru mencapai puncaknya pada bulan Februari dan Maret, bisa jadi kasus ini akan meningkat dengan drastis.
Beberapa Fakta Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit demam berdarah dipicu oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue atau DENV. Infeksi dari virus ini bisa menyebabkan gejala seperti demam tinggi, kepala pusing, sensasi nyeri pada mata, otot, dan persendian, dan munculnya ruam-ruam pada kulit. Penderita DBD juga cenderung mengalami sensasi tubuh yang lelah, nyeri perut, hingga menurunnya kadar trombosit di dalam darah dengan drastis.
Berikut adalah beberapa fakta terkait dengan penyakit ini.
-
Cara Virus Dengue Memicu DBD
Selama ini, kita hanya mengetahui bahwa virus dengue berasal dari nyamuk aedes aegypti. Dalam realitanya, nyamuk ini memang menjadi pembawa dari virus ini. Jika sampai kita tergigit nyamuk ini, virus akan segera menginfeksi dengan gejala yang muncul sekitar 3 hingga 7 hari setelah digigit. Di hari ke-5 atau 6, tubuh akan mengalami demam tinggi.
-
Nyamuk Aedes Aegypti Bisa Ditemukan di Sekitar Rumah
Nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue bisa ditemukan di iklim tropis dan subtropis. Nyamuk ini juga cenderung semakin meningkat jumlahnya di musim hujan karena ada banyak sekali genangan air yang bisa digunakan untuk berkembang biak.
Nyamuk ini cenderung suka tinggal di tempat yang dingin serta gelap seperti di dalam lemari atau di pojok perabotan rumah tangga. Jika di dalam rumah ada penampungan air atau bak mandi yang terbuka, maka akan menjadi tempat ideal bagi mereka untuk terus berkembang biak.
-
Menghindari Demam Berdarah
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menjaga kebersihan rumah dan area sekitar rumah demi mencegah perkembangan nyamuk penyebab DBD. Kita juga bisa menutup atau mengubur benda-benda yang berpotensi bisa membuat air menggenang.
Jika nyamuk cukup banyak di lingkungan kita, sebaiknya memakai obat nyamuk elektrik, lotion anti nyamuk, atau memasang kelambu. Kita juga sebaiknya memakai pakaian lengan panjang dan tidak sembarangan menggantung pakaian yang sudah dipakai sebelumnya karena cenderung disukai oleh nyamuk.
Sumber:
- Anonim. 2020. Dengue and severe dengue. www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue. (Diakses pada 20 Januari 2020).