Terbit: 1 June 2018 | Diperbarui: 16 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Physiological Society menghasilkan fakta mengejutkan tentang orang-orang yang terbiasa naik gunung. Meskipun terlihat sebagai aktivitas yang menyehatkan karena membuat tubuh bergerak dan menikmati suasana alam, para peneliti justru menyebutkan bahwa para pendaki gunung rentang terkena penurunan fungsi jantung.

Waduh, Suka Naik Gunung Bisa Menyebabkan Sakit Jantung?

Dilansir dari The Health Site, para peneliti menyebutkan bahwa mereka yang mendaki gunung hingga sampai ke ke puncak bisa mengalami penurunan pasokan darah yang dipompa jantung ke seluruh bagian tubuh. Hal inilah yang kemudian berimbas pada menurunnya fungsi jantung dengan signifikan. Fakta ini terungkap setelah para peneliti mengecek kondisi kesehatan orang-orang yang mendaki Puncak Gunung Everest pada tahun 1950-an.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa agar bisa mendaki gunung, tubuh harus berada dalam kondisi yang prima, namun, jika kita sudah mencapai ketinggian lebih dari 3.000 mdpl, maka tubuh akan mengalami sensasi seperti penurunan asupan oksigen sehingga paru-paru terasa lebih sesak. Hal ini ternyata juga berimbas pada sirkulasi darah yang tidak lancar sehingga membuat jantung tidak berfungsi dengan semestinya.

Para peneliti kemudian melakukan studi lainnya di The Barcroft Laboratory, White Mountain, California, Amerika Serikat, selama dua minggu. Hasilnya adalah, efek penurunan fungsi jantung ini hanya didapatkan oleh mereka yang merupakan keturunan Eropa atau orang-orang dengan kulit putih. Belum jelas apakah dampak yang sama juga dirasakan oleh orang-orang dari kawasan lainnya.

Hal ini berarti, jika Anda suka mendaki gunung, tak perlu ragu untuk melakukannya asalkan tubuh berada dalam kondisi prima dan selalu mencukupi kebutuhan makanan sehat, cairan tubuh, dan waktu tidur saat melakukannya agar tubuh tetap dalam kondisi yang sehat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi