Terbit: 7 January 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Sebuah kasus yang mengerikan dialami seorang wanita bernama Zhang dari Tiongkok. Bagaimana tidak, setelah mengonsumsi makanan yang panas, ia justru mengalami muntah darah. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Makan Makanan Terlalu Panas, Wanita Ini Muntah Darah!

Muntah Darah Setelah Mengonsumsi Makanan Panas

Makanan panas memang bisa memberikan kesegaran tersendiri, apalagi jika dikonsumsi saat suhu udara sedang cukup dingin. Hal inilah yang membuat Zhang terus menelan makanannya meski merasakan ketidaknyamanan di setiap suapan.

Zhang mengonsumsinya di malam Natal, tepatnya di sebuah restoran bersama dengan teman-temannya. Sebagaimana kita ketahui, Natal di Tiongkok bertepatan dengan musim dingin sehingga tentu akan jauh lebih nikmat jika dirayakan dengan mengonsumsi makanan-makanan yang panas.

Hanya saja, Zhang merasakan sensasi tidak nyaman pada tenggorokannya sesampainya di rumah. Ia berpikir jika hal ini disebabkan oleh tulang ikan yang dikonsumsinya. Hanya saja, ia kemudian mengalami muntah darah. Kondisinya bahkan semakin memburuk hingga kesulitan untuk menelan ludahnya sendiri. Saat itulah Zhang memutuskan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter.

Dokter yang memeriksa kondisi Zhang menyebut bagian esophagus atau kerongkongannya sepertinya terluka akibat makanan yang masih terlalu panas. Dokter kemudian menjalani endoskopi dan menemukan luka dengan panjang 22 cm di bagian esophagus. Zhang juga mengalami peradangan di perutnya.

Meski terlihat mengerikan, kondisi Zhang masih dianggap bisa diatasi. Dokter memintanya untuk lebih cermat dalam mengonsumsi makanan dan minuman. Jika yang dikonsumsi masih bersuhu panas, sebaiknya tidak ditelan dengan cepat karena bisa saja melukai saluran pencernaan.

Dampak Mengonsumsi Makanan Panas

Makanan yang masih dalam kondisi panas memang sangat nikmat untuk dikonsumsi. Di Indonesia, kita terbiasa mengonsumsinya dalam bentuk sup, soto, bakso, mie ayam, dan lain-lain. Masalahnya adalah jika dikonsumsi dengan sembarangan, bisa saja menyebabkan efek buruk bagi kesehatan.

Salah satu bagian tubuh yang bisa mengalami dampak dari makan makanan panas adalah gigi. Bagian email gigi rentan mengalami kerusakan akibat paparan suhu panas. Dampaknya tentu akan meningkatkan risiko terkena gigi sensitif dan gigi berlubang.

Selain gigi, bagian bibir atau lidah juga bisa melepuh akibat paparan suhu yang terlalu panas. Bahkan, bisa jadi akan menyebabkan lidah pecah-pecah dan kehilangan fungsi pengecapan untuk sementara. Hal ini tentu akan menyebabkan sensasi sangat tidak nyaman.

Tak hanya bagian dalam mulut, pakar kesehatan menyebut makanan yang terlalu panas bisa memberikan dampak buruk bagi lambung. Suhu yang terlalu panas bisa memicu iritasi pada dinding bagian lambung dan akhirnya meningkatkan risiko terkena masalah asam lambung tinggi. Bahkan, jika hal ini sering terjadi, bisa saja akan meningkatkan risiko terkena kanker lambung.

Makanan Panas Terkait Kanker Kerongkongan

Tak hanya kanker lambung, pakar kesehatan menyebut makanan dan minuman yang terlalu panas juga bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan atau kanker esophagus. Hal ini disebabkan oleh rusaknya sel-sel pada bagian saluran pencernaan tersebut yang bisa saja berujung pada mutasi sel.

Melihat fakta ini, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang masih berada dalam suhu yang terlalu panas. Tunggulah agar suhunya menurun dan lebih hangat. Jika perlu, kita juga bisa mengipasinya demi membuatnya tidak terlalu panas. Dengan melakukan hal ini, maka risiko terkena berbagai macam masalah kesehatan bisa diturunkan.

 

Sumber:

  1. Wong, Kayla. 2020. Woman in China diagnosed with 22cm ulcer in food pipe after a meal of hot pot. mothership.sg/2020/01/news-china-woman-22cm-ulcer-hot-pot/. (Diakses pada 7 Januari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi