DokterSehat.Com- Seorang wanita dari negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, bernama Lorina Gutierrez sering dikira terkena kerasukan akibat mengalami gejala seperti halusinasi parah, paranoia, hingga kejang-kejang. Bahkan, wanita berusia 39 tahun ini juga sampai melakukan tindakan kekerasan dan kasar sehingga membuatnya dilarikan ke rumah sakit jiwa. Hal yang yang tidak diduga adalah, penyebab berbagai masalah kesehatan yang dialaminya bukanlah gangguan jiwa, melainkan karena tumor rahim. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Membuat suaminya khawatir
Dilansir dari Fox News, suami Lorina, Stephen, mengaku sempat ketakutan dengan kondisi istrinya. Ia bahkan yakin istrinya kerasukan roh jahat karena saat dibawa ke psikiater, istrinya justru memukulnya.
“Saya tahu itu bukan kepribadiannya. Dia tidak kasar. Pada suatu waktu, aku bahkan sampai menyiramnya dengan air suci dan mencoba untuk memeriksakannya ke rumah sakit jiwa,” cerita Stephen.
Hanya saja, selain sering mengalami gangguan jiwa, kondisi fisik Lorina juga semakin menurun. Ia bahkan sampai tak bisa berbicara, makan, atau berjalan sendiri. Stephen pun kemudian memindahkannya ke rumah sakit lainnya. Di rumah sakit keduanya inilah dokter justru menemukan penyebab utama mengapa Lorina sampai mengalami berbagai gejala kesehatan tersebut, yakni adanya penyakit autoimun berjenis anti-MDAR encephalitis. Hal ini membuat otaknya membengkak dan membuatnya mengalami perubahan kondisi mental. Penyakit ini ternyata juga terkait dengan adanya tumor di dalam rahim.
Dokter pun langsung segera menjalani operasi pengangkatan tumor dan memberikan steroid. Diharapkan, prosedur ini mampu membuat tubuh Lorina bersih dari kadar antibodi yang berlebihan. Sebagai informasi, pembengkakan pada otaknya disebabkan oleh antibodi yang justru menyerang otaknya, tidak hanya tumor di rahimnya. Lorina juga harus menjalani proses pemulihan selama tiga bulan.
Beruntung, setelah perjuangan yang luar biasa, Lorina mulai bisa kembali mendapatkan kondisi kesehatan yang baik. Hanya saja, penyakit ini ternyata bisa saja kambuh kembali di masa depan.
“Sebenarnya rasanya masih buram. Meski kini sudah memasuki fase pemulihan. Bisa jadi penyakit ini akan datang kembali di masa depan. Kini, saya harus terus minum obat secara teratur,” ungkap Lorina.
Lebih dalam mengenal tumor rahim
Pakar kesehatan menyebut gejala awal dari tumor rahim biasanya cenderung tidak begitu jelas sehingga pengidapnya tidak begitu menyadarinya. Hal ini membuat kondisi ini rentan berkembang menjadi semakin parah. Jika sampai hal ini terjadi, maka gejalanya akan menjadi lebih parah seperti perdarahan yang terus muncul dengan rasa nyeri selama beberapa minggu, tepatnya pada fase menjelang menstruasi.
Banyak wanita yang menganggap hal ini sebagai haid yang datang dengan lebih awal. Padahal, penyebab pastinya adalah peradangan yang disebabkan oleh membengkaknya tumor pada dinding rahim. Karena alasan inilah sebaiknya kaum hawa memeriksakan perubahan fase menstruasi yang mencurigakan karena bisa jadi hal ini justru terkait dengan tumor.
Gejala lain yang bisa disebabkan oleh tumor rahim adalah keluarnya darah menstruasi dalam waktu yang lebih lama. Sebagai contoh, terkadang fase menstruasi bisa mencapai tujuh hari dengan jumlah darah yang sangat banyak. Jauh lebih banyak dari keluarnya darah menstruasi dengan normal. Selain itu, rasa nyeri yang muncul juga bisa sangat terasa karena kemampuan tumor ini dalam mencapai saraf-saraf yang ada di bagian rahim.
Secara fisik, tumor rahim biasanya menunjukkan gejala berupa pembesaran perut bagian bawah, tepat di lokasi rahim. Hanya saja, pembesaran perut ini berbeda dengan timbunan lemak yang disebabkan oleh kenaikan berat badan. Selain itu, terkadang akan muncul rasa nyeri pada bagian panggul dan susah untuk buang air kecil.
Jika sampai kaum hawa mengalami berbagai gejala ini, ada baiknya mereka memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter karena bisa jadi hal ini terkait dengan tumor rahim yang berbahaya.