DokterSehat.Com- Sebanyak 55 orang warga dari Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikabarkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi tutut atau keong sawah. Salah satu dari korban tersebut, Muhamad Tamrin yang baru berusia 18 tahun bahkan sampai meninggal dunia pada Selasa, 24 Juli 2018 kemarin.
Dilansir dari Pojok Satu, kasus keracunan yang sangat luar biasa ini diawali oleh adanya penjual keong sawah keliling yang menjual bahan makanan ini ke warga pada Minggu, 22 Juli 2018 lalu. Harga tutut yang sangat murah, yakni Rp 2 ribu per kantong membuat banyak warga tertarik untuk membelinya.
Sayangnya, setelah mengonsumsi keong sawah yang telah dimasak, hampir semua warga yang membeli keong sawah ini langsung mengalami gejala keracunan seperti mual-mual, pusing, diare, sakit perut, dan gejala lainnya. Muhamad Tamrin sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit pada Senin, 23 Juli lalu. Sayangnya, kondisi Tamrin semakin memburuk sehingga akhirnya meninggal dunia.
Salah satu petugas medis yang menangani masalah kesehatan ini di desa setempat, Enen, menyebutkan bahwa pada Selasa kemarin, baru dua warga yang baru diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
“Baru dua yang boleh pulang, satu orang meninggal, dan belasan lainnya masih dirawat di rumah sakit,” ucap Enen.
Enen juga menyebutkan bahwa selain di Desa Citamiang, belasan warga Desa Sukamanis juga mengalami masalah keracunan. Salah satunya adalah Nadin. Ia bersama dengan anaknya, Ari Hatianto mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi tutut sehingga langsung dibawa ke puskesmas terdekat. Setelahnya, mereka berdua langsung dilarikan ke rumah sakit.
“Kami mendapatkan tutut dari penjual keliling. Bukan orang sini jadi kami tidak tahu siapa namanya apalagi orang mana,” ucap Nadin.
Kasus keracunan massal ini langsung ditelusuri oleh Polres Sukabumi. Mereka akan melakukan penyelidikan terkait hal ini.