Selain di Tiongkok, Jepang, Thailand, Taiwan, dan Korea Selatan, kini Amerika Serikat juga mengonfirmasi munculnya kasus virus korona atau coronavirus. Pada Selasa, 21 Januari 2019 kemarin, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memastikan ada warganya yang terserang gejala pneumonia tersebut.
Kasus Coronavirus di Amerika Serikat
Kasus ini terjadi pada seorang pria warga Amerika Serikat yang baru saja pulang dari Wuhan, kota pertama wabah virus ini muncul. Sang pria kembali dari Amerika Serikat dua hari sebelum negara tersebut mulai melakukan pemeriksaan di bandara sebagai efek dari munculnya wabah virus di Tiongkok, tepatnya pada 15 Januari 2020. Setelahnya, sang pria memeriksakan kondisi kesehatannye ke rumah sakit setempat.
Sejauh ini, otoritas kesehatan di Tiongkok menyebut sudah ada 9 orang yang meninggal akibat virus ini. Bahkan, 440 orang dipastikan sudah terinfeksi. Masalahnya adalah penelitian terbaru mengungkap bahwa virus ini bisa menular antar manusia. Padahal, perpindahan manusia di Tiongkok dan manusia antar negara dari dan ke Tiongkok cukup tinggi. Hal ini memicu kekhawatiran banyak negara, termasuk Indonesia.
Dikhawatirkan, coronavirus bisa menyebabkan wabah yang sama berbahayanya dengan SARS yang sempat menyebabkan kehebohan karena membuat ratusan orang meninggal di Tiongkok dan Hong Kong pada 2002 hingga 2003 silam.
Coronavirus Diduga Bisa Bermutasi
Wakil Komisi Kesehatan Tiongkok, Li Bin menyebut penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini sepertinya bisa bermutasi. Tak hanya membuat penderitanya mengalami gejala seperti demam tinggi, batuk-batuk, dan nyeri tenggorokan parah, bisa jadi penyakit ini sulit untuk diatasi dan mudah untuk menular antar manusia. Ia pun menyarankan petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di tempat-tempat umum dan keramaian.
Cara Kemenkes Mencegah Coronavirus Masuk ke Indonesia
Pemerintah Indonesia tak tinggal diam melihat wabah coronavirus yang bisa memicu pneumonia, gagal ginjal, dan sindrom pernapasan akut ini. Kemenkes pun sudah menyiapkan tiga hal untuk mencegah virus ini agar tidak masuk ke Indonesia.
Berikut adalah tiga cara pencegahan tersebut.
-
Meningkatkan Kewaspadaan bagi Masyarakat dan Petugas Kesehatan
Cukup banyak masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Tiongkok demi kebutuhan bisnis, wisata, dan kebutuhan lainnya. Jika ada yang berkunjung atau tinggal ke negara tersebut, sebaiknya menghindari pasar ikan atau tempat-tempat yang menjual hewan yang masih hidup karena diduga awal dari virus ini berasal dari lokasi-lokasi tersebut.
Saat berada di pusat keramaian, sebaiknya membawa masker dan sebisa mungkin selalu mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter atau layanan medis terdekat jika mulai mengalami gejala seperti demam, batuk-batuk, atau gangguan pernapasan lainnya.
Tak hanya masyarakat Indonesia yang ada di Tiongkok atau baru saja pulang dari Tiongkok, masyarakat lokal juga sebaiknya rutin mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker di tempat umum demi mencegah datangnya masalah kesehatan.
-
Meningkatkan Pemeriksaan Kesehatan di Pintu Masuk Negara
Di setiap bandara, khususnya yang melayani penerbangan dari Tiongkok telah dipasangi thermal scan demi mengecek siapa saja yang berpotensi membawa masalah kesehatan. Setidaknya, 135 pintu masuk negara dan 44 kantor kesehatan di pelabuhan sudah meningkatkan pemeriksaan kesehatan ini.
Kemenkes juga membagikan kartu kesehatan pada pengunjung yang berasal dari Tiongkok atau yang akan ke Tiongkok demi memberikan informasi terkait dengan coronavirus.
-
Meningkatkan Layanan Kesehatan
Kemenkes sudah menyiapkan laboratorium dan para tenaga medis demi mengantisipasi adanya kemungkinan orang yang masuk ke Indonesia dan membawa virus ini agar tidak sampai menyebar ke orang lain.
Sumber:
- Choen, Elizabeth. 2020. First US case of Wuhan coronavirus confirmed by CDC. https://edition.cnn.com/2020/01/21/health/wuhan-coronavirus-first-us-case-cdc-bn/index.html (Diakses pada 22 Januari 2020).