DokterSehat.Com- Banyak orang yang berpikir jika hidrosefalus adalah masalah kesehatan yang dialami oleh bayi yang baru saja dilahirkan, padahal, hal ini juga bisa berkembang tatkala seorang anak sedang tumbuh. Hal inilah yang terjadi pada seorang anak berusia 15 tahun bernama Shivani Kumari dari Himachal Pradesh, India.
Dilansir dari Daily Mail, 3 tahun lalu, Shivani tiba-tiba saja terjatuh saat bermain dengan teman-temannya. Setelahnya, ia mengalami peningkatan jumlah cairan di dalam otaknya sehingga kini ukuran kepalanya membesar hingga mencapai 68 cm. Kini, ia pun tak bisa duduk ataupun berjalan kaki akibat kondisi ini.
Jika tak segera mendapatkan penanganan medis, kondisi hidrosefalus ini bisa fatal bagi penderitanya. Shivani pun harus segera mendapatkan operasi yang biayanya bisa mencapai 1.200 Poundsterling atau lebih dari Rp20 juta. Sayangnya, karena orang tuanya berasal dari keluarga tidak mampu, operasi ini pun tak kunjung bisa dilakukan.
Hidrosefalus bukanlah kondisi langka. Setidaknya, sekitar satu juta orang di Amerika Serikat menderita masalah kesehatan ini. Hanya saja, kebanyakan korban sudah mendapatkan penanganan medis sebelum berubah menjadi parah sebagaimana yang dialami oleh Shivani.
Karena ukuran kepalanya yang sangat besar dan berat, Shivani tak lagi bisa menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tak mampu berjalan atau duduk. Padahal, saat lahir Shivani berada dalam kondisi normal. Warga sekitar tempat Shivani tinggal pun bersimpati kepadanya dan tak ada satupun yang mengejeknya.
Sebagai informasi, hidrosefalus yang berkembang di usia anak-anak biasanya disebabkan oleh cedera otak, stroke, tumor otak, atau penyumbatan darah pada kepala. Gejala dari masalah kesehatan ini bisa berupa sakit kepala parah, muntah-muntah, pandangan ganda, gangguan keseimbangan, gangguan memori, dan gangguan berpikir.