DokterSehat.Com – Ada sebuah penyakit langka yang menyerang kulit yang disebut sebagai ichtyosis lamellar. Penyakit ini akan membuat penderitanya mengalami kulit bersisik layaknya kulit ular atau hewan reptil lainnya. Di Indonesia, kasus penyakit ini pernah muncul sekitar dua tahun lalu pada seseorang bernama Ari Wibowo yang bahkan dijuluki si Kulit Ular. Kini, ada kasus yang sama muncul di Kathmandu, Nepal, dimana ada seorang gadis yang juga mengalami hal yang sama.
Tidak seperti Ari Wibowo yang mendapatkan perhatian yang luas sehingga akrhinya mendapatkan perawatan dari berbagai pihak, kasus yang dialami oleh gadis yang bernama Nagina ini menyayat hati. Bagaimana tidak, saat dirinya mengalami masalah kesehatan kulit yang sangat parah dan langka dimana kulitnya menjadi sangat kering dan mengelupas dan retak, persis layaknya kulit hewan reptil, dan juga terkadang mengeluarkan darah, Ia justru diasingkan oleh keluarganya karena takut menularkan penyakit ini pada orang lain.
Nagina diketahui harus tinggal di gudang belakang rumah tanpa adanya perawatan yang memadai sama sekali dari keluarganya. Pakar kesehatan dr Bibek Banskota yang merupakan direktur medis dari Hospital and Rehabilitation Center for Disabled Children mengungkapkan jika saat pertama kali menemukan Nagina, kondisinya sangat mengenaskan. Ia yang terkena penyakit ini karena kondisi genetik sejak dilahirkan tidak mendapatkan perawatan yang baik dari keluarganya dan dianggap cacat sehingga akhirnya diasingkan begitu saja. Sebagaimana diketahui, ichtyosis lamellar membuat kulit sang gadis mengalami masalah regenerasi akibat dari kerusakan pada gen di dalam tubuhnya.
Kini, Nagina sudah dirawat selama lima bulan di tempat rehabilitasi dimana dr Banskota bekerja. Memang, belum ada obat yang bisa mengatasi masalah kulit yang dialaminya. Namun, disana Ia mendapatkan perawatan yang layak, khususnya dalam menjaga kulitnya tetap lembab setiap beberapa jam. Perawat akan membungkus tubuhnya dengan kain kasa dan memandikannya sehingga kondisi kulitnya semakin membaik.