Terbit: 2 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Selama ini, ratusan korban meninggal akibat wabah virus corona ditemukan di Tiongkok. Hanya saja, pada hari ini, Minggu (2/2/2020), otoritas kesehatan Filipina melaporkan kasus kematian pertama akibat virus ini di luar Tiongkok. Seperti apa detail dari kasus ini?

Filipina Laporkan Kasus Kematian Virus Corona Pertama di Luar Tiongkok

Filipina Laporkan Kasus Kematian Virus Corona

Meskipun kematian ini terjadi di Filipina, dalam realitanya orang yang meninggal akibat virus corona ini adalah warga Tiongkok, tepatnya dari Wuhan, kota tempat virus ini menyebar hingga ke belasan negara di seluruh dunia. Sang korban berjenis kelamin pria dengan usia 44 tahun. Sang pria yang tidak disebutkan namanya ini meninggal saat berlibur ke Filipina.

Fransisco Duque III, sekretaris dari Departemen Kesehatan Filipina menyebut sang pria sudah dirawat di San Lazaro Hospital sejak 25 Januari 2020 lalu. Saat itu, ia mengalami gejala batuk-batuk, demam tinggi, nyeri tenggorokan, dan pneumonia. Sempat mengalami perbaikan kondisi kesehatan, tiba-tiba saja kondisinya memburuk dengan cepat hingga akhirnya tutup usia.

“Kondisi pasien tiba-tiba menurun drastis dalam 24 jam terakhir. Ia kemudian meninggal,” ucap Duque.

Selain terpapar virus corona, sang pria diketahui juga terinfeksi virus lainnya, yakni influenza B serta bakteri streptococcus pneumonia.

Kini, otoritas kesehatan Filipina sedang melakukan kontak dengan Kedutaan Besar Tiongkok untuk mengurus jenazah sang pria.

Kabar Penjemputan WNI dari Wuhan

Di Indonesia, kasus virus corona yang positif memang belum ditemukan. Hingga saat ini, sebagian besar kasus suspek virus corona yang dirawat di rumah sakit menunjukkan hasil negatif. Hanya saja, masyarakat Tanah Air kini sedang membahas penjemputan WNI yang selama ini tinggal di Wuhan, Tiongkok pada hari ini, Minggu, 2 Februari 2020.

Setelah sempat singgah di Bandar Udara Hang Nadim, Batam, para WNI ini kemudian masuk ke dalam tiga pesawat milik Angkatan Udara (TNI AU) untuk menuju Natuna, Kepulauan Riau, demi keperluan karantina sekitar dua pekan. Pesawat-pesawat tersebut tinggal landas pukul 10.30 WIB. Diperkirakan, para WNI ini akan tiba di Natuna dalam waktu satu jam.

Sebelum dipindah ke Natuna, WNI sejumlah 241 orang ini telah menjalani proses sterilisasi di dalam pesawat Batik Air yang mereka tumpangi dari Wuhan. Berbagai pihak yang terlibat dalam proses penjemputan ini juga telah menerapkan prosedur kesehatan demi mencegah penyebaran virus corona.

Para WNI Perlu Menjalani Karantina Sebelum Pulang ke Rumah Masing-Masing

Meski Kemenkes menyatakan bahwa para WNI ini berada dalam kondisi sehat, mereka tetap membutuhkan karantina selama dua minggu di kawasan Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna. Proses karantina ini dilakukan demi pencegahan penyebaran virus corona. Hal ini disebabkan oleh lamanya proses inkubasi dari virus ini, yakni mencapai 12-14 hari sehingga bisa saja orang yang sudah terpapar masih terlihat sehat selama beberapa hari sebelum menunjukkan gejala masalah kesehatan.

Jika para WNI ini langsung pulang ke rumah tanpa menjalani karantina dan ternyata ada yang membawa virus corona, tentu dampaknya bisa berbahaya dan berisiko memicu wabah baru di Indonesia. Hal inilah yang kemudian berusaha untuk dicegah Kemenkes dan tim evakuasi.

Ditolak Warga

Meski tujuan karantina ini baik, ternyata sebagian warga Natuna khawatir dengan kedatangan para WNI ini dan melakukan aksi demonstrasi untuk menolaknya. Kabidhumas Polda Kepulauan Riau, Kombes Harry Goldenhardt menyebut wilayah Natuna kini sudah kondisif dan massa yang demo sudah membubarkan diri.

 

Sumber

  1. Anonim. 2020. Coronavirus Live Updates: Death in Philippines Is the First Outside China. https://www.nytimes.com/2020/02/02/world/asia/china-coronavirus.html. (Diakses pada 2 Februari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi