Terbit: 9 February 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bayi yang terlahir secara prematur tentu akan memiliki kondisi kesehatan yang berbeda jika dibandingkan dengan bayi yang terlahir secara normal. Melihat kondisi ini, pakar kesehatan yang berasal dari Aarhus University yang ada di Denmark pun memiliki cara unik dalam menangani bayi yang terlahir secara prematur. Mereka menyediakan terapi dengan menggunakan boneka rajut yang berbentuk gurita. Seperti apakah terapi unik ini?

Boneka Gurita Ini Digunakan Untuk Terapi Bagi Bayi yang Terlahir Secara Prematur

Pakar kesehatan ternyata memberikan boneka rajut gurita untuk menemani waktu tidur para bayi yang terlahir secara prematur. Dengan meletakannya di sisi tubuh sang bayi, bayi juga bisa menggenggam atau bahkan memeluk tentakel dari boneka gurita tersebut. Yang menarik adalah, adanya boneka ini ternyata bisa membuat para bayi prematur ini menjadi lebih tenang. Bayi prematur ini juga cenderung mengalami perbaikan dalam detak jantungnya dan saluran pernafasannya, yang tentu akan berimbas positif pada kadar oksigen di dalam darahnya.

Menurut pakar kesehatan, tentakel dari boneka gurita yang lembut ini dianggap mirip dengan tali pusar yang menyambung tubuh bayi dengan rahim ibunya saat masih di dalam kandungan. Yang menarik adalah, adanya boneka gurita ini juga mampu membuat bayi prematur ini semakin jarang menarik kabel pada inkubator.

Di Inggris sendiri, RS Poole sudah mengadopsi ide dari Aarhus University Hospital ini. Selain itu, puluhan rumah sakit yang memiliki unit perawatan bayi prematur di Eropa juga mulai mengadaptasi terapi gurita yang unik namun efektif dalam merawat bayi prematur ini. Pakar kesehatan Daniel Lockyer yang berada di RS Poole menyebutkan jika terapi sederhana ini bisa membantu bayi prematur menjadi lebih baik secara fisik dan mental.

Tak hanya terapi dengan boneka gurita, kini ada jenis terapi lain yakni terapi dengan metode kangguru yang dilakukan dengan cara meletakkan bayi prematur di dada ibunya agar terjadi kontak fisik. Terapi ini juga diyakini mampu membuat bayi prematur memiliki kondisi kesehatan yang lebih stabil.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi