Terbit: 17 July 2018 | Diperbarui: 17 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kita tentu pernah mendengar tentang susu dari kecoa yang dikabarkan memiliki nilai gizi yang tinggi. Hanya saja, banyak orang yang mengaku jijik membayangkan susu yang terbuat dari serangga ini. Sayangnya, seorang wanita dari Malaysia bernama Yi Yin justru menemukan bayi kecoa yang ada di dalam susu formula yang baru saja ia beli. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Ngeri, Bayi Kecoa Ditemukan di Susu Formula!

Dilansir dari World of Buzz, pada 15 Juli 2018 lalu, Yi Yin mengunggah postingan di media sosial Facebook  yang isinya tentang peringatan bagi semua orang untuk selalu mengecek susu formula bubuk yang dibeli. Hal ini disebabkan oleh bayi kecoa yang ternyata sudah masuk ke dalam susu tersebut.

“Anak laki-lakiku sudah dua kali meminum susu ini namun anak perempuanku mengaku menolak susu ini setelah mencobanya satu tegukan. Aku pun kemudian mencobanya sendiri,” tulis Yi.

Yi kemudian mencobanya sendiri. Rasa dari susu ini terlihat aneh dan sangat tidak biasa. Setelahnya, ia pun mencoba untuk mencium bau bungkus susu formula dan menemukan aroma kecoa yang sangat menyengat. Curiga dengan bau ini, ia pun mengeluarkan seluruh isi bubuk susu formula dan menemukan banyak sekali bayi kecoa di dalamnya.

Bayi-bayi kecoa ini masih dalam kondisi hidup dan merangkak diantara bubuk susu. Ia pun panik dan berharap bahwa buah hatinya tidak mengalami masalah kesehatan gara-gara mengonsumsi susu ini.

Yang cukup mengejutkan adalah, tanda kadaluarsa dari susu ini sebenarnya masih lama, yakni hingga Juli 2019. Ia pun tidak menyangka jika susu formula yang sudah terbungkus rapi bisa memiliki banyak sekali bayi kecoa di dalamnya.

Unggahan Yi langsung viral di media sosial sehingga dibagikan hingga lebih dari 3.500 kali dalam waktu 24 jam saja. Banyak orang yang menduga jika produk susu yang dibeli Yi telah berada di rak supermarket terlalu lama. Hanya saja, produsen dari susu ini sepertinya harus lebih berhati-hati karena jika sampai kasus ini terulang lagi, produknya bisa jadi akan tidak lagi laku.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi