Terbit: 2 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pada bulan Mei 2018 lalu, penerbangan Transavia Airlines harus melakukan pendaratan darurat dan menurunkan seorang pria karena banyak penumpang yang mengalami muntah-muntah akibat mencium bau badannya yang sangat luar biasa. Tak disangka, penyebab dari munculnya bau badan yang sangat tidak biasa ini adalah karena tubuh sang pria mulai membusuk.

Bau Badan Sangat Menyengat, Ternyata Tubuh Mulai Membusuk

Dilansir dari Live Science, pria yang mengalami nasib mengenaskan ini adalah Andrey Suchilin dari Rusia. Pria berusia 58 tahun ini sedang berlibur di Spanyol dan didiagnosis terkena infeksi bakteri. Ia pun menerima obat antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut oleh dokter. Hanya saja, saat berada dalam pesawat terbang, tubuh Andrey ternyata terkena nekrosis yang memicu bau badan yang sangat luar biasa.

Sebagai informasi, nekrosis terjadi karena jaringan tubuh mengalami kematian dan akhirnya membusuk. Yang mengenaskan adalah, kondisi ini tidak terdeteksi dengan baik sehingga membuat Andrey kemudian mengalami koma dan akhirnya mengalami kegagalan organ hingga meninggal dunia.

Pakar kesehatan Dr. William Schaffner dari Vanderbilt University menduga bahwa Andrey terkena infeksi bakteri pemakan daging. Bakteri ini bisa dengan cepat menghancurkan jaringan, membuat suplai darah terputus, dan akhirnya membuat jaringan tersebut membusuk. Diperkirakan, proses ini terjadi saat Andrey berada di dalam pesawat.

“Setelah dicek, infeksi dalam tubuhnya sudah dalam tahap lanjut dan telah menyerang berbagai jaringan dalam tubuhnya hingga membusuk,” ucap Dr. Schaffner.

Yang membuat pakar kesehatan kebingungan adalah, kebanyakan korban infeksi bakteri pemakan daging bisa merasakan sensasi nyeri yang luar biasa, namun Andrey sama sekali tidak mengalami hal ini sehingga seperti tidak menyadari ada yang salah pada tubuhnya dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa hingga akhirnya mengalami masalah di penerbangan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi