Aliansi Telemedika Indonesia (Atensi) turut berperan aktif dalam penanggulangan wabah virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Hal ini ditandai dengan tercapainya perjanjian kerja sama antara Atensi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Kamis (19/02/20).
Atensi adalah organisasi yang menaungi berbagai individu, institusi dan perusahaan swasta yang terlibat aktif dalam mengembangkan pelayanan telemedika di Indonesia. Kerja sama yang dijalin merupakan salah satu program kegiatan sosial yang dilakukan oleh Atensi sebagai bentuk kepedulian Atensi terhadap masyarakat.
Tujuan kerja sama dalam bidang komunikasi, informasi, dan edukasi ini adalah untuk mewujudkan penyebaran informasi dan mengedukasi masyarakat dalam menghadapi COVID-19.
“Perjanjian kerja sama ini mengukuhkan kebersamaan antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha-khususnya yang bergerak di bidang telemedika di Indonesia dalam menanggulangi pandemi COVID-19,” ujar ketua Atensi Prof. dr. Purnawan Junadi, MPH, Ph.D.
Ada dua belas perusahaan kesehatan digital yang menjadi anggota Atensi dan siap membantu menanggulangi COVID-19. Perusahaan tersebut terdiri dari DokterSehat, Alodokter, Halodoc, SehatQ, Klikdokter, Good Doctor Technology Indonesia, ProSehat, Link Medis Sehat, Klinikgo, Perawatku.id, Aveeno, dan Docquity.
Ruang lingkup kerja sama yang diatur dalam perjanjian ini yaitu penyediaan informasi dan edukasi terkait COVID-19, pemanfaatan informasi, serta pemanfaatan infrastruktur komunikasi yang mendukung penyediaan informasi dan edukasi.
Langkah Atensi dalam penanggulangan wabah COVID-19 yaitu dengan memberi edukasi tentang COVID-19 yang selaras dengan strategi Pemerintah Indonesia, khususnya dalam bidang promotif dan preventif. Beberapa di antaranya seperti cara cuci tangan yang benar, etika batuk, hingga penerapan social distancing.
Atensi juga membantu pemerintah dalam memberikan informasi COVID-19 yang benar, sehingga tidak ada informasi kesehatan yang palsu/hoax untuk mengurangi kepanikan masyarakat Indonesia.
Pemberian informasi mengenai tingkat risiko COVID-19 pun diberikan oleh tim dokter Atensi untuk meminimalisir kunjungan tidak perlu ke fasilitas kesehatan, sehingga karantina mandiri (self-quarantine) dan social distancing bisa lebih efektif. Cara ini diharapkan dapat membantu fasilitas kesehatan untuk lebih fokus terhadap penanganan pasien positif COVID-19.
Langkah lain yang dilakukan Atensi adalah dengan membantu masyarakat Indonesia yang berisiko tinggi mengidap COVID-19, yaitu menghubungkannya ke fasilitas kesehatan terdekat maupun rumah sakit rujukan sesuai dengan protokol resmi pemerintah.
“Mudah-mudahan dengan saling bekerja sama, kita bisa mengatasi wabah COVID-19, sehingga Indonesia bisa pulih seperti sediakala,” tutup Prof. dr. Purnawan Junadi, MPH, Ph.D.