DokterSehat.Com- Ratusan anak di Provinsi Jawa Barat dikabarkan masuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) akibat kecanduan ponsel. Kabar ini cukup mengejutkan dan membuat banyak orang tidak percaya. Hanya saja, apakah memang benar jika kecanduan ponsel bisa sampai membuat seseorang harus dirawat di RSJ?
Ratusan Anak di Jawa Barat Masuk RSJ Akibat Kecanduan Ponsel
Fakta ini ternyata benar adanya. Kondisi ini terjadi di RSJ Cisarua, Jawa Barat. Ratusan anak yang kecanduan ponsel akibat terlalu sering bermain game, berselancar di internet, hingga kecanduan melihat video Youtube harus dirawat di RSJ ini dalam beberapa tahun belakangan.
Salah seorang dokter yang berasal dari rumah sakit ini, dr. Lina Budiyanti menyebut setiap bulannya RSJ ini didatangi oleh 11 atau 12 anak dengan usia 7 sampai 15 tahun. Dr. Lina menyebut setiap tahunnya, jumlah anak-anak yang datang ke RSJ akibat kecanduan gawai semakin bertambah. Hal ini diperkirakan karena semakin mudahnya anak-anak mengakses teknologi dan internet.
“Masalahnya, memainkan gawai dan internet bisa memberikan rasa senang. Dulu anak-anak bisa merasakannya lewat olahraga atau bermain bersama, namun kini semakin banyak anak-ana yang mendapatkan kesenangan ini lewat gawai. Hal ini bisa membuat produksi dopamine meningkat dan akhirnya menyebabkan ketagihan,” ucapnya sebagaimana dilansir dari detik.
Lantas, seperti apa cara menangani anak-anak yang kecanduan ponsel tersebut? Dr. Lina menyebut mereka sampai melakukan pendekatan holistic dari sisi sosial, psikologis, serta biologis. Diharapkan hal ini akan kembali menyeimbangkan kadar dopamine di dalam tubuh anak-anak tersebut dan menghilangkan kecanduannya. Meskipun begitu, anak-anak ini harus menjalani rawat inap demi menangani kecanduan ini.
Dr. Lina menyebut pengaruh orang tua dalam membuat anak-anaknya menggunakan ponsel sangatlah besar. Karena alasan inilah orang tua harus lebih cermat dalam memberikan gawai atau peralatan teknologi lainnya pada anak-anaknya demi mencegah kecanduan.
Gejala Anak Kecanduan Ponsel
Dr. Lina menyebut ada beberapa gejala anak kecanduan ponsel yang harus kita cermati karena hal ini akan sangat terlihat dalam perilaku anak sehari-hari. Sebagai contoh, anak cenderung tidak nyaman untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dan justru memilih untuk memainkan ponselnya. Jam memainkan ponselnya juga sangat lama dan tidak wajar.
Ia menyarankan orang tua untuk membatasi waktu memainkan ponsel maksimal dua jam saja setiap hari. Jika anak sampai memainkannya hingga enam jam setiap hari atau lebih, maka ia bisa dianggap sudah dalam kondisi kecanduan ponsel.
“Kalau sampai anak sampai berbohong demi bisa bermain ponsel dan merasa cemas jika tidak ada ponsel, maka kita sudah bisa menyebutnya mengalami kecanduan,” jelasnya.
Banyak anak yang sudah kecanduan ponsel yang akhirnya lebih mementingkan peralatan teknologi ini alih-alih hal lainnya. Sebagai contoh, mereka menjadi malas belajar atau bersosialisasi dengan teman-teman lainnya. Selain itu, banyak anak yang sampai menangis hanya karena ponselnya diambil atau dipakai oleh orang tuanya. Hal ini harus diwaspadai.
“Penanganan kecanduan ponsel ini bisa mencapai tiga bulan. Oleh karena itu kita harus benar-benar cermat dalam memantau anak-anak dalam menggunakan gawai agar tidak sampai kecanduan,” pesannya.
Kecanduan Game Masuk Gangguan Mental
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kecanduan game atau juga disebut sebagai gaming disorder sebagai salah satu gangguan jiwa dalam kategori disorders due to addictive behavior. Hal ini berarti, jika sampai anak, saudara, atau teman mengalami masalah ini, jangan ragu untuk membantunya mendapatkan penanganan medis agar bisa lepas dari masalah kesehatan tersebut.
Sumber:
- Maulana, Yudha. 2019. Ratusan Anak di Jabar Masuk RS Jiwa karena Kecanduan Ponsel, Ini Gejalanya. health.detik.com/berita-detikhealth/d-4747446/ratusan-anak-di-jabar-masuk-rs-jiwa-karena-kecanduan-ponsel-ini-gejalanya. (Diakses pada 16 Oktober 2019).