Terbit: 10 August 2019 | Diperbarui: 30 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Dede Sunandar yang sering muncul di berbagai acara komedi belakangan ini mengungkap kondisi kesehatan yang diidap putra keduanya, Ladzan Syafiq Sunandar. Dalam sebuah acara, Dede menyebut putra yang lahir pada 11 Februari 2018 lalu ini mengidap masalah Sindrom Williams.

Anak Dede Sunandar Mengidap Sindrom Williams

Anak Komedian Dede Sunandar Mengidap Sindrom Williams

Dede mengungkap kondisi buah hatinya dalam acara Okay Bos di sebuah televisi swasta. Saat itu, Dede menyebut putranya mengalami kelainan pada beberapa organ dalam seperti jantung, lambung, dan paru-paru. Bahkan, anaknya disebut-sebut harus menjalani empat kali operasi nantinya, tepatnya saat di usia 1 hingga 3 tahun, saat usia 7 tahun, 13 tahun, serta saat 23 tahun.

Dede menyebut keluarganya sudah berkali-kali mencari cara untuk mengobati Ladzan. Bahkan, ia sampai ditawari untuk pergi ke Amerika Serikat, namun karena bingung dengan biaya hidup sehari-hari, Dede urung pergi ke luar negeri. Ia pun memilih untuk menjalani pengobatan di dalam negeri.

“Hingga saat ini kami masih rutin melakukan pengecekan kesehatan Ladzan setiap bulan. Giginya keropos semua dan kami harus membeli susu khusus untuk jantung, Dede juga memakai asuransi BPJS dan jadwal pengobatan untuk Ladzan nanti pada akhir Agustus,” ungkap Dede.

Apa Itu Sindrom Williams?

Sindrom Williams adalah kondisi yang membuat seseorang mengalami perkembangan. Biasanya, hal ini bisa dikenali dengan munculnya gangguan intelektual dan kepribadian. Penderita penyakit ini juga mengalami masalah pada organ-organ kardiovaskular. Pakar kesehatan menyebut sindrom ini menyerang 1 dari 10 ribu orang secara global. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin atau ras.

Penyebab dari Sindrom Williams disebabkan oleh terhapusnya materi genetik yang ada di wilayah kromosom 7. Wilayah kromosom yang terhapus bisa saja sekitar 26 hingga 38 gen. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan gangguan perkembangan pada bayi, termasuk dalam hal membuat wajah pengidapnya memiliki bentuk yang khas.

Fakta Sindrom Williams yang Perlu Diketahui

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa fakta terkait dengan Sindrom Williams yang bisa kita ketahui. Berikut adalah beberapa fakta terkait dengan masalah kesehatan ini.

  1. Gejala sindrom Williams

Pakar kesehatan menyebut gejala dari Sindrom Williams bisa dikenali dari wajah dan kondisi organ-organ tubuh. Sebagai contoh, pengidap wajah ini memiliki dahi yang cenderung lebar, hidung dengan kondisi jembatan yang rata, mulut dengan kondisi yang lebih lebar namun bibir yang cenderung lebih penuh, dagu dengan ukuran yang kecil, mata yang tidak rata, ukuran gigi yang kecil dengan jarak yang berjauhan, hingga wajah dan leher yang terlihat lebih panjang saat mencapai usia dewasa.

  1. Masalah kardiovaskular

Pengidap Sindrom Williams juga cenderung mengalami masalah pada organ kardiovaskular seperti penyempitan pada pembuluh darah aorta dan pembuluh darah arteri paru. Mereka juga lebih rentan mengalami masalah hipertensi.

  1. Gejala kesehatan lain terkait dengan hal ini

Pengidap Sindrom Williams juga lebih rentan terkena masalah kesehatan lain seperti scoliosis, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, masalah pada ginjal, dan gangguan kesehatan tulang dan persendian.

  1. Penanganan Sindrom Williams

Pakar kesehatan menyebut pengidap Sindrom Williams harus ditangani oleh dokter yang ahli dalam menangani masalah jantung dan pembuluh darah, ahli endokronologi yang menangani gangguan hormon, ahli gastroenterology, dokter mata, psikolog, serta terapis yang ahli di bidang bicara dan terapis fisik.

  1. Perawatan bagi pengidap Sindrom Williams

Pengidap Sindrom Williams biasanya akan mendapatkan operasi untuk mengatasi masalah jantung dan pembuluh darah, rutin minum obat demi mengendalikan tekanan darah, dan menerapkan diet rendah kalsium dan vitamin D mengingat kadar dari kedua hal ini sangat tinggi dalam tubuhnya.

Mereka juga harus mendapatkan pendidikan khusus agar bisa berbicara atau menguasai hal-hal lain. Selain itu, pengidap masalah kesehatan ini juga harus mendapatkan terapi fisik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi